Ketika Sahabat Nabi Dicela

17 Desember 2013 0 komentar
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah...
-QS. At Taubah: 100-

Ideologi Syi’ah sudah mulai gencar disebarkan oleh para penganutnya di Indonesia. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh Syi’ah pun saat ini sudah mulai berani menampakkan taringnya ke permukaan.  Sebut saja Tajul Muluk yang menuai kontroversi akibat menyebarkan ajaran Syi’ahnya dengan menghina para sahabat Nabi. Memang, dalam aqidah mereka, para sahabat –semoga Allah meridhai mereka- telah murtad kecuali beberapa saja [1] sehingga wajar bila mereka dan ulama-ulama mereka dengan serampangan menghina, melecehkan, hingga melaknat para sahabat dan tidak ketinggalan isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. [2]

Tidak hanya itu, kalangan Syi’ah di Indonesia juga tidak mau ketinggalan dalam melaknat para sahabat Nabi –radhiyallahu ‘anhum- dalam karya-karya mereka, sedikit diantaranya:

Menyoal Salafi: Sebuah Catatan Opini, Pengalaman, dan Kritik

30 April 2013 21 komentar
Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudahnya kemudian generasi sesudahnya lagi.
(HR. Bukhari, Ahmad, Ibnu Abi ‘Ashim, dan Tirmidzi)

Prolog

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah obrolan ringan penulis dengan teman-temannya mengenai pergerakan dan dinamika dunia Islam yang sedang terjadi saat ini. Obrolan-obrolan itu mengalir begitu saja membahas berbagai masalah keIslaman. Hingga akhirnya sampai kepada gerakan-gerakan dakwah. Kita, dalam hal ini kaum muslimin Indonesia, telah mengenal berbagai gerakan-gerakan dakwah seperti misalnya Hizbut Tahrir (HT), tarbiyah (yang juga diusung oleh salah satu partai politik di Indonesia), hingga yang namanya gerakan Salafi.

Ketika bicara Salafi, teman-teman penulis mulai mengutarakan pendapatnya tentang gerakan ini. Tapi kebanyakan yang muncul adalah stigma negatif, seperti Salafi itu memonopoli masjid, mengeksklusifkan diri, keras, dan sebagainya. Intinya kebanyakan opini mereka hampir sama dengan opini umum publik terhadap gerakan yang dinamai Salafi ini, yang dinyatakan sebagai gerakan ekstrimis, eksklusif, mudah memvonis, dan yang lainnya.

Siapa Salafi? Siapa Wahabi?

19 Maret 2013 18 komentar
“Bahkan aku jadikan Allah, para malaikat-Nya serta seluruh makhluk-Nya sebagai saksi bahwa jika datang kepada kami kebenaran darimu maka aku akan menerimanya dengan lapang dada. Lalu akan kubuang jauh-jauh semua yang menyelisihinya walaupun itu perkataan Imamku, kecuali perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena beliau tidak pernah menyampaikan selain kebenaran.”
(Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Ad Durar As Saniyah I/37-38)

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta keluarganya, dan para sahabatnya. 

Pendahuluan: Fitnah Wahabi kepada Blog ini

Akhir-akhir ini penulis sedang dihadapi dengan berbagai kesibukan kuliah sehingga tidak heran blog ini rasanya sedikit “ditinggalkan” oleh penulis, padahal banyak ilmu yang ingin dibagi kepada pembaca, entah itu dari kajian, dari rekaman, dari buku-buku, dan sebagainya. Bukan berarti si penulis adalah seorang yang berilmu tinggi, tapi penulis hanya ingin membagikan apa yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Ketika penulis sekedar iseng untuk membuka komentar terbaru di blog ini, betapa terkejutnya kami ketika melihat banyak komentar yang ditulis oleh Anonymous yang isinya kurang lebih “Hati-hati virus Salafi-Wahabi!”. Dan salah satunya ada di artikel Di Manakah Allah?