Siapa yang tidak mengenal kitab Ihya Ulumuddin? Ya, kitab hasil karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali yang sering dijadikan sebagai sandaran dan rujukan bagi sebagian ummat Islam terutama di Indonesia. Imam Al-Ghazali sering sekali dianggap sebagai ahli filsafat Islam dan ilmu kalam. Dan kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin itu pun dianggap sebagai ‘masterpiece’ Imam Al-Ghazali dalam hal imu kalam dan filsafat. Namun, bagaimanakah sebenarnya kitab Ihya Ulumuddin dalam timbangan para ulama?
Sekilas Biografi Imam Al-Ghazali
Karena pembahasan kali ini adalah tentang kitab Ihya Ulumuddin, maka biografi Imam Al-Ghazali pun hanya sekilas. Beliau dilahirkan di Thus, Khurasan (sekitar Irak-Iran.red) pada tahun 450 H. Sempat mengajar di Baghdad lalu menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali lagi ke Thus.
Membantah filsafat dalam kitabnya “At-Tahafut Al-Falasifah” namun beliau sendiri masih belum bisa keluar dari filsafat, sebagaimana diungkapkan muridnya, Abu Bakar Ibnul Arabi,
Guru kami Abu Hamid masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu(Majmu’ Fatawa 4/164)
Memiliki pengetahuan yang sangat minim dalam ilmu hadits dan atsar. Namun di akhir hayat beliau akhirnya mendalami ilmu hadits. Dan akhirnya wafat di tahun 505 H di kota kelahirannya, Thus. (Disarikan dari Siyar A’lam Nubala 6/34, Adz-Dzahabi. Dan Thabaqat Asy Syafi’iyah 6/201, As-Subki)
Pernyataan Ulama Tentang Kitab Ihya Ulumuddin
Sekiranya yang sangat pantas untuk menjelaskan mengenai kandungan dari Kitab Ihya Ulumuddin adalah para ulama yang telah meneliti kitab tersebut. Dan di bawah ini kami bawakan beberapa pendapat ulama tentang kitab ini.
Ibnul Jauzi
“Ketahuilah, bahwa kitab Ihya’ Ulumuddin di dalamnya terdapat banyak kerusakan (penyimpangan) yang tidak diketahui kecuali oleh para ulama. Penyimpangannya yang paling ringan (dibandingkan penyimpangan-penyimpangan besar lainnya) adalah hadits-hadits palsu dan batil (yang termaktub di dalamnya), juga hadits-hadits mauquf (ucapan shahabat atau tabi’in) yang dijadikan sebagai hadits marfu’ (ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam). Semua itu dinukil oleh penulisnya dari referensinya, meskipun bukan dia yang memalsukannya. Dan (sama sekali) tidak dibenarkan mendekatkan diri (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) dengan hadits yang palsu, serta tidak boleh tertipu dengan ucapan yang didustakan (atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (Minhajul Qashidin, yang dikutip dalam Majalah Al-Bayaan, edisi 48 hal. 81)
Abu Bakr Muhammad bin Al-Walid Ath-Thurthuusyi
“…Kemudian al-Ghazali memenuhi kitab ini dengan kedustaan atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan aku tidak mengetahui sebuah kitab di atas permukaan hamparan bumi ini yang lebih banyak (berisi) kedustaan atas (nama) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kitab ini.” (Dinukil oleh Imam Adz-Dzahabi dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’, 19/495).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
“Dalam kitab ini terdapat hadits-hadits dan riwayat-riwayat yang lemah bahkan banyak hadits yang palsu. Juga terdapat banyak kebatilan dan kebohongan orang-orang ahli Tasawwuf.” (Majmu’ Fatawa, 10/552).
“Kitab ini berisi pembahasan-pembahasan yang tercela, (yaitu) pembahasan yang rusak (menyimpang dari Islam) dari para ahli filsafat yang berkaitan dengan tauhid (pengesaaan Allah Subhanahu wa Ta’ala), kenabian dan hari kebangkitan. Maka, ketika penulisnya menyebutkan pemahaman orang-orang ahli Tasawwuf (yang sesat) keadaannya seperti seorang yang mengundang seorang musuh bagi kaum muslimin tetapi (disamarkan dengan) memakaikan padanya pakaian kaum muslimin (untuk merusak agama mereka secara terselubung). Sungguh para imam (ulama besar) Islam telah mengingkari (kesesatan dan penyimpangan) yang ditulis oleh Abu Hamid al-Gazali dalam kitab-kitabnya” (Majmu’ Fatawa, 10/551-552)
“Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu.” (Majmu’ Fatawa 6/54).
Imam Adz-Dzahabi
“Di dalam (kitab) Al Ihya banyak terdapat hadits yang batil. Selain itu juga terdapat kebaikan yang banyak seandainya tidak dimasukkan di dalamnya adab-adab, perjalanan-perjalanan dan kezuhudan yang berasal dari cara-cara ahli hikmah dan orang-orang sufi yang menyimpang.” (Siyar A’lamin Nubala’, 19/339).
“Bagaimanakah seandainya beliau melihat tulisan-tulisan Abu Hamid Al Ghazali At Thusi dalam Al Ihya yang di dalamnya banyak terdapat hadits-hadits palsu” (Mizanul I'tidal jilid 1 hal 431)
Ibnu Katsir
“…Akan tetapi di dalam kitab ini banyak terdapat hadits-hadits yang asing, mungkar dan palsu.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 12/174).
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
“Betapa banyak kitab Ihya’ Ulumiddin memuat hadits-hadits (palsu) yang oleh penulisnya dipastikan penisbatannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal Imam Al-Iraqi dan para ulama lainnya menegaskan bahwa hadits-hadits tersebut tidak ada asalnya (hadist palsu).” (Silsilah Al-Ahaadits Adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah, 1/60).
Imam As-Subki
Beliau mengumpulkan hadits-hadits dalam kitab Ihya’ Ulumiddin yang tidak ada asalnya dan setelah dihitung semuanya berjumlah 923 hadits (Thabaqat Asy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/287)
Ibn Aqil Al-Hanbali
Beliau menetapkan bahwa kebanyakan dari tema-temanya merupakan kekufuran yang murni (Kutubun, Akhbarun, Rijaalun, Ahaadits Tahtal Mijhar hal. 47)
Ketika Kitab Ihya Ulumuddin sampai ke Cordoba, tersebarlah kabar tentang kejelekan dan apa-apa yang ada dalam kitab tersebut. Kebanyakan menginkari kitab tersebut terutama hakim mereka Ibn Hamdin (w. Abad 6 H). Dia melaporkan hal itu hingga menkafirkan penulisnya dan bahkan raja saat itu tertipu dengan kitab itu serta meminta kesaksian para ahli fiqhnya. Namun Ibn Hamdin dan para ahli fiqh itu sepakat untuk membakar kitab tersebut. Dia memerintahkan Ali bin Yusuf bin Tasyifin (w. Abad 12 M) berdasarkan fatwa mereka agar membakar kitab itu. Lalu Ali bin Yusuf membakarnya di Cordoba di pintu Barat di halaman masjid dengan seluruh lembaran yang terbuat dari kulit telah dilumuri minyak di hadapan orang-orang. Ali bin Yusuf kemudian mengutus orang ke seluruh negerinya agar memerintahkan mereka untuk membakarnya. Dan berturut-turut pembakaran terhadap kitab tersebut terjadi khususnya di Maroko. (Kutubun, Akhbarun, Rijaalun, Ahaadits Tahtal Mijhar hal. 48, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan)
Dengan demikian, telah jelaslah kepada kita bagaimana sebenarnya kedudukan kitab Ihya Ulumuddin di mata para ulama. Sehingga menjadi gambaran bagi kita bahwa buku itu adalah buku yang berbahaya. Dan semoga penulisnya, Imam Al-Ghazali, dirahmati dan diampuni oleh Allah atas kesalahan dan kekhilafannya.
Wallahu a’lam.
Bogor, 7 Juli 2011. Jundullah Abdurrahman Askarillah.
diatas langit msh ads lngt
BalasHapusMasya Allah...rupanya Kitab Ihya Ulumuddin begitu ya.
BalasHapus@Toyip ajjh: maksud antum apa?
Tak kenal maka tak cinta...hehe
BalasHapusJom baca kitab ihya.
http://ihya-ahamba.blogspot.com/
apakah imam aghozali lebih mulia dr pd antum,,, hati2 jika antum salah ,,,,,,,menilai seorang ulama,,,,,,,sungguh beratlah akibatnya,,,,,
BalasHapusbukan saya yang menilai ulama, tetapi ulama lain yang menilainya karena saya tidak berhak untuk memvonis orang. saya hanya memaparkan uraian ulama mengenai seseorang dengan maksud meluruskan. Wallahu a'lam
BalasHapusDengan demikian, telah jelaslah kepada kita bagaimana sebenarnya kedudukan kitab Ihya Ulumuddin di mata para ulama. Sehingga menjadi gambaran bagi kita bahwa buku itu adalah buku yang berbahaya. Dan semoga penulisnya, Imam Al-Ghazali, dirahmati dan diampuni oleh Allah atas kesalahan dan kekhilafannya
HapusKesimpulan antum yang menegaskan hal itu, mungkin untuk kebih proporsional disampaikan ulama yang juga memujinya, bahkan sampai mensyarah semisal imam az zabidi al hanafi
Tidaklah membenci kitab ihya ulumuddin kecuali ulama yg condong akan dunia#kalam habib umar bin hafidh bsa
HapusKalian yg mnyalahkan kitab ihya bererti merasa dri anda sudh pling bener''kalian memahami ihya itu sama saja belajar memahami dri sendiri,,apa itu salh
HapusMengapa Anda hanya memasukkan satu sisi saja.....Hukum alami akal adalah melihat dari dua sisi, menimbang dan kemudian memutuskan.Demi kemaslahatan umat, berhati-hatilah..!!!.Keselamatan seseorang itu terletak pada lidahnya.
BalasHapusmaksud antum melihat dari sisi mana? bukankah seorang muslim seharusnya melihat dari kacamata Al Qur'an dan Hadits serta ijma' para ulama?
BalasHapusMaksud Opick dan ryn begini:
BalasHapusApakah Anda sudah meneliti pendapat ulama-ulama yang memuji kitab ihya? Dari sisi apa mereka memujinya? Itulah yang kita katakan tulisan berimbang.
Ihya Ulumuddin adalah kitab yang bila dilihat sekilas dari sisi isinya adalah sangat bagus untuk Tazkiyatun Nufus. bahkan salah satu ulama ternama murid Syaikh Al Albani, yakni Dr. Ahmad Farid, menggunakan kitab Ihya dalam bukunya: Tazkiyatun Nufus wa Tarbiyatuha. namun yang perlu diperhatikan adalah banyaknya penggunaan hadits dan atsar lemah atau palsu dalam buku ini. sementara itu, dari segi aqidah buku ini tidak dapat dijadikan rujukan karena banyaknya kesalahan di buku ini. silakan lihat: http://muwahiid.wordpress.com/2007/08/15/mengurai-kesesatan-kitab-ihya-ulumudin/
BalasHapusWallahu a'lam
BalasHapuslebih paham dan mulia beliau dibanding kita kita yg selalu memperdebatkan dan slalu mencela............. ilmu kita blum seberapa dengan beliau....... jarak tahun saja berbeda dengan kita.... masyaAllah..........
BalasHapusalafu
@JUNDULLAH;JANGANLAH TERLALU MUDAH MENGHAKIMI SESEORANG,apalgi dia adalaah seorang wliyuallah!!
BalasHapus@DUA ANONIM: sisi kemuliaan dan keilmuan beliau rahimahullah tentu sangat tinggi, namun yang perlu diperhatikan adalah ketika beliau terjebak dalam tasawuf. Beliau adalah ulama besar yang mampu mendidik ummat ini, namun tiada gading yang tak retak, beliau juga memiliki kesalahan. yang kami sorot di sini bukanlah kesalahan beliau tetapi kesalahan kitab Ihya Ulumuddin yang banyak dijadikan rujukan padahal hadits-haditsnya banyak yang lemah dan tidak ada dasarnya. apakah beragama dengan hadits lemah dan palsu itu dibenarkan? dan lagi yang memvonis kitab ini adalah para ulama, bukan saya. saya hanya menukil.
BalasHapusmenukil kjelekan2 kitab dg dalih meluruskan?
BalasHapusbegitu kan maksud antum.?
selamat berjuang...
ya kalau menukil yang bagus itu sih tidak perlu lagi diluruskan. Sudah bagus ini. Yang bengkok itu justru yang harus diluruskan.
BalasHapuskadang orang banyak ilmu tapi kurang hidayah seperti punya mobil tapi tidak punya haluan ....... , ya punya mata tapi tidak dapat melihat ......
BalasHapusdemi ALLOH SWT saya tidak pernah melihat ada kejelekan dalam isi kitab ihya ulumuddin,sungguh tulisan antum di atas tidaklah pantas,semoga ALLOH SWT mengampuni dosa dosa antum
BalasHapusAfwan
HapusMungkin ilmu hadits antum belum seperti para ulama jadi ga bisa melihat kejelekan dalam kitab ihya' nya itu.
Wallohu A'lam
selain Alloh tidak ada yg sempurna kitab apapun tidak dapat dipstikan sempurna kecuali qur'an wajar dan terimakasih ada yg mau menunjukkan kelemahan suatu buku agar kita tak terjerumus apalagi didalamnya sudah jelas ada hadist2 yg disepakati lemah dan palsu, walaupun ia seorang wali tidak boleh seratus persen benar sedangkan hadist yg katanya dari nabi saja kita harus menelitinya secara cermat apalagi yg pangkatnya wali dan yg memberitakan ia sebagai wali siapa kepada siapa??
Hapus@miftahus surur
BalasHapussudah berapa jilid kitab Ihya yang anda baca? baik. bacalah dengan baik-baik
“Mereka (golongan Shiddiqin) adalah segolongan kaum yang melihat Allah Subhanahu Wata’ala dalam keesaan-Nya. Dengan-Nya, mereka melihat segala sesuatu. Dan tidaklah mereka melihat dalam dua tempat selain dari-Nya, dan tidaklah mereka memperhatikan alam wujud selain Dia. Inilah memperhatikan de-ngan pandangan tauhid. Hal ini mengajarkan kepadamu bahwa yang bersyukur adalah yang disyukuri. Dan dia adalah yang mencintai dan yang dicintai. Inilah pandangan seseorang yang mengetahui bahwa tidaklah ada di alam yang wujud ini melainkan Dia.” (Ihya` ‘Ulumiddin, 4/86)
apakah ini adalah aqidah yang lurus? ini merupakan ajaran wihdatul wujud yang sesat.
mas coba pelajari al-Ihsan itu apa
Hapussementara itu untuk jadi bahan bacaan bagi antum:
BalasHapusBeberapa contoh hadits palsu dan lemah yang dimuat dalam kitab ini
Hadits, “Percakapan dalam masjid akan memakan/ menghapus (pahala) kebaikan seperti binatang ternak yang memakan rumput.” (Kitab Ihya Ulumuddin 1/152, cet. Darul Ma’rifah, Beirut). Hadits ini dihukumi oleh Imam Al-‘Iraqi, As-Subki dan Syaikh al-Albani sebagai hadits palsu yang tidak ada asalnya dalam kitab-kitab hadits (lihat kitab Silsilatul Ahaadiitsidh Dha’iifah wal Maudhuu’ah, 1/60).
Hadits, “Taufik yang sedikit lebih baik dari ilmu yang banyak.” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/31). Hadits ini juga dihukumi oleh para ulama di atas sebagai sebagai hadits palsu yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/287 dan Difaa’un ‘anil Hadiitsin Nabawi, halaman 46).
Hadits, “Agama Islam dibangun di atas kebersihan.” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/49). Hadits ini adalah hadits yang palsu, karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama ‘Umar bin Shubh al-Khurasani, Ibnu Hajar berkata tentangnya (dalam kitab Taqriibut Tahdziib, halaman 414), “Dia adalah perawi yang matruk (ditinggalkan riwayatnya karena sangat lemah), bahkan (Imam Ishak) bin Rahuyah mendustakannya.” (Lihat kitab Silsilatul Ahaadiitsidh Dha’iifah wal Maudhuu’ah, no. 3264).
Hadits, “Sesungguhnya orang yang berilmu akan disiksa (dalam neraka) dengan siksaan yang akan membuat sempit (susah) penduduk nereka.” (Kitab Ihya Ulumuddin 1/60). Hadits ini dihukumi oleh Imam As-Subki sebagai hadits yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/287).
Hadits, “Seburuk-buruk ulama adalah yang selalu mendatangi para penguasa/ pemerintah dan sebaik-sebaik penguasa adalah yang selalu mendatangi para ulama.” (Kitab Ihya Ulumuddin 1/68). Hadits ini juga dihukumi oleh Imam As-Subki sebagai hadits yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/288).
Hadits, “Barangsiapa yang berkata, ‘Aku adalah seorang mukmin’, maka dia kafir, dan barangsiapa yang berkata, ‘Aku adalah orang yang berilmu’, maka dia adalah orang yang jahil (bodoh).” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/125). Hadits ini juga dihukumi oleh Imam As-Subki sebagai hadits yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/289) dan dinyatakan lemah oleh Imam As-Sakhawi (lihat kitab Al-Maqaashidul Hasanah, halaman 663).
Hadits, “Seorang hamba tidak akan mendapatkan (keutamaan) dari shalatnya, kecuali apa yang dipahaminya dari shalatnya.” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/159). Hadits ini juga dihukumi oleh Imam As-Subki sebagai hadits yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/289).
BalasHapusHadits, “Sesuatu yang pertama kali Allah ciptakan adalah akal…” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/83 dan 3/4). Hadits ini dihukumi oleh Imam Adz-Dzahabi dan Syaikh al-Albani sebagai hadits yang batil dan palsu (lihat kitab Lisaanul Miizaan, 4/314 dan Takhriiju Ahaadiitsil Misykaah, no. 5064).
Hadits, “Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya.” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/71, 3/13 dan 3/23). Hadits ini dihukumi oleh Syaikh Al-Albani sebagai hadits yang palsu (kitab Silsilatul Ahaadiitsidh Dha’iifah wal Maudhuu’ah, no. 422).
Hadits, “Wahai manusia, pahamilah (dengan akal) dari Rabb-mu dan saling berwasiatlah dengan akal.” (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/202). Hadits ini adalah hadits palsu, diriwayatkan oleh Dawud bin al-Muhabbar dalam kitab Al-Aql, yang dikatatakan oleh Ibnu Hajar, “Dia adalah perawi yang matruk (ditinggalkan riwayatnya karena sangat lemah) dan kitab Al-Aql yang ditulisnya mayoritas berisi hadits-hadits yang palsu.” (Dalam kitab Taqriibut Tahdziib, halaman 200).
Hadits tentang shalat ar-Ragaaib di bulan Rajab (Kitab Ihya Ulumuddin, 1/83). Hadits ini dihukumi sebagai hadits palsu oleh Imam Al-‘Iraqi (lihat takhrij beliau di catatan kaki kitab tersebut, 2/366, cet. Dar Asy-Syi’ab, Kairo).
http://deliel-faraby.blogspot.com/2011/08/kedudukan-kitab-ihya-ulumuddin.html
http://www.alquran-sunnah.com/artikel/murajaa/494-mengenal-lebih-jauh-kitab-ihya-ulumuddin-karya-al-ghazali.html
ya, semoga Allah mengampuni dosa saya dan antum-antum semua
Wallahu a'lam
imam Al-Ghazali adalah seorang yang ahli ibadah,pada zaman sekarang ini belum tentu ada ulama2 yang dapat menyamai kewara`an beliau ataupun keilmuannya yang konon merupakan taufiq dan ilmu laduni, maka janganlah kita menghujat beliau
BalasHapusTak Baik Caranya jika pakar hadis menghujat Hamba tuhan yang lain
BalasHapus@Anonimimam luar biasa
BalasHapusPenulisan Imam Ghazali didasari :
BalasHapus1. Ayat2 Al Quran sebagai asas
2. Kemudian diiringi hadis2 sahih yg mutawatir, jika ada.
3. Kemudian hadist sahih yg ahad, Jika ada,
4. Kemudian yg hasan, jika ada,
5. Kemudian yg dhaif, jika ada,
6. Kemudian yg ikhtilaf kedhaifannya, jika ada,
7. Kemudian yg ikhtilaf maudhu’nya, jika ada,
8. Kemudian yg semata2 maudhu,
APA ITU SALAH..?
“Perkataannya di Ihya Ulumuddin "PADA UMUMNYA BAIK"
(Majmu’ Fatawa 6/54).
-jumlahnya ribuan hadist, bahkan ratusan ribu hadist
-----------------------masak palsu semua......??????
anonim, kalau ngutip itu yang lengkap ya
BalasHapus“Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu.” (Majmu’ Fatawa 6/54).
Siapa yang bilang palsu semua?
Imam As Subki (murid Imam Al Ghazali) mengumpulkan hadits-hadits dalam kitab Ihya’ Ulumiddin yang tidak ada asalnya dan setelah dihitung semuanya berjumlah 923 hadits (Thabaqat Asy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/287)
gak semua, hanya kebanyakan
Yang saya nukil perkataan ulama, bukan perkataan siapa-siapa. Lihatlah komentar Ibnu Katsir. apa kata beliau tentang Kitab Ihya? apa kapasitas Ibnu Katsir masih meragukan kalian? apa kalian lebih berilmu dari Ibnu Katsir? atau apa kalian lebih cerdas dari Ibnul Jauzi? lebih alim dari Adz Dzahabi?
seorang pakar hadits bukan menghujat, tapi meluruskan.
Berkata Iyas bin Mu’awiyah Al-Bashri rahimahullah:
“Siapa yang akan menyampaikan hujjahku jikalau aku diam?”.
(Tarikh Dimasyq:10/8)
Berkata Muhammad bin Bundar Al-Jurjani berkata:
aku berkata kepada Ahmad bin Hambal: sesungguhnya berat bagiku untuk mengatakan: si fulan dha’if (lemah), si fulan kadzdzab (pendusta). Imam Ahmad menjawab:
“Jika engkau diam dan aku juga diam, kapan orang yang jahil mengetahui yang shahih dari yang lemah?.”
(Al-Kifayah fi ilmir riwaayah, karya Al-Khatib Al-Baghdadi:46)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah Ta’ala:
“Dan seperti tokoh- tokoh bid’ah dari para pembawa pemikiran yang menyelisihi al-kitab dan as-sunnah atau ibadah-ibadah yang menyelisihi al-kitab dan as-sunnah, maka sesungguhnya menjelaskan keadaan mereka dan memberi peringatan umat dari mereka adalah hal yang wajib berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, bahkan dikatakan kepada Ahmad bin Hambal: seseorang berpuasa, shalat, dan beri’tikaf lebih engkau sukai atau berbicara tentang ahli bid’ah?.Beliau menjawab: jika seseorang beribadah, shalat dan beri’tikaf, kemaslahatannya hanya untuk dirinya, dan jika dia berbicara tentang ahli bid’ah maka kemaslahatannya untuk kaum muslimin dan ini lebih afdhal”. Maka Beliau menjelaskan bahwa manfaat hal ini lebih bersifat umum untuk kaum muslimin dalam agama mereka yang merupakan bagian dari jihad.”
(Majmu’ Al-Fatawa:28/231)
Wallahu a'lam
Assalaamu'alaikum
BalasHapusMohon janganlah berkomentar nafsu terlebih dahulu, yaitu dengan prasangka buruk.
Mari kita baca terlebih dahulu tulisan dari si penulis secara lengkap sehingga kita tidak salah kaprah dalam berkomentar yang ujung-ujungnya menuduh yang bukan-bukan.
Vonis kita yang terlalu naif tanpa memperhatikan banyak sisi sudah pasti menimbulan perpecahan yang ujung-ujungnya menuduh ini dan itu.
Mungkin dalam tulisannya terdapat suatu penyimpangan, mari dibicarakan baik-baik.
Jadi,alangkah baiknya kita bertanya dengan baik, bukannya langsung sembur seenaknya saja.
Dan semua ulama pasti memiliki kesalahan dan dosa yang tidak disengaja maupun yang disengaja, walaupun itu ulama muktabar.
Oleh karena itu, mari berkomentar dengan baik dan santun!
Sudah banyak sekali situs-situs yang saya kunjungi yang berisikan komentar-komentar yang selalu memvonis bahwa tulisan si blogger menyimpang padahal belum dibaca secara penuh.
BalasHapusMohon kebijaksanaan dalam berkomentar, dan buka hati kita terhadap berbagai macam perbedaan sehingga kita bisa kaji dan membandingkan lebih dalam.
Jangan hanya menilai dari satu sisi saja, karena kita orang awam belum tentu berilmu di bidang agama, dan mungkin juga kita enggan dan malas sekali jika disuruh belajar ilmu Islam lebih mendalam lagi, seperti ushul fiqh, ulumul hadits, dsb.
@Anonim
BalasHapusSetuju Mas/Mbak Anonim
Ini sih situsnys masih agak kalem, belum yang lainnya ...
sesuatu dapat ditimbang dari cara memperolehnya orang yang berilmu diatas lapar lebih baik dari orang yang berilmu tapi gemuk seperti para ulama, diatas
BalasHapusprem.......an fpi
BalasHapusd trusan crita setelah di bakar....ternyata KItab Ikhya' Ulumuddin tidak bisa terbakar.. beberapa hari setelah itu raja bermimpi Rosulullah Muhammad SAW sedang duduk bercengkramah dengan Imam Al- Ghazali...dan nabi muhammad tersenyum. lalu raja baru sadar kalu Kitab itu sungguh luar biasa. dari bangun tidur sampai tidur lagi smua do'a di tunjukkan, Subhannallah.
BalasHapusSemua tergantung yg menilai...
BalasHapusKitab ihya kalo yg menilai orang yahudi ya jelas aja jelek....
gitu aja kok repot...
saya bukan fpi
BalasHapus@Dani Prasetyo: ooh, kisah yang antum sampaikan sumbernya dari mana ya?
@Van mboden: aduh, tapi Ibnu Katsir, As Subki, Ibnul Jauzi, dll. menilai kitab Ihya sebagai kitab yang kurang bagus. bagaimana ya? masa' Ibnu Katsir dan ulama lainnya disebut Yahudi? antum kalau bicara hati-hati ya
Perbedaan adalah rahmat, bagi yang pro tetep semangat dan yakini bagi yang kontra no comment
BalasHapusanda ini bodoh apa sesat bung???
BalasHapusilmu tanpo guru??? emang bissa? emang faham hanya dg baca-baca? klo belajar/memahami agama cari guru dulu masss....
BalasHapuswalaupun cerdass tetep harus ada guru, byar tdk kliruuuuu
apalagi hub. dg ilmu tasawuf, yg tdk cukup hanya di fahami tapi juga dirasakan...
@Ar
BalasHapusTidak keduanya, Insya Allah
@Anonim
BalasHapus"ilmu tanpo guru??? emang bissa? emang faham hanya dg baca-baca? klo belajar/memahami agama cari guru dulu masss...."
Lebih baik mana, baca buku ulama yang lurus atau berguru pada orang yang sesat?
"walaupun cerdass tetep harus ada guru, byar tdk kliruuuuu"
Kalau gurunya yang keliru bagaimana?
"apalagi hub. dg ilmu tasawuf, yg tdk cukup hanya di fahami tapi juga dirasakan..."
Anda juga seharusnya begitu ketika kebenaran itu datang, tidak hanya dipahami tapi juga dirasakan. jangan ditolak!
Klo guru nya sesat..cari yg laen..emang guru cma 1..bgaimana cara ent memahami qurdis tnpa pnjlasan ulama??jaga etika mas ketika melontarkan suatu pernyataan..
HapusMasya Alloh,,,justru antum ini yg perusak islam,,,seolah anda yg paling benar,,,tapi percaya ilmu anda baru secuil,,,coba antum pelajari tasawuf lebih dalam,,antum aja belum belajar tasawuf mau memfonis,,,antum diats menggambarkan seorang ulama seperti bajingan gila,,masya Alloh,,sebenanrnya antum benar seorang perusak dan pemecah umat. pernyataan antum tdk akan merubah pengaruh,,,antum baru paham sepotong,,,,langsung saklek
BalasHapushttp://ihyaulumuddinbahasamelayu.blogspot.com/
BalasHapusCurahan Rahmat Nya swt semoga selalu menghujani kemudahan pada hari hari anda,
BalasHapusSaudaraku yg kumuliakan,
Imam Ghazali telah sampai ke derajat Hujjatul Islam, sedangkan Hujjatul Islam berarti telah hafal 300.000 (tiga ratus ribu) hadits berikut sanad dan hukum matannya,
nama lengkap beliau adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Alghazaly Atthuusiy rahimahullah.
beliau diakui oleh banyak sekali para Hujjatul Islam lainnya, diantaranya Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy, beliau banyak sekali mengambil ucapan Imam Ghazali pada kitabnya Fathul Baari beliau banyak merujuk fatwa Imam Ghazali dari kitabnya AL Ihya,
demikian pula Hujjatul Islam AL Imam Nawawi, demikian pula Al Hafidh AL Imam Qurtubiy, AL Hafidh Al Imam Assuyuthiy, (Al Hafidh adalah gelar bagi mereka yg telah hafal 100.000 (seratus ribu hadits) berikut sanad dan hukum matannya,
kita memaklumi ikhtilaf para Muhaddits, namun jika muncul orang masa kini mengatakan Imam Ghazaliy sesat, hendaknya ia berfikir bagaimana orang mulia ini telah hafal 300 ribu hadits dan dirujuk oleh para hujjatul islam lainnya, hendaknya ia berhati hati,
apalagi mereka yg menuduh itu tak hafal satu hadits pun berikut sanad dan hukum matannya,
dan kita beserta sebagian besar para hujjatul islam, para Alhafidh dan para Imam mengakui Imam Ghazali dan kitabnya Ihya, kitab itu tak merujuk orang untuk masuk neraka, namun mengajak orang masuk ke dalam sorga, mengenai hadita haditsnya yg mungkin banyak ditentang, bisa saja jika yg menentang itu tak tahu sanad imam ghazali dalam haditsnya itu, karena ia sangat banyak hafal hadits, dan salah satu kekurangan Imam Ghazali adalah tak mencantumkan sanad jika menulis hadits,
barangkali di zamannya masih banyak para hujjatul islam, namun semakin bertambah zaman maka orang banyak tak lagi mengenal hadits, maka mengatakan hadits itu munkar, karena ia sudah tak tahu sanadnya,
sebagaimana Imam Ahmad bin Hanbal yg hafal 1 juta hadits dg sanad dan hukum matannya, namun Imam Ahmad hanya mampu menuliskan sekitar 20 ribu hadits saja, maka 980.000 hadits lainnya hilang dengan wafatnya Imam Ahmad,
demikian pula Imam Bukhari yg hafal 600 ribu hadits dengan sanad dan hukum matannya, sedangkan Imam Bukhari hanya mampu menuliskan sekitar 7000 hadits pada shahihnya, lalu kemana 593.000 hadits lainnya..??, hilang dengan wafatnya Imam Bukhari,
maka muncullah Ihya ulmuddin yg tak menuliskan sanad haditsnya, maka orang orang yg tak menemukan sanadnya tentunya tak mengenal hadits itu, namun sebagian besar para hujjatul Islam mengakui kebenaran Ghazali.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a'lam
SUMBER
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=9550#9550
@Anonim
BalasHapus"coba antum pelajari tasawuf lebih dalam,,antum aja belum belajar tasawuf mau memfonis
Coba antum belajar manhaj salafush shalih (cara beragama pendahulu kita yang shalih)
"antum baru paham sepotong,,,,langsung saklek"
Antum baru dikasih tau dikit dah ngeyel
@Anonim
BalasHapusHmm, contoh aja deh:
"Barangsiapa yang berkata, ‘Aku adalah seorang mukmin’, maka dia kafir, dan barangsiapa yang berkata, ‘Aku adalah orang yang berilmu’, maka dia adalah orang yang jahil (bodoh)." -Ihya Ulumuddin-
Dan silakan liat Al Qur'an surah Ali 'Imran: 15-16. yang bunyinya,
"Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya KAMI TELAH BERIMAN, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka"
Masa' hadits yang ada di Ihya Ulumuddin (yang menurut sebagian besar para hujjatul Islam mengakui kebenaran Ghazali, seperti yang telah antum katakan) bertentangan dengan Qur'an yang jelas-jelas dari Allah 'azza wa jalla?
Atau mungkin nukilan lain dari Kitab Ihya,
“Mereka (golongan Shiddiqin) adalah segolongan kaum yang melihat Allah Subhanahu Wata’ala dalam keesaan-Nya. Dengan-Nya, mereka melihat segala sesuatu. Dan tidaklah mereka melihat dalam dua tempat selain dari-Nya, dan tidaklah mereka memperhatikan alam wujud selain Dia. Inilah memperhatikan de-ngan pandangan tauhid. Hal ini mengajarkan kepadamu bahwa yang bersyukur adalah yang disyukuri. Dan dia adalah yang mencintai dan yang dicintai. Inilah pandangan seseorang yang mengetahui bahwa tidaklah ada di alam yang wujud ini melainkan Dia.” (Ihya` ‘Ulumiddin)
apakah ini adalah aqidah yang lurus? ini merupakan ajaran wihdatul wujud yang sesat.
dan seandainya banyak hujjatul Islam yang Anda katakan itu mengakui kebenaran Al Ghazali, maka apakah mereka juga membenarkan aqidah yang menyimpang ini?
Al Ghazali memang sosok ulama besar, namun beliau banyak terhanyut dalam filsafat sebagaimana yang dikatakan muridnya, As Subki. Namun beliau diakhir hayatnya akhirnya bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat.
Wallahu a'lam
maaf saya org awam, coba menganalisa lewat logika
HapusBarangsiapa yang berkata, ‘Aku adalah seorang mukmin’, maka dia kafir,
mungkin imam ghozali mengutip dari surat albaqarah ttg org2 munafiq yg berkata mereka beriman padahal tidak
(jadi maksud kata2 ini melarang manusia berbuat munafiq. Org munafik kan sukanya koar2 iman padahal hati mereka tidak)
Trus ttg ayat alquran selanjutnya itu kan koar2 nya kpd Allah untuk minta ampun,,bukan koar2 kepada manusia sbgmana org munafik diatas) jadi beda arahnya...
Kalau masalah akidah memang banyak perbedaan ttg Allah ada dimana, atau ttg asma Allah,,tapi dari perbedaan itu selama mereka memiliki dasar hadis yg kuat tidak masalah,,seperti muhammadiyah dan NU saling menghormati dasar mereka,,
Maaf kalau ada yg salah,,
anda mau kami undang datang ke tempat kami buat debat sehat bung? nampaknya anda akan sangat senang dengan undangan kami ini, anda berani???
BalasHapusKepada Rekan-Rekan,anda tau ndak sebenarnya siapa si jin dan jun ini atau dia menyebut diri jundul.barusan sy lihat di iddenya dia masih seorang murid SMAN 1 Bogor masih anak ingusan. tidak pantas di gubris oleh anda2 semua,hoalah masih umbel-umbelen ji'an.trimaksh
BalasHapus@Anonim
BalasHapusSetidaknya yang harus diperhatikan juga adalah sanad dan periwayatannya. Hadits ini juga dihukumi oleh Imam As-Subki sebagai hadits yang tidak ada asalnya (lihat kitab Thabaqaatusy Syaafi’iyyatil Kubra, 6/289) dan dinyatakan lemah oleh Imam As-Sakhawi (lihat kitab Al-Maqaashidul Hasanah, halaman 663).
Oh iya, aqidah seluruh ummat sudah seharusnya satu, tidak terpecah belah. Masalah aqidah adalah masalah urgent yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kalau NU dan Muhammadiyah saling menghormati karena memang perselisihannya masalah 'cara beragama' mereka. adapun masalah aqidah adalah hal yang penting
Masalah ada di mana Allah, tidak ada perselisihan diantara ulama., bahwa Allah di atas langit
http://cafe-islamicculture.blogspot.com/2012/07/di-manakah-allah.html
@AR
BalasHapusSebagai seorang manusia yang memiliki hawa nafsu, maka saya ingin sekali. Tetapi sebagai penuntut ilmu, saya enggan.
http://abuayaz.blogspot.com/2010/05/wasiat-salafush-shalih-untuk.html
@uceng
BalasHapus"...anda tau ndak sebenarnya siapa si jin dan jun ini atau dia menyebut diri jundul.barusan sy lihat di iddenya dia masih seorang murid SMAN 1 Bogor masih anak ingusan. tidak pantas di gubris oleh anda2 semua..."
Iya mas, saya masih anak ingusan. Tapi setidaknya saya masih mau belajar dan masih ingin menerima kebenaran. Aduh, mas uceng...baru liat ID saya sebagai siswa SMA? harusnya dari dulu antum datang dan kasih tau yang lain kalau saya masih SMA (Alhamdulillah sekarang udah lulus).
Tapi, apa bedanya jika kebenaran ini datang dari seorang 'anak ingusan' atau dari seorang profesor? Sama-sama kebenaran ya harus diterima. Hal yang disampaikan oleh Iblis saja bisa diterima bila itu adalah suatu kebenaran. Lantas kenapa dari 'anak ingusan' gak bisa diambil sisi kebenarannya? Terima Kasih.
janganlah kita menyesatkan seseorang, apalagi yang kita anggap sesat adalah seorang Hujjatul Islam, yang jelas2 seorang yg hafal ribuan hadist...dalam batin saya. ilmu Allah itu luas...ulama2 yg menilai isi buku ihya ulumuddin tersebut tidak bertemu langsung dengan imam al-ghazali, saya anggap itu bisa batal....
BalasHapusseperti kisah nabi musa.as yang menganggap sesat nabi khidir.as didalam Al-qur'an,sebab nabi khidir.as dianggap bertentangan dengan syariat...namun setelah mendapat penjelasan nabi Khidir.as barulah nabi Musa.as mengerti...
bayangkan bila nabi musa.as tidak bertemu dengan nabi Khidir.as
dan nabi musa.as mendengar cerita dari orang banyak bahwa nabi khidir.as membunuh seorang anak tidak bersalah...maka secara tegas nabi Musa.as akan menganggap nabi khidir.as bersalah dan sesat....
harusnya seorang imam tidak akan berkata kepada seorang Hujjatul Islam ini sesat itu sesat, sebelum bertemu dengan orang tesebut, secara lahir maupun bathin...:)
wallahu'alam...
satu lagi dari komentar anda yang ini:
BalasHapussisi kemuliaan dan keilmuan beliau rahimahullah tentu sangat tinggi, namun yang perlu diperhatikan adalah ketika beliau terjebak dalam tasawuf.
sangat terlihat, ketidaksukaan anda terhadap tasawuf lah yang membuat anda menganggap sesat seorang ulama Hujjatul Islam...
abu hurairah berkata: "Saya meriwayatkan dari Rasulullah Saw. dua wadah ilmu: salah satunya telah saya sebarkan kepada kalian, adapun yg kedua seandainya saya sebarkan kepada kalian, niscaya kalian akan mengasah pisau utk memotong leherku ini. (HR:Bukhori)
bisa anda cek hadist tersebut...di dalam kita sahih bukhori.
http://id.lidwa.com/app/
Imam Ali Zainuddin bin Husein bin Ali bin Abu Thalib berkata:
"Banyak Ilmu bagaikan mutu manikam. Seandainya aku sebar-luaskan,niscaya orang-orang menganggapku termasuk para penyembah berhala, dan banyak tokoh kaum Muslimin menganggap halal darahku hingga mereka menganggap membunuhku itu lebih baik."
bila wadah ilmu yang kedua di sebarkan oleh abu hurairah maka orang2 muslim pada waktu itu akan mengasah pisau untuk memotong leher Abu hurairah.....ilmu apa yg diajarkan oleh rasulullah yang apabila disebarluaskan maka yang menyebarluaskannya akan dianggap sesat? bahkan darahnya dianggap halal? ilmu itu diajarkan dalam tasawuf...pantaslah jika tasawuf dianggap ajaran sesat oleh orang muslim sendiri....
wallahu'alam...
wahai saudaraq semua jangan diteruskan perdebatan ini tidak mendaptkan pahala dosa yg kalian trima,,
BalasHapuskalian tahu perdebatan ini sudah menjadi hawa nabsu syetannn,, kenapa begitu didalam kutipan saudara yg ga suka dg tasawuf atau kitab Iyah Ulumuddin menjelek2kan, menghina dll... dan antara koment juga saling menghina..
bukankah Rosululloh mengajarkan kita saling menghormati satu sama lain..
bukankah Rosululloh tidak perma mengajarkan kita untuk mencela, menghina orang lain ,,, tahu ga kalian Rosululloh adalah orang yg paling sabar,, dicela, dihina bahkan dilempar kotoran dan batu apakah Rosululloh membalas kekejihan mereka ,, tidak kann..
bahkan Rosulullah mendo'akan supaya orang tersebut diberi hidayah oleh Allah ..
pantsakah kalian ini disebut umat Rosululloh..????
untuk itu berikhtifarlah dan kembalilah ke jalan Allah
muda2han kita semua diampuni Allah dg dosa2 yg kt perbuat...
mari kita berdo'a buat yg tulis blok ini supaya diberi hidayah dan diampuni dosa2nya,,
Seruu nehh ...
BalasHapuskaya nya orang awwam kya w emang sesat itu buku ,
tapi klo untuk org yg b'ilmu ,, itu buku kg ad cacatnya ..
FAHMI UMAR
astagfirullah astagfirullah asstagfirullah,,semoga allah memberi fikiran yang jernih dan mengampunimu,dan ilmu yang bermaanfaat bagi dirimu sendiri dan orang lain,,amin amin amin
BalasHapusaneh ya, kok bisa ada 'hidden ilmu' yang cuma ada di tasawuf? nah, kalau gitu orang tasawuf dapet dari mana ilmunya kalau memang seandainya sabda tersebut shahih (saya belum cek di lidwa sebagaimana yang anda cantumkan di sana)? Kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aja 'seandainya' tidak menyebarkan ilmu tersebut, nah...tasawuf dapat dari mana ya? hebat amat bisa ngeloncatin generasi sahabat.
BalasHapuswah, daripada berpanjang kalam. lebih baik dijawab dengan pepatah
dari Diwan Imam Syafi'i: "Tidak pantas seekor singa meladeni seekor anjing"
itu kitabnya udah dijelasin ulama. jadi coba antum-antum kalau mau kritik ke ulamanya, "tapi Syaikh, kenapa kitabnya begini?"
"Tidak pantas seekor singa meladeni seekor anjing"...dengan mengutip itu, bukankah anda sudah mendudukkan diri anda lebih dari yang lainnya, dan menutup diri dari perbedaan pendapat karena merasa anda bersama ulama2 yg telah menilai kitab itu adalah yang paling benar?...dengan menuduh beliau mengajarkan ajaran yang sesat atw kitab trsbut menyesatkan bukankah itu artinya anda secara langsung berkata bahwa imam ghazali adalah orang sesat?apakah perilaku seperti itu dibenarkan dalam islam?...(Namun beliau diakhir hayatnya akhirnya bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat- anda pasti faham bagaimana sebenar-benarnya taubat), jika beliau bertaubat telah mebuat kitab sesat atw membawa ajaran yang sesat, kenapa tidak ada wasiyat beliau untuk menghancurkan kitab tersebut sebelum beliau wafat???
BalasHapusApabila orang bodoh mengajak berdiskusi dengan anda, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi.
BalasHapusApabila anda melayani, maka anda akan susah sendiri. Dan bila anda berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati.
Apabila ada orang bertanya kepadaku, “jika ditantang oleh musuh, apakah anda diam?” jawabku kepadanya, “Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”
Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan.
Apakah anda tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam. Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong.
(Diwan Asy Syafi'i)
Artinya, tidak boleh kita berdiskusi dengan orang-orang yang nantinya akan menghinakan para ulama dan juga kita sendiri,
"Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, toh diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi seekor singa meladeni anjing anjing..."
wahabi...kabur
BalasHapusmas / mbak
BalasHapusmohon dijawab pertanyaan saya
sangat melenceng dari pembicaraan kalian
mengapakah Rosulullah minta keringanan perintah shalat, yang awalnya 50 kali menjadi hanya 5 kali ? Ada apakah rahasia dibalik itu ?
anda harus tau...bahwa ilmu Allah itu luas..:)
BalasHapusabu hurairah berkata: "Saya meriwayatkan dari Rasulullah Saw. dua wadah ilmu: salah satunya telah saya sebarkan kepada kalian, adapun yg kedua seandainya saya sebarkan kepada kalian, niscaya kalian akan mengasah pisau utk memotong leherku ini. (HR:Bukhori)
dapat dari mana orang2 tasawuf ilmu tersebut?? saya tidak tahu. yang pasti hanya orang2 yg didalam hatinya bersih lah yang akan di buka kan ilmu oleh Allah. dan yang pasti wadah ilmu yg kedua itu bila disebar luaskan, maka akan dianggap kafir dan darahnya halal oleh orang muslim sendiri sesuai dengan hadist diatas.
padahal ilmu itu ada. seperti ilmu2 wali Allah yaitu wali songo.
salah satunya perkataan dari sunan bonang penyebar agama islam didalam suluk wujilnya...silakan bila ANDA BENAR2 INGIN TAHU.
saya ulangi lagi...bila ANDA BENAR2 INGIN TAHU.
search di google...suluk wujil sunan bonang. silakan anda baca.
btw anda sudah cek hadist diatas??? bila belum di cek, sekalian anda cek hadist berikut.
Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam riwayat Imam Muslim “Al-Iman Yamani wal hikmah Yamaniyah” (Iman di Yaman dan hikmah ada di Yaman).
anda tau?? jika di yaman lah pusat tasawuf. yaman juga disebut bumi sejuta wali.
klo gak percaya silakan cek di kitab hadist sahih di http://id.lidwa.com/app/
search "Yaman" supaya cepat ketemu hadistnya.
bila memang orang2 yaman yang rata2 seorang sufi itu sesat, bagai mana mungkin rasul sangat memuji orang yaman??????
dan rasul secara jelas berkata "IMAN ADA PADA ORANG YAMAN, HIKMAH ADA PADA ORANG YAMAN, DAN KETENANGAN ADA PADA ORANG YAMAN". yang rata2 orang tasawuf.
jangan lah seperti nabi Musa.as yang menganggap sesat nabi Khidir.as karena keterbatasan ilmu...:)
Nabi Khidir.as berkata kepada nabi musa.as, pada saat perpisahan setelah berguru pada nabi khidir.as
pelajarilah ilmu2 kebenaran, tapi jangan sampai menjadikan ilmu itu sebagai bahan omongan.
wallahu'alam....:)
"Apabila orang bodoh mengajak berdiskusi dengan anda, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi."
BalasHapusdisini yang bodoh siapa??? sepertinya tidak ada yang bodoh dan yang pintar. bahkan saya melihat sepertinya banyak orang-orang yang berilmu dari komentar-komentar diatas.
perbedaan itu rahmat bukan untuk saling menyesatkan satu sama lain, menghina satu sama lain. sebenarnya perbedaan bukan hanya terjadi di zaman sekarang dan zaman2 ulama masa lalu.
perbedaan pendapat itu sudah ada di zaman khlalifah utsman.ra dan ali.ra
khwarij kelompok muslim yang memisahkan diri dari khalifah ali ibn abi thalib, menganggap kafir seorang khaifah hanya karena ali.ra melakukan arbitrase dengan 'Amr al-'as, seorang penipu dengan terpaksa.
khwarij menganggap kafir ali.ra, mu'awiyah, 'amr ibn al-as, abu musa al-sy'ari dll. dengan berlandaskan al-qur'an Al-maidah :44
"Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang diturunkan Allah adalah kafir."
dari sejak itu banyak sekali pandangan2 dan kaum2 yang berbeda pendapat dari Kaum khwarij,kaum Murji'ah, Qadariah dan Jabariah, Kaum mu'tazilah, Ahli sunnah wal jamaah, syiah dll.
mau sampai kapan kita saling kafir mengkafirkan?? menganggap sesat satu sama lain. dll
padahal selama kita melakukan kebajikan maka kita termasuk orang bertakwa dan orang-orang yang bertakwa di janjikan Allah surga.
sesuai dengan al-qur'an :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(Al Baqarah:177)
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Al Hijr:45)
jadi jangan sampai kita saling sesat menyesatkan, apalagi yang kita anggap sesat adalah orang yang melakukan kebajikan.
mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertakwa. aamiin.
wallahu'alam bishowab...
bukankah agama tidak ada gama selain islam disisiAlloh,masalah kebajikan apakah yg menganut agama selain islam itu masuk surga walaupun mereka berbuat kebajikan yg tidak diniatkan karena Alloh ??? sebenarnya islam itu tidak akan berbeda kalau peganganya sama walaupun mereka pengagum pendapat siapaun ulama yg mendasari pendapat mereka dengan dasar yg sama, tidak semua pendapat itu benar karena gak ada manusia sempurna jadi janganlah kita menganggab ulama itu sama sekali tanpa cela karena ulama itupun manusia biasa yg tak luput dari salah
HapusInsyaAllah Ihya ulumuddin tak ada cacat di dalamnya.....
BalasHapusga usah ditanggapi. wahabi tanduk setan nejd lebih memilih muter2 kayak odong2 daripada mengaku salah dan mengaku telah ikut2an menfitnah.
BalasHapus@Rizky@ Pusat tasawuf adalah yaman? Berkata haruslah ada sumbernya. Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwasanya ajaran ini pertama kali muncul di kota Bashrah, Iraq, yang dimulai dengan timbulnya sikap berlebih-lebihan dalam zuhud dan ibadah yang tidak terdapat di kota-kota (islam) lainnya (Majmu’ Al Fatawa, 11/6).
BalasHapusBerkata Imam Ibnu Al Jauzi: “Tasawuf adalah suatu aliran yang lahirnya diawali dengan sifat zuhud secara keseluruhan, kemudian orang-orang yang menisbatkan diri kepada aliran ini mulai mencari kelonggaran dengan mendengarkan nyanyian dan melakukan tari-tarian, sehingga orang-orang awam yang cenderung kepada akhirat tertarik kepada mereka karena mereka menampakkan sifat zuhud, dan orang-orang yang cinta dunia pun tertarik kepada mereka karena melihat gaya hidup yang suka bersenang-senang dan bermain pada diri mereka. (Talbis Iblis hal 161)
@Hamba Allah@ Sebaiknya antum memang benar adalah hamba Allah yang bertakwa. Yang haq dan yang batil jelas berbeda. Kita diperintahkan untuk amar ma'ruf nahi munkar. Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran: 104). "Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan tangannya, hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya. Jika tidak bisa melakukannya dengan lisannya, hendaklah ia melakukan dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah." (Diriwayatkan Muslim).
BalasHapus^_^ jangan grusah grusuh!! konter amal anda sudah berjalan,tiap tindakan dan ucapan tak akan luput dari catatan malaikat!! jadi sekali lagi jangan grusah grusuh!!!!!!!!
BalasHapushttp://salafytobat.wordpress.com/2010/01/15/wahabi-salafi-menentang-syeikh-ibnu-taimiyah/
BalasHapuspusat dan awal muncul itu berbeda.
BalasHapusislam muncul dari mekah, namun pusatnya ada di madinah....kristen muncul di palestina, tapi pusatnya di vatikan dan di negara eropa dan amerika.
Pusat tasawuf saat ini memang ada di yaman, di negara lain pun ada, namun rata2 orang2 yg mendalami tasawuf sangat ingin berguru dan belajar ke yaman, sebab hanya di yaman lah tasawuf yang memegang teguh ajaran ahlussunnah wal jamaah, tidak menerima paham wihdatul wujud dan paham2 yang bertentangan dengan syariat. seorang sufi bila melanggar syariat maka dia termasuk kafir zindiq.
dan anda perlu tau sejarah, bahwa rata2 wali songo adalah orang2 dari keturunan yaman, dan wali songo pun mengajari tasawuf, bahkan orang2 tasawuf sangat2 ingin belajar kesana....coba ada baca buku...
"Hadramaut bumi sejuta wali" ,disanalah pusat tasawuf.
Btw udah di baca blum hadistnya??? suluk wujil udah dibaca? bila belum di baca, berarti niat utama anda bukan mencari kebenaran, tapi mencari pembenaran. bukan membedakan yg haq dan yg batil melainkan anda menganggap diri anda yg haq dan yg lain batil.
cobalah untuk mempelajari dulu, sebelum kita anggap itu kafir ini kafir, itu sesat ini sesat, itu bid'ah ini bid'ah....jangan seperti orang2 yahudi dan nasrani yg tidak mempelajari islam karena mereka anggap islam itu sesat, bodoh, dan kejam., padahal apa salahnya mempelajari.
bahkan saya sendiri mempelajari ajaran agama Kristen, Hindu, Budha. saya sering berdialog dengan orang2 kristen.
dan Alhamdulillah Allah masih menetapkan saya pada Islam dan mengukuhkan pendirian saya terhadap Islam.
begitu juga ajarah tasawuf, banyak yang menganggapnya sesat, padahal belajarpun dia belum pernah, bertemu orang2 sufi pun belum pernah, bergurupun belum pernah. yg dia pelajari katanya, katanya, dari buku ini dari buku itu, kata pendapat ini, kata pendapat itu... kata ulama ini kata ulama itu, padahal tiap2 ulama banyak yang berbeda pendapat. dan mereka adalah manusia biasa tidak luput dari kekeliruan dan ketidaktahuan.
setelah mempelajari dari buku ini dan buku itu, langsung dia menganggap dirinya benar. begitukah cara anda belajar?,
berarti tidak perlu lagi seorang guru pembimbing untuk meluruskan kekeliruan pemahaman. contohh: membaca Al-qur'an itu baik, namun perlu guru untuk membimbing kita untuk belajar ilmu mengenai Al-qur'an baik bacaan maupun pemahaman.
anda tau kan yg menyesatkan Allah, yg memberi petunjuk Allah. bila sudah disesatkan Allah maka tidak ada yg bisa memberi petunjuk, begitu juga sebaliknya, bila sudah di beri petunjuk maka tidak ada yg bisa menyesatkannya sedikitpun.
dan anda harus tau juga, seorang belajar tasawuf belum tentu dia seorang sufi, begitu juga seorang yang mempelajari fikih belum tentu dia seorang faqih.
jadi jangan hanya karena ada sekelompok orang yg belajar fikih berlaku menyimpang dari syariat maka anda anggap semua orang yg faqih menyimpang, begitu juga jangan hanya karena sekelompok orang yg belajar tasawuf menyimpang lalu anda anggap semua orang2 sufi menyimpang.
wallahu'alam.
Ambillah yang baik tinggalkan yang buruk,
BalasHapusdik jun, lo itu kya gw dulu, seumuran lo gini :D
BalasHapusini sekedar cerita aja, jika menurut lo bermanfaat silakan dibaca, tapi klo gak di abaikan aja...
dulu gw jg benci banget ama yang namanya tasawuf...kebenciaan gw mungkin akibat dari ketidaktahuan dan fanatik golongan.
dulu gw ikutan perkumpulan islam, nah orang2 ini, banyak yg gak tau apa itu tasawuf, tapi karena pembina nya ini mungkin gak seneng ama tasawuf, jadi anak2 perkumpulan jg jadi benci ama tasawuf. sampe2 gw sering debat ama bokap gw, soalnya bokap gw pernah ikut belajar sama orang tasawuf. ikut tarekat naqsabandyah.
namun akhirnya gw mendapatkan pengalaman rohani yg gak semua orang mungkin bisa dapet. dari situ gw baru sadar gw gak 100% bener., dan dari situ gw tertarik ama tasawuf.
dari kitab ihya ulumuddin itu katanya kan banyak hadist2 yg gak di kenal..., jadi orang2 sekarang tuh taunya hadist2 sahih yang di bawa sama bukhori, muslim dll...padahal masih banyak hadist2 yg di anggap lemah , yg mungkin benar2 perkataan rasulullah yg gak dibukukan sama bukhori dll.
lo tau gak kenapa imam al-ghazali naro tu hadist?
sebenernya orang2 tasawuf itu ada yg bisa bertemu rasulullah dalam perjalanan spiritualnya. ini emang gak masuk di akal bagi yg gak mengetahui ilmunya....makanya gak sembarangan orang2 tasawuf cerita beginian ama orang2 yg gak berilmu, hawatir dia dianggap sesat oleh orang muslim sendiri yg gak tau ilmunya.
pernah wakil menteri agama sekarang, yg orang tasawuf jg, namanya prof. nazarudin umar. dia pernah cerita kurang lebih bgini di acara tv
"ada satu syech sering menaruh hadist lemah didalam kitabnya...lalu ditanya oleh muridnya...guru mengapa engkau mengutip hadist2 lemah dan tidak dikenal kedalam kitabmu ini,??
gurunya menjawab...sebelum aku mengutip hadist, aku selalu bertanya pada rasulullah terlebih dahulu (melalui perjalanan spiritual) , bila hadist itu benar2 perkataan atau perbuatan rasulullah, maka rasulullah akan mengangguk.
nah mungkin aja imam al-ghazali ini melakukan hal semacam itu, makannya banyak hadist2 yg gak di kenal atau hadist2 lemah yg beliau kutip. ini bagi orang2 yg gak tau ilmunya mustahil...tapi bagi orang2 yg tau ilmunya...ini mungkin...
gw pernah baca kitabnya, membahas masalah hati dan tingkatan2nya, gw gak bilang itu bener untuk semua orang, tapi untuk gw itu bener, dan terjadi didalam diri gw sendiri...
mudah2an bermanfaat yaah.
wallahu'alam...
Wah, udah rame ya...lama gak buka blogger.
BalasHapus@Rizky: saya senang, rupanya Anda masih mengikuti perkembangan blog ini, sampai-sampai berbalas komentar.
Lucu ya, Anda berdalil dengan hadits shahih dengan penafsiran bahwa Iman dan kelembutan ada di Yaman karena Yaman adalah bumi Tasawuf. Penafsiran dari mana ya?
Sekarang saya tanya, mengapa Najd dalam suatu hadits disebutkan menjadi tempat fitnah dan keluarnya tanduk setan? Apakah karena di sana menjadi bumi 'Wahabi' (jika Anda mengartikan Najd adalah daerah Arab Saudi saat ini)? Apakah karena di sana banyak ulama ahlussunnah seperti Abu Hanifah,Hasan Al Bashri, dll (jika Anda mengartikan Najd adalah Iraq sebagaimana ulama menafsirkannya)?
yang saya tanya, penafsiran dari mana itu? apa hubungannya kelembutan di Yaman sama Tasawuf? hati orang Yaman sudah lembut duluan jauh sebelum Tasawuf muncul kan?
Suluk wujil? udah baca (yang ada di internet). Aduh, betapa ruginya berpegangan sama suluk wujil. Udah panjang, isinya juga kok gak ada yang menyeru kepada jalan Nabi (yang saya baca loh ya)?. Padahal kita ibadah ya jelas pake ajaran Nabi, bukan ajaran Syaikh siapa, bukan ajaran ulama siapa, bukan juga ajaran Sunan-sunan.
Hmm, apa pendapat Anda tentang salah satu kalimat di Suluk Wujil yang saya baca: "kalaupun karena kata-kataku ini kamu masuk di neraka, saya sendiri yang akan masuk kedalamnya,"
Wah, sakti bener! Nabi dan para sahabatnya yang udah dijamin masuk surga aja minta perlindungan dari api neraka, nah ini malah mau!
"Salat yang sebenarnya, Tidak hanya pada waktu isya dan maghrib, Tetapi juga ketika tafakur" jadi kita tafakur udah disebut shalat?
Betapa banyak perkataan dan nasihat ulama yang masih lebih baik kandungan isinya, yang menyeru kepada tauhid dan sunnah, daripada suluk wujil.
Coba Anda baca buku Dirasatul Firaq (penerbit Pustaka Arafah), Tarekat, Tasawuf, Tahlilan, dan Maulidan (Karya Hartono Ahmad Jaiz, penerbit Wacana Ilmiah Press), sama Fakta dan Data Kesesatan Tasawuf Menurut Al Qur'an dan Sunnah (Karya Muhammad bin Jamil Zainu, penerbit Pustaka At Tibyan.
Mengutip kalimat Anda: bila belum di baca, berarti niat utama anda bukan mencari kebenaran, tapi mencari pembenaran. bukan membedakan yg haq dan yg batil melainkan anda menganggap diri anda yg haq dan yg lain batil.
Oh iya, kalau Anda butuh guru pembimbing, maka di mana Anda tinggal? mungkin saya bisa bantu carikan tempat kajian. biar dapat bimbingan, gak cuma baca buku doang.
@Anonim: wih, hebat ya...bisa nanya lagi ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
BalasHapus"sebenernya orang2 tasawuf itu ada yg bisa bertemu rasulullah dalam perjalanan spiritualnya. ini emang gak masuk di akal bagi yg gak mengetahui ilmunya....makanya gak sembarangan orang2 tasawuf cerita beginian ama orang2 yg gak berilmu, hawatir dia dianggap sesat oleh orang muslim sendiri yg gak tau ilmunya. "
kok ilmu malah disembunyiin? nggak disebarin? kenapa harus takut dianggap sesat kalau memang itu berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?
"...sebelum aku mengutip hadist, aku selalu bertanya pada rasulullah terlebih dahulu (melalui perjalanan spiritual) , bila hadist itu benar2 perkataan atau perbuatan rasulullah, maka rasulullah akan mengangguk. "
Hebat, Imam Bukhari-Muslim aja perlu perjalanan bertahun-tahun untuk mempelajari ilmu hadits dan derajat-derajatnya. Lha ini tinggal nanya aja langsung beres.
Islam ini udah sempurna, seluruh yang kita butuhkan, yang kita wajib ketahui, itu sudah Nabi jelaskan semuanya lewat hadits-haditsnya. memang tidak semua hadits shahih itu ada di Shahih Bukhari-Muslim. ada Musnad Imam Ahmad, ada Sunan Abi Daud, dll. Tapi masalah hadits yang memuat syariat yang ndak jelas asal-usulnya (seperti lewat mimpi atau perjalanan ruhani seperti yang Anda katakan), maka apakah ini bisa dijadikan pegangan? itu aja pertanyaannya.
Lain halnya seperti seseorang bertemu Nabi dalam mimpinya lalu Nabi berkata sesuatu kepada orang itu. Tapi ingat, tidak pernah ada sejarah bahwa Nabi memerintahkan syariat baru atau bentuk ibadah baru dalam mimpi setelah beliau shallallahu 'alaihi wasallam wafat. karena itu berarti syariat Islam ini belum sempurna ketika Nabi masih hidup. Cukuplah pegangan kita Qur'an dan Sunnah yang shahih, bukan mimpi atau perjalanan seseorang yang mengaku mendapat persetujuan Nabi lewat aktivitas spiritualnya.
alhamdulillah...terima kasih anda sudah mau berkomentar dan meneruskan dialog singkat ini..:),
BalasHapussebelumnya saya ingin mengatakan bahwa saya bukanlah seorang ulama, saya juga memohon ampun kepada Allah bila seandainya ada perkataan saya yg salah atau keliru. niat utama saya dari uraian saya diatas adalah bermaksud sama-sama mengajak kita untuk tidak saling sesat menyesatkan, kafir mengkafirkan, dan bid'ah membid'ahkan sesama muslim pada sesuatu yg belum kita fahami. sesuai dengan perkataan AL-IMAM AL-MUHADDITS, MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI RAHIMAHULLAHU (saya ingatkan bahwa saya tidak tahu beliau sufi atau bukan, sebab saya hawatir anda tidak mau mnerima pendapat seorang sufi) dalam buku hakikat bid'ah dan kufur yg bisa di download di situs pakdenono.
saya berharap and mau membaca tulisan ini dengan perlahan dan sampai habis kebawah. berikut perkataan MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI RAHIMAHULLAHU :
"saya ingin mengingatkan kalian sebuah hakikat (realita) yang tidak ada perselisihan di dalamnya, dan saya tambahkan pula suatu (kaidah) yang banyak para pemuda kita tidak pernah berfikir tentangnya. Hakikat itu adalah sabda Nabi : “Barangsiapa yang mengkafirkan seorang muslim maka ia telah kafir”. Ini adalah suatu hakikat yang tidak diragukan lagi. Penjelasan tentang hadits ini didapatkan pada riwayat lainnya, yaitu jika ia mengkafirkan seorang yang kafir maka ia telah benar, namun jika tidak maka vonis itu akan kembali kepadanya. Hadits ini jelas dan tidak perlu dibahas lagi.
Oleh karena itu, saya juga tambahkan dengan ucapan : Jika seorang yang menuduh seorang muslim sebagai mubtadi’, maka ia benar apabila kenyataannya demikian, namun apabila tidak maka ia sendirilah yang mubtadi’. Inilah hakikat yang telah kukemukakan barusan tadi, bahwa para pemuda kita menvonis ulama kita sebagai mubtadi’ sedangkan mereka sendirilah yang jatuh ke dalam kebid’ahan tanpa mereka sadari. Mereka sebenarnya tidaklah bermaksud melakukan kebid’ahan, bahkan mereka sebenarnya berkeinginan untuk memeranginya.
Oleh karena itu kami nasehatkan para pemuda ini untuk senantiasa beramal dengan al-Qur’an dan as-Sunnah sebatas dengan ilmu yang dimilikinya, dan janganlah mereka lancang menuduh orang lain yang ilmu, faham dan kesholihannya tidak mampu mereka tandingi dan tidak pula mereka mampu membandingkan pemahaman mereka dengan orang-orang semisal mereka ini, tidak pula kejujuran mereka, yaitu orang-orang semisal an-Nawawi dan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani. Seluruh kaum muslimin di seluruh dunia mengenal kedua orang ini."
dari uraian singkat diatas, sudah jelas maksudnya seperti apa. jadi saya hanya sama2 mengingatkan untuk tidak saling kafir mengkafirkan, sesat menyesatkan, bid'ah membid'ahkan muslim satu dengan muslim yg lain hanya karena tidak sesuai dengan apa yg kita ketahui. apa lagi yang kita anggap sesat itu seorang ulama yg ketaatannya, keilmuannya, kesholihannya, tidak bisa kita tandingi. saya tidak bermaksud untuk menyatakan bahwa anda salah dan saya benar, maksud saya adalah untuk sama2 kita mempelajari sesuatu itu sehingga faham...
jangan berkata kita tau bagaimana rasanya jatuh cinta dengan membaca kisah2 seseorang yg pernah jatuh cinta, atau pendapat2 orang tentang jatuh cinta, sedangkan kita tidak pernah merasakan apa itu jatuh cinta.
itu yg pertama.
yang kedua ====saya harap masih mau dibaca dengan perlahan====:
BalasHapusmengapa saya berkata yaman itu tempatnya tasawuf? dasar saya adalah realita dilapangan, bahwa disana banyak sekali tarekat2 yg mengajarkan ajaran tasawuf, bila anda ada waktu silakan berkunjung ke yaman dan belajar ke sana atau membaca buku hadramaut bumi sejuta wali atau belajar pada orang yg pernah belajar tasawuf ke yaman.
hati orang yaman sudah lembut duluan sebelum tasawuf muncul itu betul. tapi perkataan rasulullah ini tidak kadaluarsa toh sampai akhir zaman?? setuju? bila setuju maka secara garis besar, ajaran apa saja yg spektakuler dan menyebar di yaman insya Allah aman untuk kita pelajari, sebab yaman sudah di doakan oleh rasulullah hingga akhir zaman. baca lagi hadist2 mengenai yaman.
bahkan sampai2 segolongan anak muda yang sering kafir mengkafirkan seorang muslim, berkata kurang lebih bahwa hadramaut itu tempatnya orang2 sesat sebab banyak ajaran tasawuf disana. silakan anda search di google "hadramaut yaman sesat", pasti bakal ketemu juga yg kontra terhadap orang2 tasawuf di hadramaut. mudah2an yg berkata seperti ini tidak tau hadist nabi mengenai yaman.
untuk masalah nejd wilayah tanduk setan, saya tidak berkata bahwa nejd itu adalah IRAQ. bahkan saya berfikir bahwa nejd itu bukan IRAQ, melainkan RIYADH, wilayah pegunungan antara IRAQ dan YAMAN, disanalah muncul nabi palsu saat kekhalifahan abu bakar r.a bisa anda baca penjelasannya, search di google "wilayah nejd". klo gak salah anda penjelasan mengenai wilayah nejd yg kebanyakan orang salah persepsi.
yang ketiga mudah2an anda masih berminat untuk membacanya dengan perlahan :
BalasHapusterima kasih , insya allah, buku2 yg anda referensikan akan saya baca, tapi saya perlu beli bukunya dimana yah? minta referensi tempatnya, klo bisa yg gratis dan bisa di download...:)
jujur saja, saya adalah seorang yang sangat2 tidak suka terhadap seseorang yg berkata sesat pada seorang muslim, terhadap sesuatu yg belum dia ketahui, kembali lagi kepada bagaimana bisa saya berkata mengerti jatuh cinta, sedang saya tidak pernah merasakan yg namanya jatuh cinta???
saya juga adalah seorang yg suka mempelajari dan perbandingan agama. alasan saya adalah bahwa saya tidak mau menjadi seorang muslim keturunan, melainkan menjadi seorang muslim yg mau belajar untuk menambah keyakinan. jadi saya mempelajari semua agama, tidak hanya islam, melainkan hindu, budha, kristen protestan dan katolik, namun berdasar pada pondasi islam.
dari situ saya mengambil satu garis kesimpulan, semua agama itu mengajarkan kebaikan walaupun ada yg hanya sebatas pada umatnya dan banyak ajaran yg saling bertolak belakang juga, namun ada juga yg sejalan dengan ajaran islam, contoh: the ten comandement di dalam perjanjian lama. tapi tetap saya berkesimpulan tidak semua agama yg benar. dari situ saya tetap pada islam. mengapa begitu?
sebab dari semua ajaran agama yg saya pelajari, banyak ajaran yg terkumpul dalam islam. salah satunya the ten comandement (sepuluh perjanjian tuhan dalam perjanjian lama), juga ajaran budha tentang meditasi itu pun ada di islam, yg disebut tafakur, berdiam diri dengan cara mengingat Allah/zikir.
kembali pada tafakur , mengapa di dalam suluk wujil itu sunan bonang berkata dalam tafakur kita bisa solat...? siapa sih sunan bonang, sombong amat omongannya, berani menggantikan muridnya dineraka...:), kita tau bahwa sunan bonang adalah penyebar agama islam di indonesia, mungkin tanpa jasanya kita masih dalam ruang lingkup agama hindu dan budha. jadi tidak bisa kita ragukan lagi keimanan beliau dan keilmuan beliau bisa mengislamkan begitu banyak orang2 hindu dan budha pada waktu itu. beliau juga seorang ulama. mudah2an Allah merahmatinya.
solat dalam tafakur bila difahami secara harfiah memang mustahil, bagaimana caranya solat sambil duduk atau sambil tidur...?? tapi itu pemahaman yg keliru. solat yg di maksud adalah benar2 solat. tapi bukan jasad. salah satunya dengan cara melakukan perjalanan spiritual, atau mungkin dengan cara lain (saya tidak tau)., nah tubuh spiritualnya lah yg solat.
bahkan orang2 zaman modernpun sudah tau ilmu ini...namanya meraga sukma/astral projection (bisa dicari di google). ini salah satu ilmu Allah yg sudah menyebar di kalangan orang2 selain islam. sama seperti ilmu2 Allah mengenai hakikat diharamkannya riba yg sudah di jalankan oleh orang2 selain islam. tapi tetap solat bathin saja tanpa solat zahir seperti ini tidak boleh. sebab sudah keluar dari koridor syariat.
perjalanan spiritual itu tidak hanya umat islam yg bisa melakukan melainkan orang2 yg lain yang mempelajari pun bisa. namun tetap ilmu Allah tidak hanya itu, untuk mencapai ke Allah perlu melalui Islam, ini pernah dikatakan oleh seorang yg tadinya seorang kristen setelah mempelajari hal tersebut (perjalanan spiritual), dia tau bahwa islam benar, nabi muhammad benar melalui perjalanan spiritual. juga dalam buku "Allah mengajariku" silakan di cari di toko buku..penulis menceritakan pengalaman spiritualnya dalam buku tersebut. salah satunya adalah nafas. ketika menghembus nafas lafaz Allah terdengar, ketikat menghirup nafas, lafaz hu terdengar. jadi saat bernafas, nafasnya selalu berzikir "Allahu"
next
ini yg tidak diketahui oleh kebanyakan umat islam, hanya karena mereka sudah mempelajari wadah ilmu yg pertama (sesuai hadist abu hurairah), lalu mereka saling sibuk sesat menyesatkan, bid'ah membid'ahkan dan merasa benar satu sama lain...tapi tidak mau mempelajari perbedaan dan ilmu2 yg lain karena menganggap dirinya sudah benar. padahal perbedaan itu rahmat, agar manusia mau berfikir...:)
BalasHapusdi dalam sufi ada buanyak tarekat...masing2 tarekat punya cara tersendiri, tapi tidak semua tarekat itu benar. ada banyak bahkan tarekat yg mengharamkan tari2an, musik dll. ini yg tidak anda tau. yg anda tau sufi itu sama..semua pakai tari2an, gendang dll. padahal tidak semua sufi seperti itu., itu mungkin salah satu tarekat sufi yg dikenal.
sama seperti islam, banyak aliran dan sekte, apakah semua umat islam tau aliran dan sekte yg ada? jelas sedikit yg tau, bahkan bisa di bilang tidak ada yg tau jumlah sebenarnya.
sedikit saya mau cerita bahwa saya pernah solat dzuhur menjadi ma'mum pada seseorang di masjid dalam perjalanan, namun saya kaget, ketika rakaat kedua justru 2 orang (imam dan ma'mum satu laginya) pindah, dan membuat saf baru, kemudian melanjutkan 2 rakaat lagi.
juga syiah dan sunni saja sampai sekarang tidak selesai2. muhammadiyah, NU, FPI dll saja sampai sekrang masih bingung bagaimana menyatukan pendapat. ini karena satu sama lain merasa dirinya paling benar. bagaimana islam bisa bersatu?
untuk masalah sufi ini saya kembali merujuk pada hadist dari abu hurairah mengenai dua wadah ilmu. yg satu disebarkan dan yg satu tidak . oia saya mau tanya udah ketemu hadistnya kan?? itu riwayat bukhori kan? jadi kita bisa sama2 setuju mengenai 2 wadah ilmu itu ada dasarnya.
oke kita anggap kita tidak tahu wadah ilmu yg kedua ini apa. tapi apakah wadah ilmu yg kedua ini tidak ada yg tau sama sekali? dan tidak ada yg mempelajarinya dari rasulullah selain abu hurairah sehingga wadah ilmu yg kedua ini lenyap begitu saja tanpa bekas? jawabanya ada pada anda. mudah2an anda mau jujur dengan diri anda sendiri.
demikian dari saya, dan saya rasa sudah cukup. mudah2an Allah memaafkan saya atas kesalahan2 saya dan memberi saya petunjuk.
Aamiin...
wallahu'alam...
Bukunya? di Gramedia juga ada kok, malah beli dari sana.
BalasHapusOh iya, yang masalah bid'ah-membid'ahkan. Ternyata pas saya cek di artikel ini, kok kata "bid'ah" itu gak ada ya? hmm, sebenernya artikel ini hanya untuk "resensi" Kitab Ihya, bukan menghakimi penulisnya sebagai Ahlul Bid'ah. Menilai sebuah kitab dan orang itu beda. orang bisa berubah sebagaimana Al Ghazali rahimahullah bertaubat dari filsafat.
Ini sebenarnya tentang dari mana seharusnya ilmu itu diambil.
Ali bin Thalib radiyallahu ‘anhu berkata, ”Lihatlah dari mana kamu mengambil ilmu karena ilmu adalah agama.” (At Tankil, Al Khatib Al Baghdadi, hal. 121). Pernyataan ini dinukil dari beberapa ulama salaf seperti Ibnu Sirin Adh Dhahak bin Muzahim dan yang lain. (Lihat Syarh Shahih Muslim, vol I, hal 14, Sunan Ad Darimi, vol. 1 hal 124).
Ibnu Umar radiyallahu anhuma berkata, ”Berhati-hatilah terhadap agamamu, sebab dia adalah darah dagingmu. Lihatlah dari mana kamu mengambilnya. Ambillah dari orang istiqomah dan janganlah mengambil dari orang yang menyeleweng.” (Al Kifayah, hal 121)
Jadi intinya ya itu tadi, mengenai masalah dari mana ilmu ini diambil. Jangan sampai kita mengambil ilmu dari sumber yang keliru.
Mau ke Yaman? Nanti insya Allah kalau ada kesempatan coba ke sana, ke Darul Hadits Yaman.
Terakhir, maksud penulisan atikel ini bukan untuk menghujat ulama, SAMA SEKALI BUKAN. artikel ini hadir diniatkan agar masyarakat kita bisa sadar akan masalah ini (hadits-hadits munkar di dalam Kitab Ihya).
Wallahu musta'an
Masalah hadits dua wadah ilmu itu...
BalasHapusIya, memang riwayat Bukhari. Tapi saya belum mendapatkan penjelasan haditsnya. Anda menghubung-hubungkan hadits kelembutan dan keimanan di Yaman dengan Sufi, nah yang dua wadah ilmu ini juga dihubungkan juga tentang sufi. Dimohon penjelasan haditsnya dari ulama yang berkompeten, bukan hanya "menghubung-hubungkan"
sapa;; ibnu kusir..
BalasHapuscoba antm dengar kajian abu anas almadani(DR.Abdul Basith)mengenai kemuliaan kitab Ihya Ulumuddin,beliau adalah Doktor dibidang Syariah yg tlh memperoleh gelarnya diJami'ah Islamiyah diMadinah,beliau sangat masyhur dimalaysia dan pengasuh ponpes sungai durian dikelantan.spy antum lbh faham.tq.
BalasHapushttp://youtu.be/ltbg8rtpTQE
ini linknya http://www.youtube.com/watch?v=ltbg8rtpTQE&feature=youtu.be,silahkan disimak..
BalasHapussesungguhnya ilmu musthalah hadits itu sangat penting...
BalasHapusdan 1 hal saja yang perlu disampaikan...
Wahai AHLI kemungkaran!!!!
ketahuilah, Orang paling terbaik adalah Rasulullah, lalu Abu bakr, lalu Umar, lalu Utsman, lalu Ali, lalu umat umat setelahnya dan setelahnya..
dan ketahuilah banyak orang terjebak dengan aqidah ini --> "orang terbaik setelah rasulullah (pbuh) adalah syekh abdul qadir al jaelani..." DEMI ALLAH!!! JIKA ORANG ORANG TASAWUF TIDAK MAU MERUBAH PERKATAANYA!!! berarti dia telah menolak suatu hadits sahih, sabda rasulullah (pbuh), DAN DIA MERASA LEBIH TAHU DARIPADA RASULULLAH (pbuh)!!!!!
kitb sebesar ihya ulumuddin anda katakan sesat?
BalasHapusyou're so pathetic mannn :)
kalau menurut para ulama kitab itu salah ...
BalasHapussaya sangat berharap berdirilah esok di istana negara dan bakarlah kitab ihya... jika tidak berani... maka para ulama lah yang berdosa karena mendiamkan sesuatu yang salah...
hahahahah....
hahahahah...
hahahahah...
linglung kabeh...
mohon maaf atas tulisan saya yang ngawur mungkin itu karena saya yang kurang berpendidikan... maafkan saya para propesor...!
BalasHapuskemeruh
BalasHapusAl-Yafi‘i menuturkan bahwa as-Syaikh al-Imam al-Kabir Abul Hasan ‘Ali bin Harzaham al-Maghrabi seorang ahli fikih termasyhur adalah seorang yang sangat ingkar terhadap kitab Ihya’ ‘Ulumiddin karya al-Ghazali. Ia adalah seorang yang ditaati. Suatu ketika ia memerintahkan untuk mengumpulkan semua naskah-naskah Ihya’dan berkehendak untuk m...embakarnya, di depan masjd Jami’ di hari Jumat. Malam hari Jumat beliau bermimpi seolah-olah masuk masjid dan melihat al-Imam al-Ghazali bersama Rasulullah SAW, beserta Abu Bakar dan Umar.
BalasHapusKetika Ibnu Harzaham mendekat, al-Ghazali berkata kepada Rasulullah: “Ya Rasulallah! Ini adalah lawanku. Jika apa yang terdapat dalam Ihya sesuai dengan dugaannya, maka aku bertaubat kepada Allah. Jika Ihya’ adalah sesuatu yang aku hasilkan dari barakahmu dan karena mengikuti sunnahmu, maka ambilkan hakku dari lawanku”.
Lalu Rasulullah mengambil kitab Ihya itu, membukanya selembar-selembar dari awal hingga akhir, lalu bersabda: “Demi Allah! Ini adalah kitab yang baik”. Lalu kitab diambil Abu Bakar lalu Umar. Kedua pembesar sahabat ini berkata seperti sabda Rasulullah SAW.
Selanjutnya Rasulullah memberi perintah untuk melepas gamis Ibnu Harzaham dan menghukumnya seperti hukuman bagi orang yang mengada-ada. Ketika pukulan mencapai lima kali Abu Bakar meminta syafaat Rasulullah dan berkata: “Ya Rasulallah! Barang kali ia menyangka bahwa Ihya’ bertentangan dengan sunnahmu, tetapi ia keliru”.
Ibnu Harzaham terbangun dan merasakan ada bekas pukulan di tubuhnya. Ia pun memberitahukan mimpi itu kepada murid-muridnya dan bertaubat kepada Allah atas inkarnya kepada Ihya’ dan al-Ghazali.
Bekas pukulan yang ia alami dalam mimpi masih dirasakannya dalam waktu yang lama, hingga membuatnya selalu beribadah kepada Allah dengan kerendahan hati, dan memohon syafaat dari Rasulullah, sampai akhirnya Rasulullah datang dalam mimpinya, mengusap bekas pukulan ditubuhnya. Dengan izin Allah bekas pukulan itu sembuh dan hilang. Ia pun melanggengkan muthala’ah terhadap Ihya’, hingga Allah membuka pintu hatinya, mendapatkan ma’rifah kepada Allah dan menjadi salah satu ulama besar yang ahli ilmu dzahir dan batin.
.:: copypaste version ::.
ilham_nafi' ,
Bait Bukhori,
Madinah Nasr, Hayyu Sabi',
Kaherah, Republik Arab Mesir. http://cafe-islamicculture.blogspot.com/2011/07/kupas-tuntas-kitab-ihya-ulumuddin.html
kalau hanya pandai membaca jangan coba2 menulis, anda harus mengkaji sejauhmana diri anda dan keluarga anda dalam islam, kalau belum jangan memberikan fitnah apa lagi sampai memberikan gelar kesesatan,
BalasHapusالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
BalasHapusNgacung All !!! :)
BalasHapusBpk, Om, Kakak, Mas, Abang, Akang...
Sy awam... Ciyusss awam :D
Jadi FaaLLenng sy stlh baca perlahan obrolan diatas... Xixixi.. Kayak ditabok kanan kiri :D,
Brantem ªƆª yuukklaH :D ( pegell bacanya all bb nya lemott maklumlah gemini hahahaha.. :D)
Bcanda Ɣªª all... Hadehhh :D, luar biyasahh!!
Ɣªª Allah, اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ , mhn hidayah, tawfiyq, 'inaayah, ridhoo was salaamah,
stlh obrolan diatas klo blh mnenttukan pilihan sy lebih condong(u/ blajar) "Thariqat & Tasawuf"
Krn... (Maaf) sy menilai (maaf) bahwa baginda Rosululloh SAW sendiri perlambang Thariqot & Tasawauf itu sendiri (* الله )
Bkn brusaha bersikap pro kontra atau netral atau plin plan (aahh terserahlah sabodo teuuing apa aja xixixi)
Perkataan / Sikap A & B yg posotif sy suka, tp ada beberapa point yg gak banget buat pribadi saya... (Hehehe lg sok beener *malu ah)
Ɣªª sudah Om,maS, abang, kakak, aa, yg pro ke A atau B, sudah yaaa... Jgn dilanjutkan... HasbunalloH ni'mal wakiyl, ni'mal mawlaa, wa ni'man nashiyr, walaa hawla walaa quwwata illaa billaaH, AllooHumma tsabbitnaa bil iyman wal islam :).
Om, invite sy Ɣªª di
2821EFAE
Senang punya teman yg bisa share atau berbagi pengetahuan :) .•♡̬̩̃̊˚♏åƘα∫ζħ˚♡̬̩̃̊• ({})
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Apabila kebenaran datang kewajiban muslim ''sami'na waa atho'na'' kami dengar dan kami taat
BalasHapusJangan mencari cari kesalahan namun apabila menemukan kesalahan perbaikilah,kalau kurang lengkapilah,kalau bengkok luruskanlah,
Keimanan maupun ilmu yang kita miliki tidak ada apa apanya di banding imam Al Ghozali.
Jangan suka mengkafirkan sesama saudara muslim seperti kaum kawarij.
Kalau tidak bisa memperbaiki janganlah merusaknya.
penulis ini orang WAHABI TULEN
BalasHapuspara komentator yg termakan hasutan setan WAHABI akan diajak ke neraka.
bc juga ini ;
http://ummatipress.com/pengobatan/virus-wahabi/
http://salafy-tobat.blogspot.com/2011/06/cara-menangkal-virus-wahabi.html
Virus Wahabi sangat berbahaya.
BalasHapusJika anda sudah terkena virus Wahabi, maka anda akan ringan lidah dalam berucap: “Musyrik! Kafir! Bid’ah! TBC! dan ucapan-ucapan lain yang jelek-jelek kepada saudara sendiri sesama Muslim. Nah, jika anda mengenali gejala-gaejala terkena virus Wahabi dalam pikiran anda, segera obati jangan biarkan berlarut-larut, nanti akan susah diobati.
http://aslibumiayu.wordpress.com/2012/06/07/download-anti-virus-wahabi-sebelum-virus-wahabi-menyerang-anda/
http://bicarasalafy.wordpress.com/2011/06/13/download-gratis-anti-virus-wahabi/
Yang jelas, saat ini banyak orang yang katanya Islam tapi jauh dari ajaran Islam yang sebenarnya. Banyak yang katanya ulama tapi tidak menyampaikan kebenaran yang sebebnar-benarnya. Banyak diantara mereka yang kemudian hanya menyampaikan hal-hal yang menguntungkan dompet, perut dan kepentingan pribadinya sementara tidak banyak membawa umat Islam lebih maju,lebih beradab. Kemiskinan, kebodohan masih menjadi bagian perjalanan umat Islam. Bahkan, ketika di luar sana manusia sudah mulai mengkampling bulan untuk skenario tempat tinggal masa depan, di Indonesia justru baru bisa mengintip bulan untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan atau Syawwal. Ketika banyak diantara kita, bahkan mungkin orang2 yang ngakunya ulama hanya mementingkan kepentingannya sendiri, memperbanyak kekayaan dirinya dengan tidak memberikan pencerahan kepada ummat tantang kebenaran hakiki (berdasarkan Al Qur'an dan Hadist yang shohih), maka kita akan selalu tertinggal.
BalasHapusKetika umat Islam hanya bisa taklid kepada ulama (walaupun mungkin yang diikutinya salah), maka umat Islam tersebut tidak ubahnya seperti kaum nashrani yang juga sangat taklid kepada para pendetanya. Mereka akan mendengarkan apa yang ada dikitab (injilnya), meski di dalam kitab injil yang dibacakan para pendetanya berisikan banyak ayat yang saling bertentangan. Bahkan, banyak ayat-ayat mereka yang benar tetapi tidak disampaikan kepada ummatnya (atau cenderung disembunyikan) hanya karena tidak ingin ada kekacauan ummat.
BalasHapusApa bedanya dengan ummat Islam yang demikian?? Kita sangat dibatasi oleh sebuah kultus dan ketakutan akan kekeliruan yang benar. Saat ini, banyak juga ulama yang merasa lebih hebat dari Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat beliau, sehingga mengganggap bahwa apa yang Nabi sampaikan belum cukup (tentang cara beribadah), sehingga perlu diadakan syari'at2 baru untuk itu. Hhhhmmmmm .... T
Loh, yo opo seh? Adminnya udah baik mau ngasih tau kita. Dalam blog ini emang cuma ditampilkan pendapat ulama, tapi udah dikasih tuh link yang lebih lengkap pembahasannya
BalasHapushttp://muwahiid.wordpress.com/2007/08/15/mengurai-kesesatan-kitab-ihya-ulumudin/
dalam judul emang admin ini agak lebay ya, pake "Kupas Tuntas" padahal belum terlalu greget penjelasannya.
Eh iya, numpang nimbrung masalah taklid kepada ulama. Ulama mana yang ngerasa lebih hebat dari Nabi? kok komentar di atas ane menyiratkan "Ulama juga rakus loh kalau buat fatwa, jangan taklid buta ye" Apa maksudnya ulama-ulama yang dikutip di blog ini adalah ulama-ulama rakus? Subhanallah...
pahami dulu masalahnya, jangan asal tancap. Eh, miminnya ke mana aja nih? Hehe
Kitab ini adalah benar, dan pabila ada hadis yangtak ditemui sanadnya, maka berkhusnuzonlah bahwa beliau memang mendapatinya langsung dari rasulullah meski berbeda zaman dan waktu.. bukankah kita smua spendapat bahwa siapapun yang mengaku pengikut rasul dapat berjumpa dengan beliau?
BalasHapusEalaaaah kakean omong tibak e belajar e karo tulisan2 blog , tak kiro moco kitab e langsung , kitab kuning , ngrangkum di blog blog yg gak jelas juntrut nya , gak bangga banget deh , satu pinta ku , lw berkomentar dari hadist mohon di tulis hadist nya dan sanad nya yg jelas , jangan cuman copy dari blog cooyyy , anak baru lahir juga bisa banget , yg pasti yg menghukumi kitab ikhya' sesat , dia adalah titik terang dalam menuju neraka insya allah ,
BalasHapusbelajar balaghoh lah kau. biar phm makna. btp pntingnya teks asli suatu kitab agr bs dipelajari sesuai kaidah bhsa dan sastra arab. klo bljr dri trjemahan, jelas berbeda hsilnya.
BalasHapusMungkin lebih baik menggunakan Hadist, baik itu Hasan, dhoif dan hadist lainnya dari pada menggunakan pendapat sendiri........
BalasHapusBerprasangka baik lebih baik dari pada Berprasangka buruk, terlebih kepada seorang Ulama,...........
Sampean ulama, ustad? Apa orang awam?
BalasHapusUlama memakai cara sndri dlm menyampaikan kita tdk tw isi hati mereka apakah anda tw yg d pkirkan al-ghazali r.a?@Jundullah Abdurrahman Askarillah
BalasHapus@Anonim sepakat,.. tak kenal maka tak cinta
BalasHapusapakah Allah akan MENYIKSA orang yang mengagungkan-NYA, bersholawat pada kekasihNYA, yang hal ini sangat lazim ditemui dalam maulid, tahlil dan lainnya. bentuknya memang baru, namun bacaan-bacaan didalamnya sesuai dengan al-qur'an dan hadist.
BalasHapusSesungguhnya
BalasHapusIlmu yg d'terima itu
Hnyalah brsolawat kpda nabi yg awal dn yg akhir
Karna allh dan para malaikatnya brsholawat kpda nabi
Kalo allh sudah brsholawat
Knapa kita sering mlupakan sholawat
Kita bkan yg trpintar
Yg pintar hnya allh dn nabi kita muhammd
Yg brilmu hnylh allh dn nb muhammad
Tiada yg paling hampir dngan allh
K'cuali nur mhammad
ILMU TASHOWWUF ADALAH ILMU ANTIK UNIK DAN NYENTRIK.YAA BIASA KLO BRG BGUS BNYK YG DUPLIKAT.CUMA YG KASIAN ADA ORANG ORANG YANG "MASIH MUDA" YG KBTULAN LIHAT TASHAWWUF DR CONTOH YG IMITASI (BUKAN ASLI).TERUS MENGHUKUMI,MENILAI,MENYIMPULKAN BHW TASHAWWUF ITU SESAT.KASIAN MSH MUDA UDAH TIDAK PANDAI MEMPERGUNAKAN NI'MAT AKAL DGN BAIK.
BalasHapusWAHABI ANJING..., BEGUNDAL ARAB JAHILIYAH..., BIANG TEROR DAN PERANG...!!!
BalasHapusAku gak ingin banyak bicara, intinya gini aja, kalau anda sudah ikut tasawuf dan sudah merasakan serta menyaksikan sendiri betapa luasnya ilmu Allah, aku akan ikut anda bahkan akan menyebarkan pandangan anda jika anda tetap berpandangan kalau tasawuf itu sesat....
BalasHapusAneh, ngaku mahasiswa ITS kok taraf berfikirnya hanya sedikit lebih maju daripada Osama Bin Laden..., sangat parsial dalam memahami agama. Sayang sekali, IQ-mu yang pasti tinggi itu ternyata hanya digunakan untuk memenuhi hasrat pemberontakanmu terhadap lingkungan..., sayang sekali, orang secerdas kamu kok bisa-bisanya mau nunduk-nunduk, taklid pada pendapatnya Muhamad bin Abdul Wahab yang jelas idiotnya itu...
BalasHapuscobalah anda berpikir objektif. Ulama yang menyalahkan imam ghazali itu siapa? dan siapakah ulama yang memuji imam ghazali? karena Imam Ghazali itu kan sudah terkenal dengan nama hujjatul islam. Ada berapa banyak juga ulama yang mendukung pendapat imam ghazali.
BalasHapusWah.rasanya lebih menarik komentarnya ketimbang post-nya.bukan apa2,judulnya kupas tuntas kitab ihya ulumuddin,tapi isinya malah pendapat,pandangan sejarah kitab ihya ulumuddin dari sebagian ulama yang menyangsikan isinya..
BalasHapusSaya mirip anda waktu dulu,nalar dan faham saya belum sampai..
Salam kenal ya...
ana a'maluna, wa antum a'malukum. wassalam.
BalasHapus(Takkan beribadah pun berdosa?)
BalasHapusعن سعيد بن المسيب أنه رأى رجلا يصلي بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين يكثر فيها الركوع والسجود فنهاه. فقال: يا أبا محمد! أيعذبني الله على الصلاة؟! قال: لا ولكن يعذبك على خلاف السنة.
روى البيهقي بسند صحيح
Dari Said bin Musayyib, ia melihat seorang lelaki menunaikan shalat setelah terbit fajar lebih dari dua rakaat, ia memanjangkan rukuk dan sujudnya. Akhirnya Said bin Musayyib pun melarangnya. Orang itu berkata: “Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan menyiksaku karena shalat? “Beliau menjawab: "Tidak, tetapi Allah akan menyiksamu karena menyelisihi As-Sunnah”.
[ Hadits sahih riwayat Baihaqi dalam "As Sunan Al Kubra" II/466, Khatib Al Baghdadi dalam "Al Faqih wal mutafaqqih" I/147, Ad Darimi I/116].
Inilah perbedaan ulama yang asli dengan yang palsu. kalau yang asli melihat perbedaan dengan tidak menghujat yang lain, tetapi kalau yang hampir ulama (palsu) sering menghujat ulama. Sebera besar sich hafalan dan penguasaan kita terhadap hadits??? ratusan, ribuan atau jutaan??? Inilah yang menyebabkan umat Islam TIDAK PERNAH akan bersatu. Ingat ciri-ciri ulama itu adalah paling takut dengan Allah swt. Ingat Bukhori, Muslim, Daud, Ahmad, Nasa'i semuan dari mereka tidak ada yang luput dari dosa, tetapi bukan dengan cara mencelanya wahai saudaraku, jika bukan lewat wasilah mereka darimana antum dapat mengetahui hadits, apalagi sampai menghujat mereka. Naudzubillah min dzalik, sekali lagi AKHLAK adalah indikator orang mukmin atau bukan.
BalasHapusemang yang posting pernah mempelajari kitab Ihya'?
BalasHapusQS. Al-Kahfi ayat 65 yang artinya: “Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.”
BalasHapusmenjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” ( QS Al Baqarah : 32 ) SEMOGA PENULIS BISA MENGAMBIL PELAJARAN.
“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A`râf [7]: 205).
BalasHapusTengoklah kedalam sebelum bicara, siapa tahu masih ada debu yang masih melekat.
Mengenai doa mu terhadap imam Al-Ghazali saya aminkan. (AAMIIN).
BalasHapus(semoga Imam Al-Ghazali, dirahmati dan diampuni oleh Allah atas kesalahan dan kekhilafannya.)
Tp saya ingatkan, selagi dunia mu masih masuk dalam ibadah sholat mu maka tak pantas engkau menghakimi seorang sufi. hehehehe yang bisa jawab itu hanya diri mu wahai saudara ku...,dan saya tdk menyalahkan mu. Mungkin karna Allah punya cara lain untuk mengajari dirimu, teruslah mencari dan jangan terjebak dalam pendapat ikuti al -quran dan al-sunna namun jgn lepas dari rasa perasaan, pikir dan zikir. ILMU ITU TIDAK JAUH SEPERTI APA YANG KAMU PIKIRKAN.
Carilah mutiara ILMU seperti engkau mencari dirimu.
semoga bermanfaat wahai saudara ku.
Qs Al Baqarah ayat 45-46 (DI AYAT INI KAMU JANGAN MENGAJI TAPI BELAJARLAH MENGKAJI)
Assalamu alaikum warahmaullahi wabarakatu.
ya, benerlah ketika ada kata2 bahwa kitab ihya ulumuddin ini sangat ditakuti oleh para wahabi. Alhamdulillah Saya telah membaca kitab ini mulai dari rahasia sholat, dan melatih jiwa, baru sampe 2 bab itu aja, Alhamdulillah klo sholat sudah bisa trus2an mengucurkan air mata, dan rasa kangen akan Allah itu Selalu ada.. bahkan kangen akan sholat utk berbisik bisik dengan Allah selalu dan selalu ingin q lakukan. dikitab ini dijelaskan bhwa klo ada hadist ataupun hikmah yg bertujuan ke jalan yg baik maka pakailah,. dan baru saya sadari klo Rasulullah hamba Allah yg sangat ikhlash dan tidak pernah berkata keras, bhkan mengkafirkan dan melaknat siapapun. bhkan beliau adalah hamba Allah yang sangat rendah hati - dan merendahkan dirinya serendah2nya dihadapan Allah SWT.
BalasHapusSelama hati Kita masih mau bersikap keras dan ada kemauan utk menolak maka kajian dalam buku ini sulit utk diterima, tapi InsyaAllah bagi kita yang sami'na wa-Atha'na mudah utk menerima hikmahnya dan merasakan keindahan ketika sholat dalam khusyuk, "dalam khusuk ketika Ruh sudah akan menghadap insyaAllah akan melihat Alam ini gelap namun terang dan terasa indah bahkan sangat indah ketika bintang2 dan galaxy mengelilingi,menerangi.. SubhanaAllah pikiran enteng tenang senang bhkan tak ada kesenangan didunia ini yg sebanding ketika Ruh sudah akan menghadap,."Ikhlasin Ibadah kita jangan sampe ada pikiran apapun, hadirkan hati kita bahwa kita akan menghadap yg memiliki diri kita, kuat pendirian bahwa tidak ada yg berhak diingat kecuali Dia(Allah), klo 1hari itu tidak penuh ingat Allah dalam Sholat kita coba lagi trus berusaha dan ingat sholatnya tetap tenang dan rileks,." |"untuk latihan bisa ditempat yg sempit cukup utk sendirian tanpa lampu, ini utk sholat sunnah2,insyaAllah mudah khusuknya dan rasakan nikmatnya. hindarkan berucap keras dan bibir ato hati bergeming hanya utk mengucap Asma'nya (dzikir)"
Baca isi tentang kalimat diatas malah jadi hujatan di komentar disini..
BalasHapusYang bikin pegel malah baca isi komenter doang... Semuanya pada rame beradu persepsi mana yang bener mana yang salah...
Aq masih awam masalah hadist n kitab.. N insya allah ini buat meluruskan buat yang beradu argument dan dan buat kita semua yang disini..
Mungkin kitab ihya ada beberapa hadist yang sudah bertentangan menurut orang awam termasuk saya.. tapi klo kita hayati dan kita rasakan maksud dari hadist di ihya maka kita punya makna dari hadist yang dimaksud tersebut...
Buat para Ikwan mungkin saran jangan membuat hujjah kepada kitab-kitab kalau kita belum mengetahui secara rinci maksud dari kitab tersebut. karena seorang muslim itu bebeda-beda pendapat tentang satu perkara dengan perkara yang lain. bahkan masing-masing kita punya cara berdeda tentang masalah shalat.
Menrut aku klo bahas tentang kitab.. kitab menguasai kitab ilmu fiqih seluruh imam agar kita tau mana yang benar dan mana yang salah.. dan cuman saran untuk hal ini jangan belajar cuma dengan satu guru saja.. karena 1 orang guru itu tidak akan cukup menguatkan keimanan diri kita..
Aq membaca kitab2 fiqih edisi terjemah yang aq ambil dari internet.. dan hadist semua hadist riwayat.
Klo untuk guru aq sih sama bejar kita ihya tentang shalat dan rahasianya n juga guru fiqih imam safi'i secara garis besar... N guru ilmu tauhid.. diantara 3 ulama yang aku ikuti mereka berbeda pendapat satu sama lain. Apakah mereka semua benar atau semua salah.. menrut aq semua sama.. ada yang salah dan ada yang benar.. jadi apakah kitab ihya salah.. yang pasti kitab tersebut belum tentu salah... padahl yang salah iyalah kita merasa kita paling beriman mengetahui bahwa itu salah...
Ini mungkin buat kalian posting tentang islam itu seperti itu dan ini... jangan pernah membuat perkara mengandung kesesatan didalam walau cuman 1 hadist, karena kalo menyalahkan salah satu. pastilah menyalahkan semuanya.
Buat bloger, tolong untuk share ilmu ambil dari pendapat beberapa guru ilmu fiqih, tasawuf, n tauhid sebelum melakukan posting supaya.. hujjah dari isi posting tidak sampai ketingkatan nafsu untuk mengatakan hal yang benar n salah..
Karena Tak ada manusia yang lebih sempurna selain dari pada Nabi Kita Muhammad SAW.
Wassalam.. semoga Allah mengampuni dosa kita semua
Sudah .... sudah ...
BalasHapusEnte - ente semua merasa benar ,,,
mohon maaf sebelumnya ana yang bodoh ini memberikan masukan kepada ente khususnya yang mulia tuan JANDULLAH ABDUROHMAN
Syaitan di diri ente merasa bangga, karena syaitan menguasai diri ente,,
untuk Tuan Jandullah yang mulia, akal ente emang tokcer banget dalam masalah menukilkan sesuatu , tapi lidah dan hati ente ngga ente jaga ? , dimana akhlak ente ?
bukan kah rosul di utus untuk menyempurnakan akhlak.
ente ngga jauh beda dengan ibu 2 yang suka ngegosip, baru denger katanya - dan katanya,,,, udah bicara sana dan sini masalah sesat lagi.
ada hadist yang sesuai untuk ente :
" Barang siapa beriman kepada allah dan hari akhir , hendaklah ia berbicara baik atau ia diam"
dari siti Aisyah radiallahuanha, hadist rosul:
" demi allah aku tidak menyukai seseorang yang membicarkan keburukan Orang lain sedangkan dalam diri saya ada begini dan begitu"
dan seharusnya ente belajar yang baik dari buku itu (Ihya ulumuddin), dalam buku tersebut dijelaskan tentang pengobatan untuk hati yaitu bercermin, mohon ente bercermin,,,,,
sekian dan terima kasih
salam
dari orang bodoh
Orang yang membakar kitab ihya ulumuddin akhirnya bermimpi bertemu imam gazali diiringi oleh rasulullah saw, abu bakar siddiq,umar bin khottob, utsman bin affan dan ali bin abi thalib. Lalu imam gazali memeberitahukan kpd rasulullah bhwa orang ini yang memebakar kitabnya. Lalu rasulullah menyuruh abu bakkar,umar,utsmandam ali untuk memeriksa kitab ihya apakah betul atau salah. Semuanya memebenarkannya tdk ada yg salah
Hapusakhirnya rosululloh menyuruh imam gazali untuk mencambuk orang itu
akhirnya orang itu bangun dari tidurnya dengan penuh penderitaan dan akhornya taubat dan mmerintahkan kpd rakyatnya untuk mencetak kembali kitab itu dan disebarkan lagi kpd seluruh negeri. Wallohu a'lam
Terima kasih atas kritik pedasnya dan saran-sarannya.
BalasHapusAlhamdulillah, saya pernah baca Kitab Ihya Ulumuddin :)
Dan saya baca juga kitab lain yang menyoroti kitab ini.
yaudah.
(artikel ini hanya menyoroti validitas kitab Ihya, bukan menyoroti Imam Al Ghazali -rahimahullah- apa lagi sampai menjatuhkannya.
Terima kasih
ibnu-alkatibiy.blogspot.com
BalasHapusPenulis :
" Hadramaut Bumi Sejuta Wali "
" Rekam Jejak Radikalisme Wahabi-Salafi "
" Perbedaan Akidah Salaf dan Salafi "
" Tanduk Setan dari Najd " (Lengkap pembahasannya dari berbagai disiplin ilmu dan aqwal para ulama mu'tabar disertai testimoni para ulama saudi (wahabi) kontemporer.
nk jareku yo.,,,,,kitb ihya` iku pancen jos gan....nk ura jos yo wes ura payu awet mbiyen,,,tpi tekn sa`iki izk payu bahkan tambah laris gan....he,,,,
BalasHapusMasih baca terjemahan n copas dari syech google.. dah paling alim di dunia..
BalasHapusDekati Imam Ghozli.. Baca dan resapi ihya umuluddiyn.. n ngaca yang banyak..jun !
plus istighfar n tobat.. anda selamat..
@ASSUU LAMBEMU MAASSS.. WANI MUNI NGUNU NEHH,,, TAG GOLEK'I RUPAMU...... ATI2 KWE....
BalasHapusSaudaraku yg kumuliakan,
BalasHapustampaknya Imam Atturtusiy yg dimaksud itu, bukan Imam Atturtusiy yg masyhur, karena Imam Atturtusiy itu adalah tabiin, dan ada Atturtusiy lain yg dikatakan dhoif dan munkar, dan adalagi Atturtusiy lainnya lagi, maka tolong nama lengkapnya..?
sedangkan Imam Ghazali (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Atthusiy) adalah seorang Hujjatul Islam, yaitu telah mencapai hafal 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, maka perlu dipertimbangkan jika ada orang yg mengingkari buku beliau, apakah pengingkar itu sampai ke derajat beliau atau diatas beliau dalam ilmu hadits?, atau hanya para penukil saja.
perlu diketahui Imam Ghazali hidup pd 1058-1111 Masehi / 478-505 H.
kalau yg disebut adalah Imam Atturtusiy yg Muhaddits, ia hidup pada abad kedua Hijriyah, bagaimana ia menaggapi Ihya ulumuddin yg baru ada pada abad ke 5 hijriyah..?
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a'lam
@Van mbodenrepot kalau orang bodoh diberi tahu ngeyel
BalasHapusAllahummahdina fiman hadait..wa afina fiman afait..watawallana fiman tawallait..wabaariklana fima a'toit..
BalasHapusBismillah … semoga Allah merahmaati kita dan menghindarkan dari fitnah kerusakan yang tersamar…
BalasHapusSemoga berita ini menjadi petunjuk kita semua…Amin… :
“Dikisahkan bahwa Abul Hasan Ali bin Harzahim al-Faqih adaah orang yang sangat mengingkari kitab ihya’ ulumiddin. Saat itu dia adalah orang yang sangat ditaati dan didengarkan kata-katanya oleh masyarakat luas. Maka dia memerintahkan para santriny untuk mencari dan mengumpulkan naskah-naskah kitab ihya’ dan dia bermaksud untuk membakar naskah-naskah kitab ihya’ tersebut di masjid jami’ pada hari jumat.
Dan ternyata pada malam hari jumatnya dia bermimpi seakan-akan sedang masuk ke masjid jami’. tiba-tiba di situ dia bertemu nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersama Abu Bakar dan Umar, dan Imam Ghazali juga sedang berada di hadapan nabi. Ketika Ibnu Harzahim datang, Imam Ghazali berkata, “Ya Rasulullah, dialah orangnya yang memusuhiku. Jika yang benar adalah seperti yang dia yakini, maka aku bertaubat kepada Allah. dan jika yang benar adalah apa yang aku tulis, karena mengharap berkahmu dan mengikuti sunnahmu, maka ambilkan untukku hakku dari orang yang memusuhiku.”
Kemudian nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam meminta kitab ihya’ dan dibukanya lembaran demi lembaran dari awal hingga akhir. Lalu berkata, “Demi Allah, sesungguhnya ini adalah sesuatu yang bagus.”
Kemudian Abu Bakar berganti membuka dan memandangi isinya. Demikian juga Umar, yang keduanya sama-sama berkomentar bagus. Maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar baju al-Faqih Ali bin Harzahim dilepas untuk menerima cambukan dan hadd (hukuman) sebagai pembohong. Ketika sampai cambukan kelima Abu Bakar meminta tolong untuknya dan berkata, “Ya Rasulullah, barangkali dia mengiria telah mengikuti sunnahmu dan ternyata ia keliru.” Dan imam Ghazali berkenen serta menerima permintaan tolongnya Abu Bakar. Sampai disitu bangunlah Ibnu Harzahim dan di punggungnya terdapat bekas cambukan. Lalu ia memberitahukan hal tersebut kepada kawan-kawannya dan ia pun bertaubat kepada Allah atas keingkarannya terhadap imam Ghazali dan beristighfar kepada-Nya. Selama beberapa waktu Ibnu Harzahim masih merasakan kesakitan dari bekas cambukan itu. Maka iapun mengiba (tadlarru’) kepada Allah dan memohon pertolongan Rasulullah sampai suatu ketika ia bermimpi lagi bertemu beliau yang datang kepadanya dan mengusapkan tangannya yang mulia pada punggungnya. Maka sembuhlah ia dengan izin Allah. Kemudian setelah itu ia menekuni mengkaji kitab Ihya’ dan lewat itulah Allah memberikan futuh kepadanya serta memperoleh ma’rifatullah dan menjadi salah satu seorang pembesarnya para masyayikh, menjadi orang yang ahli ilmu dan ilmu bathin. Rahimahullah.
Sayyidis Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili yang hidup semasa dengan Ibnu Harzahim mengatakan, “Dan pada hari wafatnya syaikh Ibu Harzahim, bekas cambukan itu masih tampak jelas pada punggung beliau.”
Berikut wejangan Habib Lutfi bin Yahya tentang menggunakan hadist dhaif:
“Hadist nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam ibarat air Zam-zam. Dan dhaifnya sebuah hadist adalah lemah dalam hal isnad (jalur perawian) bukan lemah dalam hal matan (isi hadist) yang juga tetap merupakan sabda nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Jada kalau diibaratkan isi hadist itu sebagai wadah air (gelas) sementara matan hadist itu sebagai air zam-zamnya, maka hadist sahih adalah seperti air zam-zam yang ditaruh di gelas yang utuh dan bagus, dan hadist dhaif adalah air zam-zam yang berada di gelas yang retak dan kotor. Kalau seseorang tahu ada air zam-zam dalam gelas yang tidak bagus itu, tentu dia tidak akan begitu saja membuangnya karena wadahnya yang jelek, tetapi dia akan tetap meminum atau memanfaatkan air zam-zam tersebut meskipun wadahnya dibuang. Seperti inilah kita mensikapi dan memposisikan hadist yang dinilai dhaif.”
Semoga kisah di atas bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua….
Jika Imam Alghozali Kliru, Apalagi Manusia sekarang khususnya...
BalasHapusSecara tidak langsung anda dan kelompok ulama yang komentar negatif terhadaf kitab tersebut telah memecah umat islam sehingga saling membenci. Tahukah anda bahwa anda sudah menyebar bibit kebencian diantara muslim. Berarti anda berani resiko. Masih banyak kerjaan lain untuk dakwah. Lebih bijak dan menyelamatkan kalau anda urus dakwah dengan kemampuan dan cara anda sendiri tanpa mengadili orang yang beriman lebih dulu dari anda. Secara jelas anda maksudkan WAHABI lah yang paling benar khan ? Itulah maka anda sering dibilang sesat karena anda dan kelompokmu sering memecah kesatuan umat. Pake otak tolol !!! 0821 245 77111
BalasHapusna'uzubillahi minzalik...knp kau bersemangat banget menyalahkan kitab ihya'ulumudin.andaikan kitab tsb memang banyak kesalahan seperti dugaanm ,tentu sudah dimusnahkan dan tidak akan sampai pd zaman sekarang.pakai logikamu.bertobatlah jangan asyik mengkorek" kesalahan orang,APA lg orang tsb adalh waliyyulloh.
BalasHapus@heru awalludin
BalasHapuskitab ini tidak ada kesalahan sedikitpun. kalaupun ada, ingat
ilmu sirrillah itu gak akan bisa didapatkan, hanya dengan membaca buku saja. perlu mujahadah. berapa banyak kitab hadist yang telah dimusnahkan pada saat masa kekalahan islam, berapa banyak hadits Qudsi yang tak terselamatkan. namun allah menjaganya menaruhnya di tempat yang aman. yaitu hati orang yang Saleh. menghafal hadits itu sangat baik namun menjelekan ulama itu sifat munafik. kedudukan kita itu orang awam, tidak dibenarkan seorang yang masih awam menyalahkan orang yang sudah dalam kedudukan alim... wallahu a'lam By. basitabd.basit@gmail.com
alangkah bijaknya seseorang memandang masalah dari keseluruhannya.
BalasHapusjangan merasa orang paling benar seakan akan anda tuhan
bukan kah alloh yang berhak menilai baik buruknya suatu perkara.
yang suka mengumbar diri paling benar orang lain sesat
silahkan anda belajar lagi, ngaji lagi
tasawuf/sufism emang selalu bergesekan dengan salafiah...mohon bimbingan aja kepada yang menguasai ilmu/ Allah swt supaya selalu diberi petunjuk ..Aamiin
BalasHapusBang Jun, langsung saja. Saya kira anda jauh lebih baik ilmu agamanya daripada saya. Jika anda mengatakan kitab ihya' Ulumudin banyak kekeliruannya, Coba bang Jun bikin kitab juga donk! Mungkin saya bisa belajar dari kitabnya bang Jun.
BalasHapusKitab ihya ulumudin itu bgus, imam al gozali itu seorang muztahid fatwa, klu ada org yg menyalah kn berarti org itu femahamanny msh kurang, yg jelas Ana g bkln taslim kpda antum yg menuduh palsu terhadp kitab ihya, kecuali antum Udah menyamai pemahamannya ibadahnya ketenarannya seperti imam al gozali
BalasHapuscepet-cepet tobat Boooz... sebelon ente koits....
BalasHapusBiasa bro wahabi mania!artikele orang sok pinter!ngajine gak sampe kerongkongan!dah brani memvonis orang!
BalasHapusSenjata nya ulama itu dua: 1. Tasbih 2.kitab
BalasHapusSenjata nya ulama itu dua: 1. Tasbih 2.kitab
BalasHapusdaripada bahas beginian mending bahas akhirzaman, toh musuh kita bukan ulama salaf, tapi itu tuh yang diem di washington dan antek2 nya, janganlah umat islam berpecah gara2 kitab2 ulama salaf yg hebat2..
BalasHapuscoba penting mana ngurusin bid'ah sama dajjal? ngurusin keabsahan kitab salaf sama ya'juj ma'juj? ngurusin kesesatan orng yg udh bersyahadat sama riba?
Ibarat ada sebuah piramida dilihat oleh 3 orang.
BalasHapusOrang pertama melihat dari atas piramida mengatakan bahwa piramida adalah benda 2D bujursangkar.
Orang kedua melihat dari samping piramida mengatakan bahwa piramida adalah benda 2D segitiga.
Orang ketiga melihat dari antara atas dan samping mengatakan bahwa bukan benda 2D (segitiga/bujursangkar) melainkan benda 3D limas.
Manakah yg benar?
Menurut saya ketiganya benar dari titik pandang mereka masing2.
Saya selalu mengingat bahwa besok kelak saya akan ditanya akan apa yg telah saya lakukan beserta alasannya. Maka sekiranya saya hanya mampu melihat dari sudut pandang saya sendiri semoga Allah merahmati saya dan kita semua, sehingga meski dg keterbatasan pandangan kita Allah mengampuni kita semua.
siapa yg blm merasakan maka ia tidak akan mengetahui. jgnlah berkata gula itu manis sebelum anda merasakanya sendiri bahwa gula itu memang manis.... tidak baik menghukum dan memponis seseorang karena yg dapat menghukum hanya Allah Ta'ala. sedadjal dadjalnya manusia ialah yg mengaku dirinya benar....blm tentu kt lbh baik dan lbh suci dari org lain...
BalasHapusmungkin para ulama yg mengatakan hadist itu palsu krna mereka tidak memahami makna hadist tersebut
BalasHapusmungkin para ulama yg mengatakan hadist itu palsu krna mereka tidak memahami makna hadist tersebut
BalasHapussiapa yg blm merasakan maka ia tidak akan mengetahui. jgnlah berkata gula itu manis sebelum anda merasakanya sendiri bahwa gula itu memang manis.... tidak baik menghukum dan memponis seseorang karena yg dapat menghukum hanya Allah Ta'ala. sedadjal dadjalnya manusia ialah yg mengaku dirinya benar....blm tentu kt lbh baik dan lbh suci dari org lain...
BalasHapusihya ulumuddin bukan buku hadis. janganlah dilayan seperti buku hadis.
BalasHapusIngat lah wahai manusia penyebar fitnah jangan kau fitnah beliau yang derajatnya tinggi dimata allah dengan kesombongan dan kebodohan mu semata ,semua ada haq nya dan pertanggung jawaban nya .imam ghazali lebih mulia dibanding anda dan ulama yg memfitnahnya .jika tdk terbukti seorang yang divonis sesat dimata allah apalagi sosok ulama mulia seperti beliau semasa hidupnya dan matinya, maka akan kembali kepada yg memvonis balasan nya .ingatlah azab allah sangatlah pedih dan bertobaatlah selagi sempat .
BalasHapusAlhamdulillah masih sangat banyak saudara2 kita se iman, yang perduli dan mau meluangkan waktunya untuk membicarakan iman. Semoga Allah memberikan kita semua petunjuk dan bimbingan ke jalan yang lurus. Ke jalan yang di ridhoi-Nya. dan juga memberikan kita umur ibadah yang panjang dan berkah. buat penulis terus semangat ibadah menuntut ilmunya. tetap istiqomah dengan apa yang sudah diyakini. Qs.Al Israa. ( 80 ) Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.
BalasHapus( 81 ) Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
( 82 ) Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
( 83 ) Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
( 84 ) Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
( 85 ) Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".Alhamdulillahirobbil'alamiin.. by Ghozali Muhammad
Ihya Ulumudi karya seorang Ulama yang jelas sanad Ilmunya ... saya yakin yang posting ini mereka yang anti sunah sesungguhnya ....mereka memahami al - quran hanya dari kacamata Dzohir sedih .
BalasHapusAssalamualakum wahai sodare2 ane smua
BalasHapusAne yakin semua yg ikut komentar diatas insyaAllah semua mengaku ahlu sunnah wal jama'ah...
ane lihat dari yg non pro(kitab ihya ulumudin) dan yg pro(kitab ihya ulumudin) beda ilmunya dan bisa dbuktikan dengan jawaban mereka:
Kubu non pro(penulis) bicara tentang penilaian ulama2 tentang kitab ihya ulumudin tersebut dengan menukilkan pendapat/argumen para ulama beserta rujukan argumen tersebut kepada para penyimak supaya dapat dicek n ricek kembali oleh penyimak dan dalam hal menyanggah komentar pun menyertakan bukti atau dalil tetang argumennya (contoh: membawakan dalil2 tentang dho'if nya hadist dengan membawakan pandangan ulama hadist tentang kecacatan(dhoif&maudhu) hadist2 yg terdapat dalam buku tersebut(ihya ulumudin)dalam sanggahannya dalam kolom komentar.
Sedangkan kubu yg pro(kitab ihya ulumudin) dalam berkomentar pun membawakan argumennya berupa perbandingan antara penulis hingga ulama yg disebutkannya dengan kedudukan pengarang kitab ihya tersebut yg bagaikan langit dan bumi sehingga terlewat/lupa dari men cek n ricek buku yg disebut ada cacat oleh ulama2 dari uraian sang penulis blog ini
Nah disitu sudah jelas perbedaannya bagi ane , dan sebagai penyimak ane tinggal mendorong kpd para kubu pro(kitab ihya ulumudin) cek n ricek kembali(kitab ihya ulumudin) dengan semangat yg tinggi sehingga bisa membuktikan kitab tersebut tidak mengandung unsur dho'if atau maudhu yg dapat berakibat fatal dalam aqidah n syari'ah dengan menjelaskan lewat pendapat ulama hadist tentunya (contoh: katanya dho'if nih disitu tinggal buktikan sanad shohihnya dengan mengutip komentar ulama hadist pastinya) sehingga menyanggah argumen dengan tepat dan tidak ngalor ngidul((kata orang jawa)(contoh perkataan ngalor ngidul :guru ane lebih menguasai ilmu dari pada guru nt yg hanya bisa 10 bahasa yg menyebabkan Poin sanggahan dan jawabannya tdk ada alias n bagaikan anak belum dewasa mau menang sendiri)) jadi menjawab tidak keluar dari poin dari argumen tersebut..
Maka dengan demikian argumen bisa dijawab dengan tepat dengan pembuktian...
Nashihat ane sih mari coba cek kembali!
Karena Ibarat tak ada gading yg tak retak itu berlaku kpd setiap orang termasuk kitab kecuali AlQur'an dan Hadist shohib tentunya
Catatan ane:* yg mau mengeritik pendapat ane silahkan yg menerima alhamduiLLAH inti kita disini saling menasehati bukan mencela..
AlhmduliLLAH N Wassalamualaikum
Kepada Yth
BalasHapusSaudara2ku muslim baik pro atau kontra Kitab Ihya Ullumiddiin yang saya sayangi, insya' AllooH akan saya tanggapin masalah ini di waktu malam hari. Ma'af masih dalam jam kerja.
Wassalaam wrwb.
Assalaamu 'alaikum wrwb.
BalasHapusBismillaaHir rohmaanir rohiim.
Untuk belajar Islam butuh keluasan ilmu.
Karena itu kita tidak terlalu ketat tentang Hadits shoheh atau tidak shoheh.
Kalau shoheh akan memerlukan waktu dan biaya yang banyak.
Contohnya:
Anda dapat keterangan ini dari mana..?
Dari Amir, padahal Amir tinggalnya di Baghdad, maka berjalanlah si Pencari hadits menuju Baghdad dengan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Sesampainya di Baghdad si Pencari hadits bertanya, anda dapat keterangan itu dari siapa dimana? Dari Ali tinggalnya di Mesir. Begitu seterusnya, maka umur si Pencari hadits sudah tua, lalu meninggal. Dengan demikian, maka Hadits yang terkumpul hanya 40% nya. Yang tidak ditemukan/hilang sebanyak 60 % nya.
Nah inilah yang menjadi masalah bagi ummat Islam.
Maka dari itu disamping Qur-aan dan Hadits perlu juga Para Ulama yang mana al Ulama'u wa rosatul 'anbiya (ulama itu aHli waris para Nabi, bukan hanya nabi Muhammad saw saja).
(Al Qur-aan Awal Surat Al Baqoroh, percaya Kitab dan Kitab-kitab yang sebelumnya)
Sehingga para Ulama lah sekarang yang berperan penting.
Dan ulama ternyata ada 2 macam:
1. Ulama Zhohir (yang mengenal sebatas lahiriyah, huruf, kalimat, kata-kata dan pengetahuan yang tampak saja)
2. Ulama Bashiroh (yang mengenal sampai rahasia, hikmah dan yang ghaib.
Yang memperkuat ilmu adalah Ulama Bashiroh/awas hati atau bathin.
Karena yang lebih mengetahui kebenaran yang sebenarnya adalah hati/bathin yang suci, yang tidak condong kepada hawa nafsu dan syahwat.
Karena panjang nanti ke depan akan saya sambung lagi.
WallooHu a'lam bish showwab.
Assalamu'alaikum ....
BalasHapusAnna hanya mau membantu sedikit, semua komentar di atas BENAR menurut sumber ilmunya masing2. Sampai kapanpun, kalau kita "ngeyel" dgn pendapat sendiri dgn acuan sumber ilmunya sendiri ya ... pastinya pendapat kita akan kita anggap BENAR. Atau dgn kata lain, imam Al Ghazali seperti yg telah kita ketahui adalah ulama besar dari Sunni-Sufi, kalau kita berhujjah dgn sumber ilmu dari ulama lain yg Sunni-Sufi juga, maka semua akan menjadi baik2 saja. Tapi kalau yg digunakan hujjah sumbernya dari ulama Sunni-Salaf, maka bisa jadi akan bertolakbelakang. Jadi bagaimana solusinya ? Silahkan ikuti / amalkan itu, jika antum merasa SEHATI dgnnya. Tapi jika tidak, jadikan itu sebagai acuan saja. Hanya yg perlu diingat, Nabi Muhammad S.A.W hanya mewariskan dua kitab saja AL-QUR'AN dan AL-HADITS tidak lebih dari itu !!!! Al-Qur'annya sdh jelas, Al-Haditsnya yg mana ? (Silahkan cari sendiri) Sebagai tambahan bahwa Penulis sebenarnya menyampaikan atas dasar ilmu Sunni-Salaf nya dan itu sdh sangat baik. Demikian, wAllahu a'lam bishshawwab. Wasalamu'alaikum......
Assalamu'alaikum
BalasHapusBuat jun,dengan menulis pembahasan ini akhirnya insyaAllah anda bisa belajar banyak. Banyak pendapat dari Muslim yg lain yg mengandung ilmu & hikmah buat kita semua.
Itulah yg tasawuf ajarkan kepada kita.
Pada akhirnya semua tergantung gimana niat kita, semata-mata mencari ridho Allah atau karena niat yg lain ? Hanya anda jun yg bisa menjawabnya dgn kejujuran hati.
Itu pula yg tasawuf ajarkan pada kita.
Niatkan semua ini semata-mata bentuk dzikir kita kepada Allah Swt. & cinta kita kepada Rasulullah Saw.
Itu yg tasawuf ajarkan kepada kita.
InsyaAllah semua ini membawa kebaikan pada akhirnya utk kita semua. Amin.
Wasalam...
Kebenaran tdk pernah bersama salafi.
BalasHapusBodoh punya wahabi, yg meriwayatkan hadis2 palsu juga imam2 Hadis.baghal
BalasHapus