Sabar Dalam Berdakwah

20 Januari 2012 0 komentar
  Syawwal, 3 tahun sebelum hijrah. Dua orang berjalan 60 mil dari Makkah menuju Tha’if. Mereka berdua berjalan kaki, berdebu di jalan Allah, demi menyampaikan risalah kebenaran. Tatkala sampai di Thaif, mereka berdua mendatangi tiga orang pemuka kabilah Tsaqif: Abd Yala’il, Mas’ud, dan Habib. Ketiganya putera Amr bin Umair Ats Tsaqafi. Kepada mereka bertiga disampaikanlah ajakan untuk memeluk Islam lewat lisan paling mulia. Tapi, jangankan sambutan atau balasan yang hangat dan damai, yang diterima oleh pendakwah ini malah makian dan cacian.
    Salah seorang dari mereka berkata, “Jika Allah benar-benar mengutusmu, maka Dia akan merobek-robek pakaian Ka’bah
    Seorang yang lain menimpali, “Apakah Allah tidak menemukan orang lain selain dirimu?
    Orang terakhir tidak mau kalah, “Demi Allah! Aku sekali-kali tidak akan mau berbicara denganmu! Jika memang engkau seorang rasul, sungguh engkau terlalu agung untuk dibantah ucapanmu dan jika engkau seorang pendusta terhadap Allah, maka tidak patut pula aku berbicara denganmu

Terimalah Kebenaran dari Manapun Asalnya

7 Januari 2012 2 komentar
Ambillah hikmah dari orang yang kamu dengar. Sungguh, ada orang yang berkata dengan hikmah padahal dia bukan ahli hikmah, sehingga hikmah yang diucapkannya itu laksana anak panah yang dilontarkan oleh seseorang yang bukan pemanah
-Abdullah bin Abbas, Shifatush Shafwah I/757-
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menugaskanku untuk menjaga zakat Ramadhan. Tiba-tiba seseorang datang. Mulailah ia mengutil makanan zakat tersebut. Aku pun menangkap seraya mengancamnya, “Sungguh aku akan membawamu ke hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk aku adukan perbuatanmu ini kepada beliau.” Orang yang mencuri itu berkata, “Aku butuh makanan sementara aku memiliki banyak tanggungan keluarga. Aku ditimpa kebutuhan yg sangat.”
Karena alasan tersebut aku melepaskannya. Di pagi hari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Wahai Abu Hurairah apa yang diperbuat tawananmu semalam?”, “Wahai Rasulullah ia mengeluh punya kebutuhan yang sangat dan punya tanggungan keluarga. Aku pun menaruh iba kepada hingga aku melepaskannya” jawabku. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh dia telah berdusta kepadamu dan dia akan kembali lagi.” Aku yakin pencuri itu akan kembali lagi karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan: “Dia akan kembali.”

i-Muslims, Untaian Mutiara Kata Penuh Hikmah

5 Januari 2012 0 komentar

Maka jika kamu tetap ingin berteladan , maka ambillah contoh dari yang telah mati, sebab yang masih hidup tidak aman dari fitnah
-Abdullah bin Mas’ud, Al Lalaikai 1/93 no. 130 dan Al-Haitsamy dalam Al Majma’ 1/180-
Tantangan dakwah di masa kini tampaknya semakin berat. Terlihat betapa banyak orang yang jiwanya gersang dengan siraman nasihat dan pencerahan rohani sehingga membuahkan pribadi yang buruk akhlaknya. Berbagai macam metode berdakwah pun terus dikembangkan agar semakin mampu diterima oleh masyarakat. Mulai dari rekaman kajian, audiovisual, radio, majalah, dan sebagainya.
     Tapi kini, -alhamdulillah, dengan izin Allah- telah hadir sebuah cara baru untuk memasyarakatkan petuah-petuah dan untaian mutiara kata dari Qur’an, Hadits, dan kalam ulama salaf di tengah masyarakat yang tampaknya berjiwa gersang. Kini telah hadir blog yang berusaha menyegarkan jiwa kita dengan mutiara kata yang bisa memberikan inspirasi bagi kita. Blog yang dimaksud adalah i-Muslims yang baru saja dibuat pada 4 Januari 2012 lalu.

Hikmah Diciptakannya Malaikat Meski Allah Tahu Segalanya

4 Januari 2012 1 komentar

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)
-QS. Al Infithaar (82): 10-
Allah menciptakan seluruh makhluk dalam keadaan berbagai rupa. Ada manusia, bumi, bintang, pohon, gunung, binatang, dan lain-lain. Lalu ada satu makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya, yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah bermaksiat kepadaNya yaitu malaikat.
Malaikat-malaikat yang Allah ciptakan ini tentu memiliki tugas, dan satu diantaranya adalah mencatat amal perbuatan manusia. Namun, ada beberapa orang yang mungkin heran dan memiliki pertanyaan, “untuk apa para malaikat itu diciptakan? Bukankah Allah telah mengetahui seluruhnya?”