Super Dengan Dakwah

7 November 2010

“Dakwah? Buat apa hey?”
Dakwah itu pekerjaan hebat? Iya, memang begitu. Tapi jangan sampai pikiran kita hanya terpaku bahwa dakwah itu hanya buat da’i, kyai, ustad, atau semacamnya. Dakwah memang pekerjaan luar biasa, tapi bukan berarti pekerjaan itu hanya dilakukan oleh orang-orang super saja, orang yang kerjaannya selalu di masjid, yang selalu berpeci dan memakai gamis atau sarung. Dakwah tidak sesempit itu!
Setidaknya, dakwah itu tidak butuh orang-orang super. Tapi dakwah membutuhkan orang yang berniat tulus dan memiliki pengabdian untuk menjadi manusia super di jalan dakwah. Karena dengan dakwah, kita bisa jadi superman!
Sebuah organisasi dakwah adalah sebuah organisasi yang benar-benar super dan harus menjadi super. Dakwah itu bukan pekerjaan biasa, tapi harus lebih dari itu. Jika dakwah itu pekerjaan super, pendakwah itu superman, maka organisasi dakwah itu apa?
Sesungguhnya sebuah organisasi dakwah yang super itu tidak harus seluruh anggotanya adalah seorang superman. Organisasi hanya butuh dinamo agar motor dakwah itu berputar. Tapi tidak harus seluruh anggota itu superman.
Organisasi dakwah yang super tidak berisi superman seluruhnya, tapi organisasi dakwah yang super itu adalah superteam!
Pernah nonton The League of Extraordinary Gentlemen? Sebuah kisah di mana sebuah tim super berusaha untuk menyelamatkan dunia.
Atau mungkin yang lebih familiar ada Justice League, sebuah kelompok yang berisi manusia super dengan keahlian masing-masing. Setiap anggota memiliki warna yang berbeda dan memberikan pengaruh yang berbeda pula. Namun, mereka memiliki satu tujuan, menyelamatkan dunia.
Begitu pula dengan dakwah. Anda tidak perlu menjadi manusia super terlebih dahulu jika mau berdakwah. Yang perlu anda lakukan hanya satu: berdakwahlah dengan warna anda sendiri. Karena setiap orang memiliki warna dan kepribadian berbeda yang mampu memberikan banyak pengaruh juga.
Tidak perlu ragu untuk berdakwah, tidak perlu menghitamkan jidat anda agar anda bisa menjadi pendakwah. Anda hanya harus menyampaikan kebenaran dengan warna anda sendiri.
Warna anda akan mewarnai dunia. Dan dengan satu tujuan, berubah ke arah yang lebih baik.
Gunakan segala potensi yang anda miliki untuk menjadi media dakwah. Dakwah itu tidak kaku, tidak saklek, dan tidak hanya dengan dengan satu cara. Dakwah itu perlu berbagai media. Dakwah tidak hanya di ujung mikrofon masjid saja, tapi bisa di mana-mana.
Apa gunanya Facebook, Twitter, Blogger, dan media lainnya, kalau hanya digunakan untuk curhat, mengumbar sensasi, mengumbar fitnah, dan kegiatan yang tidak penting lainnya?
Apa gunanya mading di sekolah, majalah di lapak-lapak, papan pengumuman dan baliho di jalanan, kalau hanya untuk menjadi media promosi, propaganda, atau penyampaian informasi tak berbobot lainnya.
Mengapa kita tidak menggunakan media tersebut? Membuat catatan dakwah, update status bermanfaat, memuat info-info keIslaman, mempromosikan geliat dakwah.
 Dakwah jangan terpaku hanya berupa kegiatannya para ustad yang ceramah di masjid, di radio, atau di TV. Dakwah itu menyebar dan bisa di mana saja, dimulai dari hal kecil, bahkan hal yang terkadang dianggap sepele.
Anda bisa berdakwah dengan mengajak teman anda shalat, mengingatkan untuk menggunakan tangan kanan ketika makan, memberikan semangat ketika dia drop, dll.
Jangan takut untuk berdakwah, jangan malu untuk menyeru kepada kebaikan, jangan kaku dalam menyuruh kepada yang ma’ruf, jangan ragu untuk menolak yang munkar.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...
(QS Ali Imran: 110)
Wallahu a’lam.

Artikel Terkait



1 komentar:

  • Fikri

    ayo gin, kita semangat dakwah!

  • Posting Komentar