Sebagai seorang muslim, kita sudah seharusnya bangga dengan status kita. Kita seharusnya senang dan bahagia karena kita seorang muslim. Kita seharusnya bergembira ketika kita diakui dan mengaku sebagai orang Islam. Tetapi, sadarkah anda? Bahwa ternyata banyak di antara kaum muslimin yang justru malu akan keIslaman mereka.
Menjadi Seorang Muslim Sejati
28 Februari 2010 Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 07.56 3 komentarHijab dan Keindahan
26 Februari 2010 Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 18.03 0 komentarSeorang anak memperhatikan tingkah ibunya yang menurutnya aneh. Ia heran kenapa kalau akan keluar rumah, ibunya selalu menutup rapat seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Bahkan di dalam rumah pun, jika tamu datang, ibunya segera melakukan hal yang sama: berhijab.
Jalan Dakwah dan Perubahan
Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 17.48 0 komentarMelawan kekuatan yang besar memang bukan perkara yang kecil. Melawan sebuah kekuasaan dan ketetapan yang kuat memang bukan jalan yang mudah dilalui. Melawan sebuah suatu sistem yang telah berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan berabad-abad dan telah mengakar dalam kehidupan memang bukan hal yang mudah.
Setiap Nafas Kita Adalah Berharga!
Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 16.56 0 komentarBernafas, mungkin sudah dianggap biasa dan tak lagi menarik dibahas oleh sebagian orang. Pasalnya, sejak bangun tidur sampai terlelap, manusia tak lepas dari kegiatan mengambil udara di alam bebas ini. Namun, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana nikmat Allah ini sebenarnya bernilai miliaran rupiah? Tak perlu menghitung kegiatan bernafas secara keseluruhan yang melibatkan berbagai organ tubuh, cukup kiranya menjumlah rupiah dari setiap udara yang dihirup.
Pembesar Dunia dan Akhirat
21 Februari 2010 Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 17.51 1 komentarApakah anda tahu siapa itu Haman, Fir’aun, dan Qarun? Pernahkah anda mengenal Jalut dan Namrudz? Atau mungkin anda pernah mengenal siapa itu Abu Lahab dan Abu Jahal?
Sahabat...
Sejarah ternyata telah merekam riwayat hidup mereka. Sejarah telah mengenal siapa itu Fir’aun, Namrudz, atau Abu Lahab dan Abu Jahal. Jika dilihat dari kedudukannya, mereka bisa dibilang sebagai pembesar negeri mereka saat itu. Mereka adalah orang-orang besar yang tentu memiliki pengaruh yang besar pula terhadap dunia yang mereka tempati. Seperti yang kita ketahui, Fir’aun adalah penguasa Mesir saat itu. Dirinya menguasai sebuah negeri yang disebut sebagai pusat kebudayaan dunia saat itu. Sementara itu Namrudz adalah seorang raja yang bertahta. Dan Jalut adalah seorang raja yang kuat dan perkasa. Sedangkan Abu Lahab dan Abu Jahal adalah pembesar-pembesar Quraisy yang mengatur tatanan sosial di Makkah.
Pakaian Wanita yang Sesuai Syariat
Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 09.31 0 komentarSesungguhnya menutup aurat bagi seorang wanita terhadap seluruh tubuhnya kecuali bagian-bagian yang boleh diperlihatkan adalah suatu kewajiban yang diperintahkan Allah swt. Berbagai nash al Qur’an maupun Sunnah telah menjelaskan syarat-syaratnya sebagai berikut :
Peran Muslimah Dalam Dakwah
Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 09.19 0 komentarKubuka lembaran pagi dengan menyebut asma-Mu Yang Maha Tinggi. Ku coba meniti hari dengan kesucian hati, meski sungguh selaksa dosa masih melekat di jiwa. Kucoba merenda masa depan dengan benang harapan dan jarum ketulusan. Meski kadang perih menusuk, perjuangan ini harus tetap berlanjut.
Ayat-ayat Kesabaran Dalam Surah Ali Imran
16 Februari 2010 Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 15.19 0 komentarSurah Ali Imran adalah surah ketiga di dalam al-Qur’an. Dan di dalam surah ini, terdapat satu ayat yang semoga bisa menjadi pemacu kita dalam mengarungi kehidupan.
Ayat-ayat Kesabaran Dalam Surah al-Baqarah
Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 14.31 3 komentarBersabar dengan shalat
$yg•ƒr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãY‹ÏètGó™$# ÎŽö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# yìtB tûïÎŽÉ9»¢Á9$# ÇÊÎÌÈ
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. al-Baqarah: 153)
Sebenarnya ayat ini memiliki hubungan dengan ayat lain di al-Qur’an.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (Q.S. al-Baqarah: 45)
Mengapa kita diperintahkan untuk bersabar dengan shalat? Apa hubungan mereka berdua?
Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
15 Februari 2010 Diposting oleh Jundullah Abdurrahman Askarillah di 13.31 2 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)