Belajar dari Masa Lalu, Aturan Saat Ini, dan Rencana Masa Depan

27 Mei 2010

Seiring berputarnya waktu, maka hal itu pula turut diiringi oleh bergulirnya zaman. Ya, zaman dari awal masa kehidupan manusia hingga kini. Dan begitu pula masyarakat di dalamnya, yang terus dan tetap bergerak dinamis mengikuti langkah waktu. Masyarakat seolah terus bergerak aktif tiada henti mengikuti perkembangan zaman. Mulai perkembangan ideologi, pandangan hidup, hingga teknologi. Dan sekarang, sebenarnya ada satu hal yang seharusnya kita sadari...
            Waktu terus berjalan ke depan, tidak pernah mundur dan selalu maju meninggalkan masa lalu
            Dan itu artinya, masa lalu hanyalah bayangan yang tertinggal dari kehidupan kita. Sedangkan masa depan adalah bayangan segala perasaan kita akan perputaran waktu yang terus maju ke depan. Entah bayangan apa itu, apakah bayangan kesedihan, ketakutan, kegembiraan, atau harapan. Dan itu akhirnya, masa lalu hanyalah tinggal kenangan dan sejarah, masa depan adalah bayang-bayang yang masih menjadi misteri dan belum pasti.
            Lalu, bagaimana dengan masa kini?
            Ya, kita hidup adalah masa kini. Tidak perlu kita memikirkan dan terus dikejar bayang-bayang masa lalu yang tidak bisa diubah. Dan tidak terlalu penting jika kita terus stress dan memikirkan masa depan yang akhirnya membuat kita terlalu mengejar-ngejar kabut tebal yang belum jelas ujungnya.
            Jadikan hari ini adalah hari terbaik anda. Anda harus berusaha untuk menjadikan hari ini bermakna dan lebih hidup dari hari sebelumnya. Gerakkan dan beri warna hidup anda dengan kebaikan-kebaikan anda saat ini. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu anda pada hari ini. Karena itu berarti anda telah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat kebajikan dan meyediakan ladang amal untuk bekal di akhirat nanti. Manfaatkan hari ini dengan sebaik-baiknya persiapan untuk persiapan menembus kabut tebal yang ada di depan anda. Yaitu masa depan!
            Lantas, apa yang harus kita lakukan dengan masa lalu?
            Masa lalu yang hanya tinggal sejarah tidak perlu kita tangisi kepergiannya yang justru hanya menambah beban penderitaan kita. Masa lalu merupakan bahan introspeksi diri. Sudah benarkah diri kita? Sudah luruskah diri kita? Sudah baikkah perbuatan anda? Sudah sempurnakah akhlak anda?
            Memang tidak ada yang sempurna, namun yang seharusnya kita lakukan adalah bagaimana kita melangkah menuju kesempurnaan. Dan demi menyempurnakan hidup anda, maka anda mampu menjadikan masa lalu sebagai pondasi untuk meraih cita-cita anda.
            Terus, bagaimana kita menghadapi masa depan?
            Masa depan yang masih menjadi misteri sudah seharusnya menjadi sebuah pemacu semangat bagi kita. Bahwa kita harus tetap memiliki semangat optimis untuk menghadapi masa depan. Masa depan yang belum pasti juga sudah seharusnya menjadi penggerak kita dalam melakukan kebaikan. Masa depan tidak bisa hanya disikapi dengan ketakutan, awang-awang, dan angan-angan. Tetapi harus disikapi dengan semangat meraih masa depan yang cerah.
            Masa lalu bagaikan segala sesuatu yang ada di dalam tanah, yang telah terkubur dan tidak mampu dihidupkan kembali. Sedangkan saat ini bagaikan tempat kita berpijak, yaitu bagaimana kita mampu mengayunkan langkah sejauh mungkin. Sedangkan masa depan bagaikan sesuatu yang dibalik awan, yang masih belum bisa kita jangkau. Yang bisa kita lakukan hanya menerawang dan merencanakan masa depan, mengubur bayang-bayang masa lalu, dan terus melangkah di saat ini.
              “...Namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri” (QS Yusuf: 67)
            “...Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” (QS al-Ahzab: 17)
            Wallahu a’lam

Artikel Terkait



0 komentar:

Posting Komentar