Maksiat?

17 Mei 2010

Manusia memang tidak pernah untuk tidak melakukan kesalahan, kekeliruan, dan kekhilafan. Manusia memang makhluk yang tidak lepas dari dosa dan maksiat. Sekecil apa pun maksiat dan kesalahan itu, tetap saja pernah dilakukan oleh manusia biasa, bahkan nabi sekali pun! Sebut saja kesalahan Nabi Yunus yang meninggalkan kaumnya, atau kesalahan Nabi Musa yang ingin melihat langsung Allah, dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pun tidak luput dari kesalahan ketika beliau menolak Ibnu Ummi Maktum yang buta.
            Dan sekarang, kita yang memag sudah terlalu sering melakukan kesalahan sudah seharusnya berintrospeksi diri. Sampai kapan kita akan melakukan kemaksiatan tersebut? Kapan kita mau berhenti dari maksiat tersebut? Kapan kita mau kembali ke jalan yang benar, jalan yang lurus? Apakah kita akan menghabiskan umur kita dengan kemaksiatan? Apakah umur yang telah Allah berikan kepada kita akan kita sia-siakan begitu saja?
            Tidak! Lagkah pertaubatan kita tidak boleh berhenti! Langkah kita menuju kebenaran tidak boleh terputus! Selama kita memiliki umur, kita harus tetap mempergunakannya untuk memperbaiki kesalahan kita di masa lalu! Jika anda telah melakukan dosa yang banyak, maka sesungguhnya ampunan Allah lebih besar! Jika anda telah melaksanakan kemaksiatan setinggi gunung, maka sesunggunhnya ampunan Allah lebih tinggi daripada langit! Jika anda telah melakukan kemaksiatan seluas lautan, maka ampunan Allah seluas langit dan bumi!
            Tidak peduli sudah berapa kali anda melakukan maksiat, tetapi yang lebih penting adalah sudah sampai mana anda melangkah menuju jalan yang benar. Jika anda melakukan maksiat, maka jangan ragu untuk bertaubat! Jika kembali bermaksiat, maka kembalilah bertaubat! Jangan sampai anda bosan dengan taubat anda!
            Lurus
            Jika para Nabi melakukan kesalahan, maka Allah akan langsung meluruskannya, akan langsung menegurnya. Dan sekarang, lingkungan yang paling buruk adalah lingkungan yang tidak meluruskan anda ketika anda bengkok!
            Berdoalah!
            “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS az-Zumar: 53)
            Jika anda bermaksiat, maka janganlah berkecil hati! Tetaplah berdoa kepada Allah! Masihkah kita ingat kepada Nabi Yunus? Ketika beliau di perut ikan paus dan di tengah keheningan dan kegelapan, beliau berdoa,
            “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim”
            Jangan pernah menyerah dan berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah! Karena sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah adalah orang kafir!
            “…Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS Yusuf: 87)
            Wallahu a’lam

Artikel Terkait



4 komentar:

  • Fikri

    mantap nih

  • Jundullah Abdurrahman Askarillah

    Alhamdulillah. Makasih Wi!

  • Fikri

    calon2 blogger sukses emang

  • Jundullah Abdurrahman Askarillah

    Aamiin...
    Makashi banyak ya wi!

  • Posting Komentar