Menggugat Media

25 Mei 2010

Media merupakan sebuah alat propaganda yang menjanjikan bagi setiap pemegang kepentingan. Bayangkan, anda mampu menyulap sebuah fakta yang datanya valid dan akurat menjadi sebuah kebohongan besar di mata dunia. Anda mampu memupuk sebuah kesalahan besar dan membuat dunia mengira bahwa anda telah menanam sebuah benih pencerahan. Anda mampu merubah nama seorang cerdik pandai menjadi nama seorang bodoh dan lugu, dan begitu pula sebaliknya.
            Media bagaikan pisau yang mampu digunakan untuk memotong sayuran dan mampu menjadi senjata pembunuh yang mematikan. Media mampu menjadi pembawa berita kebenaran atau bahkan menjadi corong kebohongan yang nyata. Dan kita sebagai orang awam sudah semestinya sadar, bahwa media bukan hanya sebagai pembawa kabar, tetapi juga menjadi pembawa fitnah!
            Sudah berapa banyak remaja yang masa depannya kelam karena menggunakan media dengan tidak semestinya? Sudah berapa banyak manusia yang mati terbunuh karena kedustaan media? Bayangkan! Irak yang merupakan negara yang pada awalnya tenteram mampu menjadi negara yang kelam akibat serangan Amerika dan sekutunya. Dan dunia pun melihatnya secara dingin. Kenapa? Karena propaganda media!
            Sudah saatnya kita kali ini kritis pada media, apapun itu. Apakah cetak, elektronik, dll. Kita harus mampu memilah informasi yang disampaikan media dan melihatnya dengan transparan. Memang sulit, tetapi bukankah kita juga mampu menjadikan media sebagai alat perlawanan kita kepada kedigdayaan media-media besar di luar sana. Mungkin terdengar seperti mimpi yang tak akan jadi kenyataan. Tetapi, bukankah sebuah perubahan besar diawali dengan langkah kecil?
            Sikap kritis kita kepada media sangatlah dibutuhkan. Agar dunia ini tidak lagi menjadi dunianya para pendusta dan bermulut besar. Sikap kritis kita kepada media begitu menentukan langkah kita selanjutnya. Yaitu menjadikan media sebagai alat untuk mengembangkan generasi umat manusia yang berpikiran brilian, yang pikirannya menjadi pikiran orang-orang yang jujur dan berbicara benar, yang jujur dengan fakta, yang tidak bermulut besar dan berbicara dusta.
            Wallahu a’lam

Artikel Terkait



1 komentar:

  • Fikri

    pertamax!

  • Posting Komentar