Daulah Bani Umayyah

24 September 2009


Daulah Bani Umayyah merupakan salah satu dinasti yang memimpin umat Islam selama 90 tahun. Daulah Bani Umayyah didirikan oleh salah seorang sahabat Nabi bernama Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Sebenarnya sosok yang satu ini merupakan salah satu sahabat nabi yang paling controversial dalam sejarah. Beliau adalah sahabat nabi yang pernah mencatat wahyu.
            Sejarah awal
            Daulah Bani Umayyah bermula ketika Khulafaur-rasyidin yang terakhir, Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam. Saat itu kaum muslimin bingung memilih khalifah/amirul mukminin. Saat itu calon terkuatnya adalah Mu’awiyah bin Abi Sufyan yang memiliki banyak pengikut dari Syiria, dan putera Ali yaitu al-Hasan bin Ali. Akhirnya yang menjadi khalifah ternyata al-Hasan bin Ali. Namun ternyata setelah al-Hasan dibai’at, terjadi banyak perselisihan. Akhirnya al-Hasan bin Ali melepaskan jabatan sebagai khalifah setelah beberapa bulan dibai’at untuk menghindari pertumpahan darah kaum muslimin. Dan akhirnya, Mu’awiyah bin Abi Sufyan-lah yang diangkat menjadi khalifah.
              Masa-masa di zaman Bani Umayyah dicatat sejarah sebagai masa yang banyak pertentangan. Terlebih lagi pertentangan antara Bani Umayyah-Syiah-Khawarij. Terlebih lagi setelah peristiwa “Karbala” pada tanggal 10 Muharram (terjadi pada masa Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan) yang menewaskan al-Husain bin Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya (golongan Syi'ah menjadikannya hari raya). Peristiwa ini makin meruncingkan perselisihan antara golongan Syiah dan penduduk di daerah Hijaz dengan pemerintah Bani Umayyah.
            Perselisihan-perselisihan
            Banyak perselisihan dalam masa Daulah Bani Umayyah, antara lain:
1.      Peristiwa terbunuhnya al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Pelakunya adalah isteri beliau sendiri. Namun banyak yang mengatakan bahwa yang melatar-belakangi pembunuhan itu adalah Bani Umayyah
2.      Peristiwa Karbala. Dalam tragedi ini al-Husain bin Ali terbunuh oleh tentara Bani Umayyah.

3.      Konflik di Hijaz. Penduduk Hijaz (termasuk Makkah dan Madinah) yang tidak suka dengan Bani Umayyah mengangkat Abdullah bin Zubair bin Awwam sebagai khalifah. Namun akhirnya perlawanan Ibnu Zubair ini terhenti setelah beliau tewas di tangan pasukan al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi (catatan, pada masa ini Ka'bah rusak akibat lemparan batu-batu besar dari pasukan al-Hajjaj bin Yusuf ketika mengepung pasukan Abdullah bin Zubair yang berlindung di kota Makkah).
4.      Pertentangan segitiga antara Syi’ah (pendukung setia Ahlul Bait) – Khawarij (kaum yang mengkafirkan Ali dan Mu’awiyah setelah terjadinya perang Shiffin) dengan Bani Umayyah.
Fakta-fakta seputar Daulah Bani Umayyah
Berikut adalah fakta dan sejumlah prestasi yang berhasil diraih oleh kaum Muslimin pada masa Daulah Bani Umayyah:
1.      Ibukota negara Islam dipindahkan dari Irak menuju Syiria (Damaskus)

2.      Ditaklukkanya Spanyol oleh panglima Tariq bin Ziyad pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan mulai menggapai Eropa
3.      Ditaklukkannya kawasan Asia Tengah dan dibebaskannya seluruh kawasan Afrika Utara dari kejahiliyahan dan suku Barbar.
4.      Secara resmi mulai digunakan mata uang Islam di seluruh daerah kekuasaan Islam (kecuali Mesir).
5.      Merupakan kekhalifahan yang seluruh sendi-sendi pemerintahannya dipegang oleh orang Arab dan dibatasinya kekuasaan orang Ajam atau non-Arab (berbeda dengan Abbasiyah yang banyak menggunakan pegawai dari luar Arab, seperti Persia) sehingga ajaran Islam masih murni dan masih belum tercampurnya pemikiran-pemikiran filsafat yang sesat dari Yunani dan Persia. Bahasa resminya juga berubah dari bahasa Romawi dan Persia menjadi bahasa Arab.
6.      Kesejahteraan ummat berada dalam kondisi puncak ketika masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang sering disebut sebagai Umar II dan Khulafaur-Rasyidin yang kelima. Pada masanya kas negara di Baitul Maal dalam kondisi terisi penuh dan banyak harta yang telah dirampas oleh oknum pemerintah Bani Umayyah dikembalikan. Rakyat pun hidup dalam keadaan makmur.
7.      Masjid Nabawi di Madinah diperluas oleh khalifah al-Walid bin Abdul Malik, sehingga makam Rasulullah SAW dimasukkan ke dalam areal masjid.


8.      Didirikannya Masjid Umar atau Masjid Qubbatus-sakhra oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan di Palestina
Sebenarnya masih banyak prestasi lain, tapi karena adanya keterbatasan waktu, tempat, dan ilmu. Kami mohon maaf.
Para khalifah
1.      Mu’awiyah bin Abi Sufyan (40-64 H/661-680 M)
2.      Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan (61-64 H/680-683 M)
3.      Mu’awiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M)
4.      Marwan bin Hakam (65-66 H/684-685 M)
5.      Abdul Malik bin Marwan (66-86 H/685-705 M)
6.      al-Walid bin Abdul Malik (86-97 H/705-715 M)
7.      Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M)
8.      Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M)
9.      Yazid II bin Abdul Malik (102-106 H/720-724 M)
10.  Hisyam bin Abdul Malik (106-126 H/724-743 M)
11.  Walid II bin Yazid bin Abdul Malik (126 H/744 M)
12.  Yazid III bin Walid bin Abdul Malik (127 H /744 M )
13.  Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H/744 M)
14.  Marwan II bin Muhammad (127-133 H/744-750 M)
Keruntuhan
            Daulah Bani Umayyah pada akhirnya runtuh akibat banyak sebab, diantaranya pemberontakan dari Bani Abbasiyyah yang telah tumbuh semenjak kekuasaan Umar bin Abdul Aziz. Pemberontakan Bani Abbasiyyah pertama kali dipimpin oleh Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Lalu digantikan oleh Ibrahim bin Muhammad. Dan terakhir oleh Abdullah bin Muhammad atau yang lebih dikenal sebagai Abul Abbas as-Saffah, khalifah pertama dari Bani Abbasiyyah.

Wallahu a’lam

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar