Kisra, Kaisar, Khalifah. Sejarah Panjang Ilmu dan Peradaban

26 September 2009 2 komentar

Dunia ini telah dihuni oleh milyaran umat manusia semenjak Adam alaihissalam beserta Hawa turun ke bumi setelah memakan buah khuldi. Dan tentu saja dunia ini juga telah dibangun oleh bangsa-bangsa yang besar, sebut saja diantaranya yaitu kaum ‘Aad dan Tsamud. Kedua kaum itu adalah kaum yang paling hebat dalam bidang ilmu dunia. Mereka adalah bangsa yang paling maju ketika itu. Mereka mampu membangun gedung-gedung tinggi di tepat manapun, termasuk di gunung-gunung dan lerengnya. Namun, apa mereka masih berada di dunia ini? Apakah mereka masih tercatat sebagai penduduk bumi hingga saat ini? Apakah mereka masih ada di tengah-tengah kita? Sayangnya, mereka pandai dalam ilmu dunia namun lalai dalam ilmu akhirat. Apa yang terjadi kemudian? Allah musnahkan mereka dari muka bumi, kecuali orang yang beriman pada Allah subhanahu wa ta’ala.
            ”Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (Q.S. at-Taubah: 70-71)


              Kisra

            Kisra adalah gelar bagi penguasa/raja bangsa Persia. Imperium Persia didirikan oleh Cyrus yang Agung. Kerajaan ini merupakan kerajaan terbesar di masa lampau setelah imperium Romawi yang didirikan oleh Kaisar Agustus. Bangsa Persia merupakan bangsa yang menganut kepercayaan Majusi (penyembah api) dan penyembah berhala. Sekarang, wilayah pusat kerajaan Persia itu dikenal dengan nama Iran. Sementara itu, daerah kekuasaannya mencakup wilayah Iran, Irak, Armenia, dan Afghanistan.
            Dalam sejarah Islam, kerajaan Persia ini pernah diajak masuk Islam oleh Rasulullah S.A.W melalui surat yang disampaikan oleh sahabat nabi yang bernama Abdullah bin Hudzafah as-Sahmy. Ketika surat itu tiba di tangan Kisra. Ketika baru saja dibacakan awal dari surat itu, Kisra pun marah dan langsung merobek-robek surat dari Rasulullah tersebut. Perihal kejadian tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Semoga Allah merobek-robek kerajaannya pula,”


            Sejarah pun membuktikan hadits tersebut. Ketika tiba masa pemerintahan Umar ibn Khattab, beliau mengirim pasukan menuju tanah Persia dibawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqqash. Umar bin Khattab bertekad menumbangkan kerajaan jahiliah tersebut. Pasukan tersebut akhirnya bertemu dengan pasukan Persia dibawah pimpinan  Rustum dan berperang yang dikenal sejarah dengan nama Perang Qadisiyah yang terjadi di Hilla, Irak. Dalam perang itu, Rustum tewas ditangan kaum muslimin dan sisa-sisa pasukan Persia mundur dan dikejar oleh kaum muslimin hingga ke Nahawand dan Madain. Dalam pertempuran Madain pasukan Islam kembali meraih kemenangan hingga akhirnya kerajaan Persia pun runtuh dan dikuasai Islam (saat itu Persia dikuasai oleh Dinasti Sassanid, raja terakhirnya bernama Yazdegred III)
            Runtuhnya kerajaan Persia merupakan fenomena yang luar biasa, dimana sebuah kerajaan yang terbesar dan terkuat dan paling dihormati oleh orang Arab karena kebudayaannya yang maju dapat ditaklukkan oleh sebuah kekuatan yang baru saja muncul dari Jazirah Arab dan masih berumur kurang dari setengah abad. Kekuatan baru itu dapat menaklukkan kekuatan besar yang telah berdiri selama berabad-abad.
            Kaisar

            Kaisar merupakan sebutan bagi penguasa imperium Romawi yang telah didirikan oleh Octavianus. Kekaisaran Romawi sendiri terbagi dua, yaitu Romawi Barat yang berpusat di kota Roma dan juga Romawi Timur yang berpusat di Byzantium/Konstantinopel atau Istanbul sekarang. Kebudayaan Romawi juga berkembang pesat layaknya imperium Persia. Kepercayaan yang dianut oleh Romawi adalah Kristen Ortodoks.
            Kaisar Romawi juga sempat dikirimi surat oleh Rasulullah SAW. Saat itu sebenarnya kaisar Romawi tertarik masuk Islam karena dia sudah tahu bahwa ajaran Rasulullah-lah yang benar dan telah diberitakan oleh Injil, saking cintanya pada Nabi, surat tersebut disimpan olehnya sebagai barang berharga. Namun karena rasa gengsi dan rasa takut akan pemberontakan rakyatnya sehingga dia urung masuk Islam hingga akhir hayat. Padahal dari suatu sumber dia pernah mengatakan ”Seandainya saja dia (Muhammad SAW) berada di hadapanku, maka aku akan mencuci kakinya,”  
            Kerajaan Romawi sebenarnya sudah melakukan kontak fisik dengan kaum muslimin semenjak zaman Nabi, diantaranya perang Tabuk (perang terakhir yang diikuti Nabi) dan perang Mut’ah. Islam mulai mengembangkan sayapnya ke Romawi ketika merebut Mesir dan Syam (Palestina) dibawah pimpinan Amr bin Ash dan Abu Ubaidah bin Jarrah.

            Kerajaan Romawi Timur sepenuhnya takluk ketika masa Kesultanan Utsmaniyah dibawah pimpinan Muhammad al-Fatih (Mehmet II/Muhammad II) yang berhasil menjatuhkan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Sebenarnya sebelumnya juga ada usaha untuk menumbangkan Konstantinopel, diantaranya upaya Mu’awiyah bin Abi Sufyan bersama Abu Ayyub al-Anshari, dan upaya sultan Murad II dari Utsmaniyah. Penaklukkan Konstantinopel sesuai dengan nubuwat yang disampaikan Nabi berabad-abad sebelumnya,
"Konstantinopel akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja & tentaranya adalah sebaik-baik tentara"
Mengapa Muhammad al-Fatih disebut dengan sebaik-baiknya raja dan pasukannya adalah sebaik-baiknya pasukan? Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika umat Islam yang baru saja menaklukkan Konstantinopel ingin melaksanakana shalat Jum’at, mereka bingung menentukan siapa yang akan menjadi imam shalat bagi mereka. Maka sang sultan pun berkata,
”Siapa yang semenjak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan shalat wajib, silakan duduk!”
 Namun ternyata, seluruh yang hadir di sana tidak ada satu pun yang duduk. Ini menunjukkan bahwa mereka semua dari baligh hingga saat itu masih belum pernah meninggalkan shalat wajib. Sultan Muhammad pun berkata lagi,
”Siapa yang semenjak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan shalat rawatib maka silakan duduk!”
 Ternyata sebagian pasukan akhirnya duduk. Itu berarti sebagian yang lainnya belum pernah meninggalkan shalat rawatib semenjak baligh. Sultan pun kembali berkata,
”Siapa yang semenjak baligh hingga sekarang pernah meninggalkan shalat malam silakan duduk!”
Kali ini seluruh pasukannya duduk sementara Sultan Muhammad II masih tetap berdiri. Hal ini menunjukkan bahwa Sultan Muhammad II belum pernah meninggalkan shalat malam semenjak beliau baligh.
Khalifah
Tibalah kita pada sosok yang memimpin ummat Islam hingga tahun 1924. khalifah yang berarti ’wakil’ itu pertama kali disematkan pada Nabi Adam as ketika turun ke bumi dan bergelar ’Khalifatullah” yang berarti wakil Allah di bumi. Tetapi ’khalifah’ di sini berarti pemimpin umat Islam. Khalifah pertama adalah Abu Bakar as-Sidiq, Lalu kemudian Umar bin Khattab al-Faruq, dan kemudian jabatan khalifah terus berpindah tangan hingga ke khalifah terakhir dari Utsmani bernama Abdul Majid II.
Khalifah sama sekali berbeda dengan Kaisar dan Kisra yang hanya menguasai ilmu dunia. Khalifah juga sudah seharusnya menguasai ilmu akhirat yaitu ilmu agama. Khalifah adalah wakil ummat yang sudah seharusnya bertanggung jawab pada Allah atas kehidupan kaum muslimin.
Sekarang yang saya ingin bicarakan pada anda adalah pengaruh dari 3K, yaitu Kisra, Kaisar, dan Khalifah.
Pengaruh positif dari Kisra terhadap perkembangan zaman begitu kecil jika dilihat sekarang. Kisra yang hanya sebatas tanah Persia itu tidak bisa menembus samudera. Mereka juga ahli dunia tetapi lalai dalam akhiratnya.
Begitu pula dengan pengaruh Kaisar Romawi. Jika dilihat, pengaruh dari Kaisar Romawi bagi dunia ini hanyalah pengaruh negatif saja. Dimulai dari sifat hedonisme mereka, paganisme yang tak berilmu, filsafat-filsafat anti Tuhan, Politheisme yang sesat, dan masih banyak lagi pengaruh mereka yang berbau negatif.

Tetapi, pengaruh kekhalifahan Islam begitu terasa hingga saat ini. Disadari atau tidak, bahwa karena pengaruh kekhalifahan Islam yang pernah menguasai dunia-lah yang membangun dunia ini dengan ilmu. Budaya Islam-lah yang mengajarkan bahwa wanita adalah manusia yang sepantasnya dijamin kehormatannya. Berbeda dengan budaya Romawi atau Persia yang menganggap bahwa wanita adalah budak yang bisa diperjualbelikan di pasar.
Kekhalifahan jugalah yang paling lama, kuat, awet, dan berpengaruh di seluruh dunia. Islam bahkan tidak pernah mengajarkan rasisme yang memuliakan bangsa Arab saja. Tetapi Islam juga mengatur kehidupan sosial seluruh manusia, baik terhadap sesama, ataupun kepada Rabb yang maha kuasa. Islam jugalah yang mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Seorang muslim sejati tidak pernah lalai dalam urusan dunia maupun akhirat. Sekarang, apa rahasia sebenarnya dari kesuksesan para khalifah dalam membangun kekuatannya? Apa yang menjadikan Islam sebagai kekuatan baru peradaban dapat mengalahkan imperium Romawi dan Parsi yang telah mendominasi dunia sejak awal?
Kekuatan Islam yang mendominasi ilmu dunia dan ilmu akhirat digunakan secara optimal. Perang tidak mungkin dimenangkan tanpa taktik dan strategi yang jitu, begitu pula dengan kepemimpinan komandannya dan persatuan diantara prajuritnya. Begitu pula dengan ilmu akhirat, kunci sukses sebenarnya hanya dua, yaitu berusaha dan berdoa. Jika salah satunya ditinggalkan, maka kesuksesan tersebut tidak akan diraih dengan sempurna di mata Allah dan makhluknya.


Wallahu a’lam




           
            

Islam, the Religion of Peace

25 September 2009 0 komentar

Postingan ini sebagai jawaban dan realisasi dari kritik dan saran dari salah satu sahabat saya…


            Islam kali ini memang sedang disudutkan oleh musuh-musuh Allah yang tidak ingin Islam berkembang dan meraih kejayaan seperti masa lalu. Islam yang saat ini dibilang sebagai agama kekerasan, disebut sebagai agama amoral, disebut sebagai agama para teroris. Padahal seluruh perkataan tersebut tidak benar!
            Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, tapi tak pernah pula Islam mengajarkan kelembekan. Islam memang menghukum seseorang jika bersalah dengan keras agar dapat menjadi pelajaran bagi orang lain. Tetapi Islam juga mengayomi, dan melindungi para pemeluknya dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya kaum muslimin saja, tetapi ummat beragama lain seperti Yahudi dan Nasrani. Hal ini juga bukan berarti Islam mengajarkan pluralisme agama.

Ummat Islam yang Buta Akan Sejarahnya

24 September 2009 1 komentar
Di zaman sekarang, coba anda tanyakan pada seseorang sebuah pertanyaan yang mungkin akan menjadi tolok ukur pengetahuan seseorang akan agamanya.
            “Siapa presiden Amerika yang pertama?”

            “George Washington,” pasti itulah jawabannya.
            “Siapa yang menemukan Amerika?”
            “Cristopher Columbus,”
            “Siapa pemimpin Jerman yang dijuluki sebagai fuhrer?”
            “Adolf Hitler,”
            Mungkin banyak yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Dan sekarang, coba anda tanyakan seseorang pertanyaan berikut:
            ”Siapa khalifah Bani Abbasiyah pertama?”
            ”Siapa nama sahabat nabi yang menaklukkan kekaisaran Persia?”

            ”Siapa pemimpin Utsmani yang mendapatkan julukan ’al-Fatih’?”
            Mungkin, hanya sedikit saja yang dapat menjawab pertanyaan ini.
            Kaum Muslimin saat ini dalam kondisi yang sangat lemah. Di mana umat Islam saat ini ’dijajah’ oleh suatu imperium besar bernama GLOBALISASI.
            Ummat yang buta asalnya
            Ummat Islam kali ini bisa dibilang buta sejarah dan budayanya sendiri. Bagaimana tidak? Kita bisa lihat realita kehidupan sekarang. Pelajaran agama Islam sendiri hanya disampaikan seminggu sekali di sekolah negeri. Hal ini betapa menunjukkan bahwa pendidikan Islam saat ini dipandang remeh dan dikecilkan dibandingkan pelajaran lain. Padahal jika dilihat sejarahnya, justru pendidikan Islam inilah yang telah menghasilkan manusia sukses seperti Muhammad Rasulullah SAW. Beliau adalah panutan manusia sejagad yang berhasil meraih kesuksesan dunia dengan menjadi kepala negara di Madinah dan mencapai sukses di akhirat dengan menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.

Daulah Bani Umayyah

0 komentar


Daulah Bani Umayyah merupakan salah satu dinasti yang memimpin umat Islam selama 90 tahun. Daulah Bani Umayyah didirikan oleh salah seorang sahabat Nabi bernama Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Sebenarnya sosok yang satu ini merupakan salah satu sahabat nabi yang paling controversial dalam sejarah. Beliau adalah sahabat nabi yang pernah mencatat wahyu.
            Sejarah awal
            Daulah Bani Umayyah bermula ketika Khulafaur-rasyidin yang terakhir, Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam. Saat itu kaum muslimin bingung memilih khalifah/amirul mukminin. Saat itu calon terkuatnya adalah Mu’awiyah bin Abi Sufyan yang memiliki banyak pengikut dari Syiria, dan putera Ali yaitu al-Hasan bin Ali. Akhirnya yang menjadi khalifah ternyata al-Hasan bin Ali. Namun ternyata setelah al-Hasan dibai’at, terjadi banyak perselisihan. Akhirnya al-Hasan bin Ali melepaskan jabatan sebagai khalifah setelah beberapa bulan dibai’at untuk menghindari pertumpahan darah kaum muslimin. Dan akhirnya, Mu’awiyah bin Abi Sufyan-lah yang diangkat menjadi khalifah.
              Masa-masa di zaman Bani Umayyah dicatat sejarah sebagai masa yang banyak pertentangan. Terlebih lagi pertentangan antara Bani Umayyah-Syiah-Khawarij. Terlebih lagi setelah peristiwa “Karbala” pada tanggal 10 Muharram (terjadi pada masa Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan) yang menewaskan al-Husain bin Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya (golongan Syi'ah menjadikannya hari raya). Peristiwa ini makin meruncingkan perselisihan antara golongan Syiah dan penduduk di daerah Hijaz dengan pemerintah Bani Umayyah.
            Perselisihan-perselisihan
            Banyak perselisihan dalam masa Daulah Bani Umayyah, antara lain:
1.      Peristiwa terbunuhnya al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Pelakunya adalah isteri beliau sendiri. Namun banyak yang mengatakan bahwa yang melatar-belakangi pembunuhan itu adalah Bani Umayyah
2.      Peristiwa Karbala. Dalam tragedi ini al-Husain bin Ali terbunuh oleh tentara Bani Umayyah.

3.      Konflik di Hijaz. Penduduk Hijaz (termasuk Makkah dan Madinah) yang tidak suka dengan Bani Umayyah mengangkat Abdullah bin Zubair bin Awwam sebagai khalifah. Namun akhirnya perlawanan Ibnu Zubair ini terhenti setelah beliau tewas di tangan pasukan al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi (catatan, pada masa ini Ka'bah rusak akibat lemparan batu-batu besar dari pasukan al-Hajjaj bin Yusuf ketika mengepung pasukan Abdullah bin Zubair yang berlindung di kota Makkah).
4.      Pertentangan segitiga antara Syi’ah (pendukung setia Ahlul Bait) – Khawarij (kaum yang mengkafirkan Ali dan Mu’awiyah setelah terjadinya perang Shiffin) dengan Bani Umayyah.
Fakta-fakta seputar Daulah Bani Umayyah
Berikut adalah fakta dan sejumlah prestasi yang berhasil diraih oleh kaum Muslimin pada masa Daulah Bani Umayyah:
1.      Ibukota negara Islam dipindahkan dari Irak menuju Syiria (Damaskus)

2.      Ditaklukkanya Spanyol oleh panglima Tariq bin Ziyad pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik dan mulai menggapai Eropa
3.      Ditaklukkannya kawasan Asia Tengah dan dibebaskannya seluruh kawasan Afrika Utara dari kejahiliyahan dan suku Barbar.
4.      Secara resmi mulai digunakan mata uang Islam di seluruh daerah kekuasaan Islam (kecuali Mesir).
5.      Merupakan kekhalifahan yang seluruh sendi-sendi pemerintahannya dipegang oleh orang Arab dan dibatasinya kekuasaan orang Ajam atau non-Arab (berbeda dengan Abbasiyah yang banyak menggunakan pegawai dari luar Arab, seperti Persia) sehingga ajaran Islam masih murni dan masih belum tercampurnya pemikiran-pemikiran filsafat yang sesat dari Yunani dan Persia. Bahasa resminya juga berubah dari bahasa Romawi dan Persia menjadi bahasa Arab.
6.      Kesejahteraan ummat berada dalam kondisi puncak ketika masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang sering disebut sebagai Umar II dan Khulafaur-Rasyidin yang kelima. Pada masanya kas negara di Baitul Maal dalam kondisi terisi penuh dan banyak harta yang telah dirampas oleh oknum pemerintah Bani Umayyah dikembalikan. Rakyat pun hidup dalam keadaan makmur.
7.      Masjid Nabawi di Madinah diperluas oleh khalifah al-Walid bin Abdul Malik, sehingga makam Rasulullah SAW dimasukkan ke dalam areal masjid.


8.      Didirikannya Masjid Umar atau Masjid Qubbatus-sakhra oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan di Palestina
Sebenarnya masih banyak prestasi lain, tapi karena adanya keterbatasan waktu, tempat, dan ilmu. Kami mohon maaf.
Para khalifah
1.      Mu’awiyah bin Abi Sufyan (40-64 H/661-680 M)
2.      Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan (61-64 H/680-683 M)
3.      Mu’awiyah II bin Yazid (64-65 H/683-684 M)
4.      Marwan bin Hakam (65-66 H/684-685 M)
5.      Abdul Malik bin Marwan (66-86 H/685-705 M)
6.      al-Walid bin Abdul Malik (86-97 H/705-715 M)
7.      Sulaiman bin Abdul Malik (97-99 H/715-717 M)
8.      Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/717-720 M)
9.      Yazid II bin Abdul Malik (102-106 H/720-724 M)
10.  Hisyam bin Abdul Malik (106-126 H/724-743 M)
11.  Walid II bin Yazid bin Abdul Malik (126 H/744 M)
12.  Yazid III bin Walid bin Abdul Malik (127 H /744 M )
13.  Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H/744 M)
14.  Marwan II bin Muhammad (127-133 H/744-750 M)
Keruntuhan
            Daulah Bani Umayyah pada akhirnya runtuh akibat banyak sebab, diantaranya pemberontakan dari Bani Abbasiyyah yang telah tumbuh semenjak kekuasaan Umar bin Abdul Aziz. Pemberontakan Bani Abbasiyyah pertama kali dipimpin oleh Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Lalu digantikan oleh Ibrahim bin Muhammad. Dan terakhir oleh Abdullah bin Muhammad atau yang lebih dikenal sebagai Abul Abbas as-Saffah, khalifah pertama dari Bani Abbasiyyah.

Wallahu a’lam

Laa Tahzan!

23 September 2009 0 komentar
Sebenarnya judul lengkap dari artikel ini adalah “Laa Tahzan!, Jangan bersedih! Jangan menyesal, jangan bergembira!” Mengapa demikian? Apa maksud dari judul tersebut? Simaklah artikel berikut:
            Saudaraku...
            Cobalah anda resapi dalam-dalam apa kiranya arti dari judul di atas...

            Sungguh! Kalimat di atas adalah intisari dari ayat Allah dalam al-Qur’an
            ”Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembiraterhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,” (Q.S Al-Hadiid: 22-23)
            Sesungguhnya ayat ini adalah obat bagi kita dari sikap penyesalan yang mendalam dan kegembiraan yang berlebihan. Jika kita dihadapkan pada suatu cobaan yang besar, maka yakinlah! Bahwa hal itu telah direncanakan oleh Allah jauh sebelum terciptanya manusia. Allah telah menetapkan seluruh cobaan yang datang, baik itu cobaan berupa kesusahan ataupun nikmat.



            Bersabar dan Bersyukur, the Key of Success
            Cobaan bagi manusia adalah hal yang lumrah. Tidak ada hidup yang tanpa cobaan.
            ”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Q.S. al-Baqarah: 155)
            Cobaan berupa kekurangan, sakit, kemiskinan, dll ada obatnya ada, yaitu Bersabar. Sedangkan cobaan berupa nikmat obatnya adalah syukur (baca lebih lanjut dalam postingan sebelumnya,”Dunia itu Indah”)
            Hindari kata ”andai saja kalau begini.....” saat menyesal
            Jika kita menyesal, maka mungkin yang akan banyak dilontarkan oleh seseorang adalah kalimat berbunyi:
            ”Aduh! Sialan! Dompetku hilang! Coba aja tadi dompetnya ditaruh di lemari, pasti dompetnya gak hilang
            Atau seperti ”Kalau saja aku berlatih, pasti aku menjadi juaranya...”
            Mengapa kalimat itu harus dihindari? Karena perkataan tersebut adalah suatu kalimat yang mengekspresikan penyesalan yang berlebihan dan melambangkan kurang berimannya kita kepada takdir yang telah Allah tetapkan jauh sebelum kita diciptakan. Lihatlah dan renungkanlah ayat 22-23 dari surat al-Hadiid! Bahwa seluruh kejadian yang menimpa kita telah tertulis di Lauhul Mahfuzh jauh sebelum kita tercipta. Allah menjadikannya seperti itu agar kita tidak terlalu bersedih kepada bencana dan tidak terlalu bergembira ketika kita dianugerahkan nikmat.
            Kalimat ”seandainya saja.....” ketika menyesal juga perlambang kita sebagai orang yang kurang beriman. Beriman kepada siapa? Beriman kepada takdir baik dan buruk. Karena seluruh yang terjadi di alam semesta ini telah dicatat dan telah diperhitungkan dengan sempurna dan sebaik-baiknya

Wallahu a’lam

Dunia itu Indah...

0 komentar












Kita sudah pasti sering mendengar kalimat itu. tetapi tahukah anda semua? tidak sepenuhnya kalimat itu benar. karena dalam kehidupan sehari-hari, hanya ada beberapaorang yang dapat memaknai kalimat itu dengan benar. Tahukah antum semua? mereka adalah orang-orang yang pandai bersabar dan bersyukur.

Tapi, saudaraku sekalian. definisi sabar dan syukur ini ternyata maknanya tidak seringkas kalimatnya. Sabar adalah menerima hidup ini apa adanya tanpa keluhan, caci maki, dan sebagainya kepada orang lain (termasuk Allah azza wa jalla). dan tahukah sahabat? sabar itu terlihat dari pukulan pertama, apa maksudnya? sabar dilihat dari reaksi yang paling pertama ketika menghadapi sebuah ujian dari Allah. contohnya ketika salah satu kerabat si fulan meninggal, maka apabila dirinya itu meraung-raung, meratap kepada si mayit, maka hal itu tidak bisa disebut sabar meskipun setelah beberapa hari berikutnya dia mengaku sabar dan mengikhlaskan kepergiannya. ITU BUKANLAH SABAR!.
Begitu pula dengan bersyukur, kita belum bisa dibilang bersyukur jika kita hanya bisa mengucapkan "alhamdulillah". tetapi kita harus membuktikan rasa syukur kita dengan suatu langkah nyata. yaitu menjalankan apa-apa yang telah dia perintahkan dan menjauhi segala larangannya. Jika seseorang diberikan suatu nikmat, dan dia mengatakan alhamdulillah tetapi dia sekonyong-konyong melupakan Tuhannya, lalai dalam shalatnya, dan telah lupa dengan kewajibannya sebagai muslim karena disilaukan dengan cahaya kenikmatan maka hal itu bukanlah syukur.

Sahabat, dunia ini menjadi indah karena dua hal. Apabila diberi ujian berupa musibah atau kekurangan, maka kita haru bersabar. dan jika kita diberi ujian berupa kenikmatan, maka kita harus bersyukur.
wallahu a'alam.

Wanita, Jilbab, dan Negara

21 September 2009 1 komentar



Zaman sekarang memang zaman edan! Bagaimana tidak? Sekarang dunia ini sudah mengandung jutaan maksiat. Dan seluruh maksiat itu ternyata banyak keluar dari sebuah kotak ajaib bernama TV. Di sana kita banyak melihat pemandangan kaum hawa yang memakai pakaian ”kurang bahan” dan malah ada wanita yang bahkan ”tidak niat berpakaian”.
            ”Wanita adalah tiang negara,”
            Kalimat itu adalah sebuah kata bijak yang pernah saya dengar. Mengapa wanita adalah tiang negara? Jika kita lihat faktanya, sebuah negara sudah seharusnya dipimpin oleh seorang laki-laki. Dan tahukah antum? Godaan paling besar bagi seorang pria adalah wanita! Seorang pria memang gampang menolak sesuatu yang berharga, seperti uang, jabatan, dll. Tetapi, jika seorang pria ditawarkan wanita, maka sangatlah sulit untuk menolaknya.
            Tiada aku meninggalkan suatu fitnah sesudahku lebih berbahaya terhadap kaum pria daripada godaan wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
            Apabila suatu negara wanitanya buruk akhlaknya, maka negara itu akan jatuh ke lembah keburukan.
            Makna dari kalimat yang menyatakan bahwa ”wanita adalah tiang negara” itu karena dari tangan seorang wanita-lah (seorang ibu) suatu generasi terbentuk. Dari belaian tangan lembut seorang wanitalah seseorang dapat menjadi baik atau buruk (tentu dengan izin Allah). Allah telah menganugerahkan wanita sesuatu yang tidak dimiliki pria, yaitu kemampuan mendidik, membesarkan, dan merawat seorang anak dengan kasih sayang.
            Sayang, di zaman sekarang kita kehilangan sosok seorang ibu seperti Ibunya Imam Syafi’i yang merawat Syafi’i kecil dengan tekun. Meski dalam keadaan miskin, meski tanpa pendamping hidup, tetapi dari hasil kerja kerasnya-lah pribadi Imam Syafi’i menjadi ulama besar. Begitu juga dengan Shafiyyah, iu dari Imam Ahmad bin Hanbal. Meski telah ditinggal suami, dirinya tetap berjuang keras demi membesarkan anaknya. Dan hasilnya, jadilah pribadi yang mulia seperti Ahmad bin Hanbal.
            Berjibablah demi kehormatanmu!
            Tidak ada satu agama-pun yang paling memuliakan seorang wanita dibandingkan Islam. Zaman sekarang banyak wanita yang ”ditelanjangi” dengan pakaian yang glamour. Padahal Islam telah menjamin kehormatan seorang wanita dengan menutup auratnya. Menutup aurat=menjaga kehormatan. Menutup aurat hukumnya wajib. Iya, kan?
            Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung,” (Q.S an-Nuur: 31)
 
            Bacalah ayat itu, dan renungkanlah wahai para wanita!
            Allah telah memerintahkan para wanita untuk menutupkan kain kerudungnya hingga ke dada. Itulah jilbab yang sebenarnya. Bukan ”jilbab gaul” yang hanya asal pakai saja. Jilbab yang bernar adalah pakaian yang tidak menampakkan lekuk tubuh. jilbab yang sebenarnya adalah jilbab yang tidak memperlihatkan bentuk tubuh seorang wanita. Bukan jilbab yang hanya menutupi kepala tapi tidak menutupi bagian tubuh lainnya sehingga terlihat bentuk tubuhnya.
            Penutup
            Sungguh, Allah telah memilihkan bagi para wanita pakaian sebaik-baiknya pakaian. Sudah seharusnya para wanita bangga dengan memakai pakaian yang telah dipilihkan oleh Allah. Jangan sampai para wanita lebih bangga dengan pakaian yang mengundang adzab dari Allah. Banggalah seorang wanita yang memakai pakaian yang telah disebut sebagai pakaian kehormatan. Jangan sampai kehormatan para wanita tercabik-cabik oleh pakaian yang dipilihkan oleh nafsu.

Wallahu a’lam


Sejarah Bangsa Yahudi, Bangsa Pembangun Dunia (2)

20 September 2009 0 komentar
Bangsa Yahudi merupakan bangsa pembangun dunia perusak akhirat. Mereka telah membangun dunia ini dengan berlandaskan moral yang rusak dan akhlak yang buruk.
            Sejarah singkat Yahudi
            Yahudi berasal dari keturunan Nabi Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim alaihissalam. Nabi Ya’qub disebut Israil karena dirinya sering berjalan di malam hari ketika beliau berusaha keluar menuju Irak untuk menghindar dari perselisihan dari saudaranya. Nabi Ya’qub juga dikaruniai 12 orang anak. Keturunan Nabi Ya’qub inilah yang disebut Bani Israil.

            Bani Israil awalnya hidup dalam keadaan yang makmur dan sejahtera ketika Nabi Yusuf  ’alahissalam menjadi penasihat raja di Mesir. Namun setelah beberapa lama terjadi perpindahan kekuasaan dari satu pemimpin ke pemimpin lain hingga akhirnya Mesir dipimpin oleh Fir’aun. Di masa Fir’aun inilah Bani Israil mengalami penindasan oleh Bangsa Mesir asli. Di masa itu Bangsa Yahudi/Bani Israil dijadikan budak belian oleh Bangsa Mesir. Di saat itulah Allah mengutus Nabi Musa alaihissalam di tengah-tengah manusia. Di zaman Nabi Musa inilah terjadi exodus/perpindahan besar-besaran Bani Israil menuju tanah Palestina.
            Namun di saat itu Palestina dikuasai oleh suatu bangsa yang kuat dan perkasa. Bangsa Yahudi pun enggan dan takut memasuki negeri itu dan berkata pada Nabi Musa,
            ”Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja” (al-Maaidah: 24)

            Karena sikap Bani Israil inilah(berputus asa dari rahmat Allah) yang menyebabkan mereka dilarang masuk ke tanah Palestina selama 40 tahun.
            Setelah beberapa waktu lamanya, akhirnya Bani Israil dipimpin oleh Nabi Daud alaihissalam setelah mengalahkan Jalut. Bani Israil pun hidup dalam kemakmuran, terlebih lagi saat diperintah oleh Nabi Sulaiman bin Daud alaihissalam. Setelah Nabi Sulaiman wafat Bani Israil terpecah belah. Lalu mereka akhirnya diserang oleh raja Nebukadnezzar dari Babilon dan oleh raja Titus dari Roma pada tahun 70 masehi.
            Bani Israil memang adalah bangsa pengembara sepanjang zaman. Setelah mereka terusir dari Palestina, mereka berpencar ke seluruh dunia. Mereka hidup dalam keadaan yang sulit karena mereka merupakan bangsa yang terusir dan mereka pun tidak jarang ditolak oleh bangsa lain karena mereka telah dikenal sebagai bangsa perusak di dunia.
            Dalam keadaan begitulah mereka menciptakan peradaban. Mereka banyak menyusup ke segala tempat demi memenuhi kebutuhan hidup. Tidak jarang mereka harus berbohong ribuan kali, seperti yang dilakukan Paulus pada dogma Kristen, seperti Abdullah bin Saba’ dengan doktrin Syi’ah. Mereka semua berdusta demi hidup! Mereka juga bahkan tercatat sebagai bangsa pemulung pertama di dunia karena mereka membangun dunia dari sampah (memang kreatif, tapi mereka tidak taat pada Allah). Anda sudah pasti minimal tahu dengan celana jeans, atau bahkan sering memakainya. Namun tahukah anda bahwa ternyata pada awalnya celana itu dibuat dari kain terpal dan layar kapal. Hal ini dibuat pertama kali oleh Levi Strauss, seorang Yahudi.
            Bangsa Yahudi bahkan sekarang telah memegang kendali dunia dengan menguasai segala media massa. Merekalah yang menyebarkan budaya-budaya yang jauh dari nilai-nilai agama. Mereka, Yahudi. MEMEGANG DUNIA!


             Wallahu a'lam


           
           

Yahudi, Bangsa Pembangun Dunia

17 September 2009 0 komentar
Kalau anda membaca judul di atas dan membacanya sebagai ”Yahudi, bangsa pembangun dunia”, maka hal itu memang benar adanya. Dan anda jangan salah persepsi dulu sebelum membaca uraian-uraian yang insya Allah akan and abaca.
            Bangsa Yahudi, atau lebih sering disebut di al-Qur’an sebagai Bani Israil merupakan kaum yang sering membangkang pada Allah dan kaumnya para nabi karena kebanyakan nabi dan rasul diutus oleh Allah kepada kaum ini. Namun kaum ini juga terkenal sering membunuh para nabi, ada riwayat yang menyebutkan bahwa Bani Israil telah membunuh 300 nabi dan rasul Allah, diantaranya Zakaria ‘alaihissalam dan Yahya ‘alaihissalam.
            Bangsa Yahudi saya sebut sebagai bangsa pembangun dunia, yaitu dunia kita sekarang yang telah bermandikan maksiat kepada Allah. Merekalah yang telah menjadikan dunia seperti sekarang. Merekalah yang telah meninggikan bangunan dan membangun dunia ini dengan sistematis. Memang harus diakui, Yahudi atau Bani Israil memang telah dikaruniai oleh Allah dengan kecerdasan dan kepintaran. Tetapi sayangnya, mereka sama sekali tidak beriman pada Allah Ta’ala. Maka mereka membangun dunia ini sebagai surga bagi mereka dan penjara bagi orang beriman
Dan dari Yahudi pula-lah terlahir banyak sekali pemikiran yang mengacaukan ummat. Diantaranya:
  1. Komunisme
Komunisme sebenarnya terlahir dari otak seorang yang bernama Karl Marx. Dia sebenarnya adalah seorang Yahudi dari Jerman, namun karena keluargananya ingin memperbaiki hidup, maka dia sekeluarga dibaptis sebagai Kristen, namun kekristenan itu hanya sebagai ”kedok”. Komunisme yang tumbuh pesat pada abad 20 dan telah menelan banyak korban ini ternyata lahir dari seorang Yahudi! Padahal banyak media massa (yang kebanyakan dipegang oleh Yahudi) memberitakan Amerika (baca: yahudi) perang melawan komunisme. Itu berarti Yahudi melawan pemikirannya sendiri.
  1. Doktrin Kristen
Salah besar jika anda meyakini bahwa Kristen lahir dan berasal dari Isa as Hawariyyun (sahabat nabi Isa) yang notabene selalu taat dan patuh pada Allah dan berpegang pada Injil. Penyebar kedok Kristen adalah seorang Yahudi bernama Paulus. Paulus yang merupakan seorang munafik menyebarkan dan merubah ajaran Nabi Isa as.
  1. Sekularisme
Paham sekularisme yang selalu menjauhkan kehidupan manusia dari ajaran agama disebarluaskan oleh bangsa Yahudi. Bapak sekular Turki yang telah meruntuhkan khilafah Islamiah di Turki yang bernama Mustafa Kamal Attaturk juga merupakan seorang Yahudi Salonika.
  1. Syi’ah
Salah satu aliran keagamaan yang mengaku-ngaku sebagai Islam, namun ternyata, syi’ah berasal dari pemikiran yang bernama Abdullah bin Saba. Seorang Yahudi dari Yaman yang memprovokasi ummat agar tidak mengakui khalifah-khalifah selain Ali dan keturunannya. Mayoritas Syi'ah berada di negara Iran.
(bersambung)

Perbandingan Utusan Allah dan Utusan Iblis

0 komentar

Melihat judul di atas, kita akan terbayang dengan pertarungan dua kekuatan yang sangat besar, antara al-haq dan al-bathil, antara yang baik dan yang buruk. Dan sadarkah anda semua? Bahwa ternyata pertempuran itu sudah terlahir semenjak penciptaan manusia, ketika iblis bersumpah akan menyesatkan anak Adam selama-lamanya. Dan terjadi hingga yaumul akhir.
            Utusan Allah vs Utusan Iblis
            Kita yang hidup di zaman sekarang sudah pasti sering melihat banyaknya kemaksiatan-kemaksiatan yang telah tersebar di muka bumi ini. Coba anda lihat di sebuah kampus atau universitas di kota-kota besar di Indonesia, dan coba anda cek atau tanyakan pada salah satu mahasiswanya,
            ”berapa orang di kelas lo yang pacaran ato pernah pacaran?”
            Jawabannya insya Allah,
            ”wah, banyak”
            Coba anda tanya,
            ”berapa orang yang gak pernah pacaran?”
            Mungkin dijawab,
            ”waah...gak tau juga ya. Kayaknya dikit deh,”

            Contoh dari dialog di atas sudah pernah dipraktekkan di sebuah kawasan di Bogor dan mungkin hasil yang sama akan banyak kita temui di kota besar lain.
            Utusan Allah selalu menjadi panutan dalam hal kebaikan.
            ”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab: 21)

            Berbeda dengan utusan iblis yang selalu mencontohkan dan mengajarkan pada kenistaan, kemaksiatan. Berikut ada contoh-contoh dari utusan iblis:

  1. dukun/paranormal
ini sih udah pasti banget. Dukun/paranormal itu sebenarnya memelihara jin yang selalu berusaha mencuri kabar dari langit. Lalu kabar itu ditambahkanlagi dengan seribu kebohongan
  1. musik
ini sepertinya sudah lumrah, tapi hal ini merupakan salah satu alat yang digunakan oleh iblis untuk menyesatkan manusia. Mau bukti?
                        Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Luqman: 6)

Banyak ahli tafsir yang mengatakan bahwa perkataan yang tidak berguna sebagai nyanyian dan musik, antara lain Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Hasan al-Bashri.
“Akan muncul di kalangan umatku, kaum-kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan akan ada kaum yang menuju puncak gunung kembali bersama ternak mereka, lalu ada orang miskin yang datang kepada mereka meminta satu kebutuhan, lalu mereka mengatakan: ‘Kembalilah kepada kami besok.’ Lalu Allah Subhanahu wa Taala membinasakan mereka di malam hari dan menghancurkan bukit tersebut. Dan Allah mengubah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi, hingga hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari, 10/5590)
Bayangkan! Derajat dosanya musik disetarakan dengan khamr dan zina!
Jika anda masih meragukannya, maka anda belum bisa disebut sebagai muslim yang lurus!
Wallahu a’lam.