Launching Blog Baru!

21 Juni 2010 1 komentar

Berawal dari label “Regin’s Real Story”,  akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog baru untuk menampung tulisan-tulisan tentang kehidupan pribadi sang admin. Yaitu Regin DotKom.
            Blog ini sebenarnya sebuah blog pribadi. Berisi tentang tulisan-tulisan yang berkaitan kehidupan, kejadian, dan kenangan-kenangan yang selalu teringat oleh Admin. Tidak lupa dengan cerita yang juga mengandung hikmah.
            Ttd.

Jundullah Abdurrahman Askarillah
(Admin)



Antara Maksiat, Kerusakan, dan Perbaikan

10 Juni 2010 0 komentar


Dunia ini benar-benar mengalami sebuah guncangan yang besar. Musibah dan bencana alam yang terjadi di berbagai penjuru negeri sepertinya sudah tidak lagi asing bagi kita. Di mana-mana sudah banyak terjadi gempa bumi, longsor, banjir bandang, kebakaran, dll. Dan seiring berjalannya waktu ternyata banyak orang yang pada akhirnya sadar. Bahwa sebenarnya kerusakan itu sebagian besar disebabkan oleh rusaknya lingkungan. Dengan itu pula wacana ‘go green’ semakin gencar digulirkan. Ternyata, banyak juga orang yang sadar.
            Namun yang perlu kita sadari sebagai seorang muslim, maka sudah seharusnya kita merenung. “Mengapa begitu banyak bencana dan kerusakan di muka bumi? Apakah sudah turun adzab Allah kepada manusia?”. Apa sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu? Sesungguhnya, Allah telah menjawab hal itu dalam kitabNya yang mulia, al-Qur’an:

Pemuda: dari Mental Tempe Sampai Bebas Menembus Batas

9 Juni 2010 0 komentar

Jika diibaratkan, maka pemuda layaknya email sedangkan generasi tua adalah surat biasa. Apa maknanya? Jika dilihat, maka pemuda cenderung lebih bergerak dinamis dan energik. Pemuda jauh lebih aktif dan bergelora. Wajar saja, darah muda memang terkenal dengan semangat mudanya yang menggelora. Namun, di sisi lain ternyata semangat muda itu malah memusnahkan dan membakar kebaikan-kebaikan dan kesempatan emas untuk bangkit dan menjadi generasi gemilang.
            Ya, pemuda adalah pewaris generasi yang selanjutnya. Di tangan pemudalah amanah ini dipikulkan. Namun, bagaimana pemuda mampu menjalankannya jika kondisi pemuda masih terus-terusan seperti yang kita lihat sana-sini. Apakah hal itu adalah sosok pemuda yang diharapkan?

Love: the True Story

8 Juni 2010 2 komentar

Kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang
-Kahlil Gibran-
Apa yang pertama kali anda rasakan ketika anda mendengar kata “cinta”? bagaimana perasaan anda setelah mendengar kata itu? Apakah hati anda berdesir atau mungkin hati anda mengharu biru? Mungkin banyak anggapan tentang tema kali ini. Mungkin ada yang menganggap saya sedang jatuh cinta, atau mungkin menganggap bahwa saya adalah orang yang melankolis. Ya, mungkin anggapan-anggapan aneh dan tidak berdasar itu saya hadapi dengan tegar. Namun, ada apa dengan cinta? (ini bukan meniru nama film. Tapi ini adalah satu pertanyaan yang realistis dan harus dijawab)
            Cinta adalah perasaan dasar setiap manusia. Bukan begitu? Bukankah seluruh orang pernah merasakan yang namanya cinta? Bukankah setiap orang butuh kehangatan pihak lain dengan cinta?

Kepedulian dan Solidaritas Seorang Muslim

3 Juni 2010 0 komentar

Gambaran untuk saling mencintai, kasih sayang dan saling menolong di antara orang-orang yang beriman adalah bagaikan satu badan. Jika ada anggota badan yang sakit maka yang lain juga turut merasakan sakit dengan demam dan tidak bisa tidur di waktu malam
HR Bukhari dan Muslim
Tragedi Mavi Marmara sudah seharusnya membuka mata kita kepada masalah yang dihadapi umat ini, solidaritas. Kita sebagai umat Islam, umat yang satu. Sudah seharusnya bersatu. Mengapa? Karena kita bersaudara! Namun sekarang apa yang terjadi? Kaum muslimin yang ada di seluruh belahan dunia ternyata terpecah belah. Kita, kaum muslimin yang hidup saat ini, rupanya telah menutup mata terhadap apa yang terjadi dengan saudara kita yang lain di luar sana. Kita terlalu lalai memperhatikannya. Apakah itu adalah sikap muslim sejati? Apakah itu adalah sikap kaum yang mengaku bersaudara satu sama lain?

Melawan Akal Para Ateis

1 Juni 2010 0 komentar

Ateisme menuntun manusia kepada akal sehat, filosofi, kearifan alam, hukum, dan reputasi; yang salah satu atau semuanya menuntun pada kebajikan moral di luar kebiasaan, meskipun agama telah musnah; tetapi takhayul agama menurunkan semua ini dan mendirikan monarki absolut dalam pikiran manusia
-Francis Bacon-
Suatu hari saya berbincang-bincang dengan salah seorang sahabat saya di kelas X-7. Dan dia berkata pada saya bahwa sesungguhnya semua orang itu bisa menjadi ateis. Lalu saya pun bertanya,
“lho, kenapa?”
Lalu dia menjawab dengan satu jawaban yang sangat tepat, yaitu karena manusia terlalu menggunakan akal. Dirinya sendiri sering berpikir demikian sehingga dirinya pernah bertanya pada dirinya sendiri, “Apakah Allah itu ada?”.
 Lalu, setelah berbincang-bincang cukup lama, saya pun dapat menarik kesimpulan bagaimana seseorang itu bisa menjadi seorang ateis.
“Karena seluruh yang ada di dunia ini dia pikir secara keseluruhan dengan menggunakan akal. Hingga akhirnya menjadikan dirinya berpikir terlalu rasional sehingga akhirnya memikirkan apa-apa yang tidak dapat dijangkau oleh nalarnya sendiri. Hingga akhirnya dirinya berpikir bagaimana campur tangan Tuhan dalam kehidupan. Dan pada akhirnya, orang-orang yang berpikir terlalu rasional dan menggunakan akal dengan berlebihan akan berpikir bahwa Tuhan itu tidak ada”