Pertanyaan: Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya mengenai pelaku maksiat yang bila dilarang dari kemaksiatan ia berhujjah dengan firman Allah, “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Jawab: apabila ia berhujjah atasnya dengan ayat ini, maka kita juga berhujjah dengan firman Allah,
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sungguh Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sungguh azab-Ku adalah azab yang sangat pedih(QS. Al-Hijr: 49-50)
Dan juga firman Allah,
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(QS. Al-Maidah: 98)
Apabila ia memakai ayat-ayat raja’ (harapan), maka berikan kepadanya ayat-ayat wa’id (ancaman).
Jawaban darinya hanyalah jawaban orang-orang yang meremehkan. Kita mengatakan pada mereka,
Takutlah pada Allah, lakukan apa yang diwajibkan Allah padamu, dan mintalah ampun pada-Nya. Sebab tidak setiap orang yang melakukan apa yang diwajibkan Allah, melakukannya dengan cara yang sempurna.
(Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin 2/112)
(dinukil dari kitab Fatawa Tata’allaqu bil Qadha wal Qadar, disusun oleh Dakhilullah bin Bukhait al-Muthrafi)
Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar